"Menikahlah denganku Raisa," ujar Armand Dirga.
"Maaf aku tidak mau," ujar Raisa sambil menggelengkan kepalanya."Astaga, Raisa, ayo dong kamu harus bertanggung jawab," ujar Arman dengan suara yang tegas."Tanggung jawab untuk apa?" tanya Raisa."Keperjakaanku hilang diambil olehmu," ujar Armand sambil berpura-pura sedih."Apa?" teriak Raisa dengan suara baik dua oktaf."Aduh, sakit telingaku Raisa mendengar teriakan yang kencang itu," ujar Armand sambil memegang telinganya."Atas peristiwa semalam, yang menderita kerugian adalah aku," ujar Raisa."Keperawananku hilang," ujar Raisa dengan kesal.Raisa dengan kesal mengatakan kepada Armand, Armand yang bersalah atas terjadinya peristiwa intim tadi malam. Armand yang menghilangkan keperawanan Raisa."Siapa yang menggoda duluan?" tanya Armand dengan jutek."Aku" ujar Raisa.Raisa terpaksa menjawab Raisa yang menggoda Armand duluan karena kenyataannya memang Raisa yang menggoda Armand karena Raisa mabuk."Siapa yang salah masuk kamar?" tanya Armand."Aku," jawab Raisa."Kalau begitu aku yang menjadi korban," ujar Armand."Tanggung jawab Raisa menikahlah denganku," ujar Armand.Raisa hanya bisa menghela napas mendengar perkataan Armand.Raisa menatap Armand, tidak ada salahnya menikah dengan Armand, laki-laki ini mapan, tampan sekali, dan tidak terikat dengan siapapun."Kenapa Armand ngotot minta dinikahi?" batin Raisa"Sudahlah, kita tidak perlu berdebat lagi," ujar Armand."Terimalah buket bunga ini," ujar Armand.Raisa mengambil buket bunga itu dari tangan Armand dan meletakkannya di meja."Apakah sekarang kita bisa berteman?" tanya Armand."Bisa," jawab Raisa.Raisa menatap mata Armand, disaat mata Armand juga menatap Raisa, momen manis dan intim tadi malam muncul dalam ingatan Armand dan Raisa ketika saling menatap."Apakah kau mau menikah denganku?" tanya Armand."Belum tahu," ujar Raisa.Armand seketika menghela napas ketika mendengar jawaban Raisa. Baiklah Armand akan mengadakan pendekatan dengan perlahan-lahan dengan Raisa sehingga Raisa bisa menerimanya dengan perlahan-lahan tanpa merasa terpaksa."Baiklah Raisa, aku ada urusan dan tidak bisa lama," ujar Armand.Armand mengecup kening Raisa dan kemudian berlalu meninggalkan Raisa, dan berjalan ke pintu.Raisa menatap Armand yang berjalan keluar. Setelah Armand keluar dari kamar Raisa, Raisa berjalan ke depan dan melihat ke koridor hotel, sepi tidak ada siapa-siapa. Raisa melihat ada sebuah tong sampah terletak di koridor hotel. Raisa berjalan ke arah meja tempat buket bunga itu diletakkan. Raisa mengambil buket bunga Mawar itu dari meja dan berjalan keluar kamar hotel. Raisa membuang buket bunga Mawar itu ke dalam tong sampah.Raisa bergegas berjalan masuk dan menutup pintu kamar hotel dan mengunci pintu kamarnya dan bergegas membaringkan dirinya dibatas ranjang."Mengapa ada laki-laki yang menyebalkan seperti ini?" batin Raisa dengan kesal ketika mengingat Armand Dirga."Meminta tanggung jawab karena aku telah merenggut keperjakaannya," batin Raisa dengan kesal."Sungguh mengesalkan," batin Raisa kembali.Raisa merasa satu Minggu ini adalah periode yang buruk dalam hidupnya. Kejadian buruk dan menyakitkan serta menyebalkan terjadi dalam Minggu ini.Pertama, memergoki perselingkuhan Kevin, tunangannya dengan Windy Wina, sahabat Raisa sendiri. Pernikahan mereka tinggal seminggu lagi tetapi ternyata Kevin malah berselingkuh dengan Wina terkadang Raisa juga memanggilnya Windy. Kalau tidak tertangkap basah oleh Raisa, tentu saja Raisa tidak akan pernah mengetahui Kevin dan Windy berselingkuh di belakang Raisa. "Windy Wina alias Wina alias Windy, kau sungguh keterlaluan," batin Raisa di dalam hatinya.Raisa berpikir bahwa persahabatan Raisa dengan Windy yang sudah terjalin sejak lama tidak ada artinya untuk Windy. Windy atau Wina tega menusuk Raisa dari belakang dengan berselingkuh dengan Kevin dan merenggut Kevin dari Raisa. Pernikahan yang sudah di depan mata menjadi batal."Kedua, terjebak dengan Armand Dirga yang terus menerus minta pertanggungjawaban dari Raisa karena keperjakaannya telah direnggut oleh Raisa."Apa tidak terbalik?" batin Raisa.Raisa yang seharusnya meminta pertanggungjawaban dari Armand Dirga untuk menikahinya karena telah merenggut keperawanannya. Kesucian seorang wanita terletak pada kemampuannya untuk menjaga keperawanannya. Keperawanan itu harus dipersembahkan untuk pria yang sudah sah menjadi suami. Kekhilafan Raisa yang membuat keperawanan Raisa hilang.Raisa belum berpikir untuk menuntut pertanggungjawaban Armand, tetapi Armand sudah mendahului Raisa untuk meminta Raisa bertanggung jawab atas hilangnya keperjakaan Armand."Kenapa jadi runyam begini?" tanya Raisa di dalam hatinya.Raisa kembali berpikir bahwa antara Kevin dan Armand Dirga, perbedaannya seperti langit dan bumi. Kevin tampan tetapi Armand sungguh tampan luar biasa. Kevin kaya tetapi Armand Dirga tajir melintir. Belum lagi badannya. Raisa sempat melihat badan Kevin ketika memergoki perselingkuhan Kevin dan Windy. Kalah jauh. Arman pria yang menjaga bentuk badannya. Spontan pipi Raisa memerah ketika teringat kejadian intim antara Armand dan dirinya. Raisa belum pernah melakukan hubungan intim, tadi malam adalah yang pertama untuk Raisa. Jangankan berhubungan intim, berciuman dengan Kevin saja belum pernah. Raisa dan Kevin hanya pernah jalan saling berpegangan tangan.Sekarang gara-gara salah kamar, Raisa dikejar-kejar Armand Dirga yang melamar Raisa untuk menikah dengan Armand. Armand memaksa Raisa untuk bertanggung jawab atas peristiwa hilangnya keperjakaan Armand Dirga yang diambil oleh Raisa akibat salah kamar."Mengapa akibat salah kamar bisa menjadi runyam seperti ini?" batin Raisa di dalam hatinya. Seandainya saja malam.itu aku tidak mencoba minum minuman yang mengandung alkohol mungkin tidak akan terjadi peristiwa ini, berhubungan intim dengan laki-laki asing tidak dikenal. Laki-laki asing yang ternyata adalah Armand Dirga, CEO Grup Dirga yang sangat terkenal itu.Andai saja Armand Dirga tidak tergoda olehnya mungkin ini tidak akan terjadi. Tetapi Raisa memang tidak berkelit atau menghindar memang Raisa yang duluan menggoda Armand,. menggoda Armand dengan agresif. Raisa dan Armand Dirga sama-sama belum pernah melakukan hubungan intim, akibat godaan Raisa peristiwa malam itu terjadi."Aku yang menggodanya dan memaksanya," batin Raisa Prawira.Armand rupanya belum pernah merasakan hal seperti ini sehingga Armand akhirnya tidak kuasa untuk menolak godaan Raisa."Runyam, runyam," batin Raisa."Apakah aku harus menikah dengannya?" batin Raisa kembali di dalam hatinya.Raisa merasa Armand sangat ingin menikah dengannya, sampai-sampai Armand menyuruh Raisa untuk bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi, bahwa Armand Dirga adalah korban dari Raisa. Kalau Raisa tidak salah masuk ke kamar Armand Dirga maka hal ini tidak akan terjadi, dikejar-kejar oleh Armand Dirga."Mengapa harus mengejar-ngejar aku?" batin Raisa.Raisa Prawira mengetahui dengan segala kekayaan, ketampanan Arman Dirga, CEO Grup Dirga, wanita pasti tergila-gila dan mengejar-ngejar Armand Dirga. Armand Dirga tinggal menjentikkan jarinya saja, wanita manapun pasti akan mau menjadi istrinya."Kenapa harus mengejar-ngejar aku?" batin Raisa di dalam hatinya.Kevin sedang duduk di sebuah cafe yang dulu menjadi cafe favorit tempat Kevin dan Raisa menghabiskan hari-hari bersama. Kevin duduk dengan rasa penyesalan yang menyesakkan dadanya. Suasana kafe saat ini sedang sepi dan Kevin terpaku memandang ke arah meja yang biasa didudukinya bersama Raisa. Tadi pagi ketika Kevin membaca koran, Kevin membaca sebuah pengumuman pernikahan dan ternyata pasangan yang diumumkan telah menikah dalam pengumuman tersebut adalah Armand Dirga dan Raisa Prawira. Raisa telah menjadi istri pria lain. Istri dari seorang pria yang sangat terkenal dan sangat mapan. Istri dari Armand Dirga. Sungguh hati Kevin terasa sangat sesak menyadari kenyataan Raisa bukan miliknya lagi. Ternyata Raisa sana sekali tidak berbohong ketika mengatakan kepadanya bahwa Raisa ingin mengakhiri hubungan dengan dirinya. Pantas saja saja Raisa tidak mau diajak kembali berbaikan dan menjalin hubungan kembali dengan Kevin. Ternyata ada pria lain yang mendekati Raisa dan pada akhirnya menjad
Raisa membaca koran pagi di halaman belakang dan menjumpai satu halaman berisikan pengumuman pernikahannya dengan Armand. Raisa membaca sepintas isi pengumuman pernikahan tersebut dan merasa situasi yang sulit pada saat perjumpaannya pertama kali dengan Armand telah membawa Raisa dan Armand ke dalam pernikahan ini. Pernikahan ini telah berlangsung selama satu bulan tetapi perasaan Raisa terhadap Armand masih berupa rasa hormat dan perhatian kepada seorang suami. Raisa mencoba mencintai Armand tetapi Raisa belum bisa menghilangkan perasaannya kepada Kevin. Sulit rasanya menghilangkan Kevin dari hati Raisa. "Apakah pernikahan ini bisa langgeng?" tanya Raisa di hatinya sambil meletakkan koran yang baru saja dibacanya di atas meja. "Sayang," ucap Armand yang baru saja turun dari lantai atas dan kemudian menjumpai Raisa di ruang yang terletak di halaman belakang. "Sedang apa?" tanya Armand sambil menatap Raisa. "Membaca koran," ucap Raisa sambil menunjukkan koran yang baru saja dil
Windy berdiri di hadapan Kevin Dinata yang duduk di sebuah kursi yang ada di ruangan kerjanya. Sedikitpun tak tampak ada senyum di wajah Kevin lelaki yang dulu pernah mencintainya dan pernah dekat dengannya. Windy mencintai Kevin dan juga mencintai uangnya. Windy tidak perduli dengan perasaan Kevin ketika Windy memberitahukan kepada Kevin bahwa dia hamil. Kevin bahagia dengan kehamilannya atau tidak bahagia itu tidak menjadi masalah bagi Windy yang terpenting adalah Kevin mau bertanggungjawab terhadap anak yang sedang dikandungnya. Tidak dapat cintanya tidak mengapa yang terpenting mendapat pengakuan sebagai Nyonya Kevin Dinata dan mendapat limpahan materi dari Kevin. "Selamat pagi, Kevin," ucap Windy sambil tersenyum kepada pria yang berada di hadapannya. Pria itu hanya memasang wajah datar dan dingin. Tak tampak ada keramahan di wajah pria tersebut. "Untuk apa kau kesini?" tanya pria tersebut sambil menatap wajah Windy. Kegusaran yang ada di hatinya tidak dapat ditutupi lagi terh
Kevin terpana melihat darah yang mengalir di sekitar paha Windy yang terduduk di lantai. Kedua tangan Kevin dengan cepat menangkap badan Windy yang tampak mulai hilang kesadarannya dan dengan cepat menggendong Windy dalam pelukannya. Kevin bergegas membawa Windy dan membaringkan Windy di sebuah sofa kemudian Kevin memanggil asisten pribadinya dan dua sekretaris kepercayaannya untuk masuk ke dalam ruangannya. "Kalian berdua bawa perempuan ini ke rumah sakit," ucap Kevin dan kemudian menunjuk asistennya yang bernama Rudi dan menyuruhnya untuk mengambil ponsel milik Windy yang sudah terletak di lantai. Sebuah niat muncul di benak Kevin. Kejadian ini menguntungkan Kevin karena Kevin berkesempatan mengambil ponsel Windy dan kemudian dapat melaporkan perbuatan Windy ke kantor polisi. Kevin akan berupaya agar kejadian ini tidak tersebar di media. Kevin tidak ingin bertanggung jawab untuk menikahi Windy sekaligus ingin melepaskan diri dari Windy. Kejadian jatuhnya Windy sangat menguntungkan
Windy beberapa hari ini merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Tubuh Windy terasa lelah tak bertenaga dan kepalanya terasa pusing dan yang paling menyiksa Windy adalah rasa mual yang mendera dirinya. Seperti pagi ini, Windy baru saja terbangun dan ketika hendak melangkah dan turun dari tempat tidur, kepala Windy terasa berputar dan perut Windy juga bergejolak, rasanya sangat mual. Windy bergegas berjalan ke dalam kamar mandi dan memuntahkan seluruh isi perutnya di kamar mandi. Windy muntah sampai badan Windy terasa sangat lemas. Windy membasuh mulutnya di wastafel dan sebuah kecurigaan menyergap hati Windy. Windy baru saja teringat untuk bukan ini, tamu bulanan Windy sama sekali belum datang. "Apakah aku hamil?" tanya Windy di dalam hatinya. "Jika aku hamil, aku akan meminta pertanggungjawaban Kevin," batin Windy. Windy kemudian berjalan keluar dari kamar mandi dan merebahkan dirinya ke atas tempat tidur dan mengambil ponsel yang terletak di tempat tidur. Windy memega
Kevin berlalu dengan marah meninggalkan kediaman Raisa. Kevin berlalu dengan membawa kekecewaan di dalam hatinya bahwa Raisa telah menduakan hatinya dengan berselingkuh dengan Armand Dirga. Niatnya untuk berbaikan kembali dengan Raisa menguap dan menghilang begitu saja. Tak ada bedanya antara dirinya dengan Raisa. Sama-sama telah berselingkuh. Kevin dengan Windy dan Raisa dengan Armand Dirga. Kevin sungguh kecewa Raisa telah membohongi dirinya dan akhirnya kekecewaan yang dirasakan oleh Raisa ketika memergoki perselingkuhan Kevin dan Windy dirasakan juga oleh Kevin. Kevin kecewa berat cintanya diselingkuhi oleh Raisa. Tak ada gunanya mencoba memohon maaf kepada Raisa. Raisa tidak mau memaafkannya dan ternyata ada alasan kenapa Raisa tidak mau memaafkannya, ada pria lain di dalam kehidupan Raisa. Kevin pergi dari rumah Raisa dengan kekecewaan yang mendalam. Armand Dirga melepaskan dirinya dari Raisa setelah kepergian Kevin."Mengapa Kevin terus saja mengejar dirimu?" tanya Armand Dirg