Share

Sandiwara

“Rhea! Rhe, kau baik-baik saja, Rhe!” 

Wanita tersebut segera membantu Rhea bangun kemudian mendudukkannya di tepi ranjang. 

“Ya, Tuhan, Rhe, kenapa jadi seperti ini?” Diusapnya air mata Rhea di mana air matanya pun terlihat mulai menggenang di kedua matanya. 

Lucy namanya, wanita yang saat ini duduk di samping Rhea dan meratapi keadaannya sekarang. Lucy adalah teman, sahabat, sekaligus asisten Rhea. Hanya dia yang tahu keberadaan Rhea saat ini, dan hanya dia yang memiliki akses mudah mengunjungi Rhea sejak hari itu. 

“Rhe, kumohon, jangan siksa dirimu seperti ini. Semuanya belum berakhir, Rhe,” ucap Lucy seraya kembali mengusap air mata Rhea. Diperhatikannya Rhea dengan seksama dan air mata tak kuasa tak menetes melihat tubuh Rhea yang kurus. Kedua pipi Rhea tampak tirus dengan cekungan mata yang dalam dan menghitam. Sementara tangannya terasa layu bak mayat. Tak kuasa melihat keadaan sahabatnya, ia segera membawa Rhea dalam pelukan. Padahal sudah satu minggu berlalu dan ia kira Rhea dapat menerima ini, namun justru sebaliknya. Setiap hari ia akan membawakan Rhea makanan namun tak pernah disentuh olehnya. Saat ia hendak menyuapinya, bahkan hanya satu sendok Rhea sudah menolak. Jika seperti ini terus Rhea bisa kehilangan nyawa. 

Lucy melepas pelukan kemudian menangkup wajah Rhea dan menghadapkannya padanya. “Rhe, dengar aku. Aku tahu kau terpuruk, aku tahu ini berat dan sulit untukmu. Tapi aku mohon, kumohon Rhea, jangan siksa dirimu. Aku percaya padamu, aku percaya padamu. Kumohon jangan kecewakan rasa percayaku padamu dan teruslah hidup dengan tidak menyiksa dirimu sendiri.”

Bibir Rhea terlihat bergetar di mana ia menundukkan kepala. Perlahan isakan mulai kembali terdengar disertai lirihan suara parau meratapi nasibnya. “Kenapa … Kenapa? Ini terlalu berat, terlalu berat.”

Lucy berusaha menahan air mata kemudian kembali menarik Rhea dalam pelukan. Namun saat merasakan tubuh Rhea gemetar disertai isakan yang terdengar menyayat, ia tak kuasa menahan air mata. Mulutnya terbungkam seolah tak sanggup lagi memberi Rhea kata semangat. Jika ia yang berada di posisi Rhea sekarang, mungkin ia juga akan melakukan hal yang sama dan merasakan sakit serupa. 

Di tempat lain saat ini terlihat Rylan yang tengah menjadi bintang tamu di sebuah acara tv. Seperti hari kemarin, kini wajahnya setiap hari menghiasi layar kaca dengan bahasan yang sama yakni mengenai pernikahan sekaligus perceraiannya dengan Rhea yang menjadi trending di jagat maya.

Rylan tersenyum kecut saat host acara mengajukan sebuah pertanyaan. Ia terlihat berusaha menahan air mata dan berusaha tegar menerima pertanyaan yang terdengar tak masuk akal.  

“Jadi, bagaimana perasaan anda saat itu?” tanya host wanita dengan wajah yang menunjukkan rasa iba. Sejak hari itu simpatik memang tercurah untuknya, semua orang mengasihaninya dan menganggap Rhea begitu jahat karena telah menyia-nyiakan dan mengkhianati pria sebaik Rylan.

Perasaannya? Apakah pertanyaan seperti itu masih harus dipertanyakan? Kedengarannya sama halnya ia kehilangan anggota keluarga dan masih ada yang bertanya bagaimana perasaan anda. 

Rylan mengambil nafas panjang seraya menengadah sejenak menahan air mata. Kemudian ia menoleh pada host tersebut dan menjawab, “Kurasa semua orang pasti tahu seperti apa perasaanku saat itu.”

“Menurut berita yang beredar bahwa anda menceraikannya saat itu juga apakah benar?” tanya host tersebut kembali dengan hati-hati.

Rylan terdiam sesaat hingga studio menjadi hening. Penonton yang menyaksikan pun terdiam menunggunya membuka suara di mana beberapa di antaranya terlihat menyeka air mata. 

Senyum kecut Rylan kembali menghiasi bibir. “Rasanya berat. Bagaimanapun dia adalah wanita yang aku cintai tapi, aku tak bisa menahan diri untuk tidak mengucapkan kata itu meski kami baru menikah. Rasanya terlalu sakit. Harusnya malam itu menjadi malam pertama kami, tapi ….” ucapan Rylan menggantung seolah ia tak sanggup lagi menceritakan apa yang terjadi saat itu. 

Seluruh studio kembali dibuat hening mendengar penuturan Rylan. Sudah menjadi rahasia umum mengenai apa yang terjadi hari itu. Foto-foto yang dua wartawan ambil kala itu menjelaskan apa yang telah terjadi bahwa Rhea justru melakukan malam pertamanya dengan orang lain, bukan dengan sang suami. Meski tak sedikit orang berspekulasi bahwa yang terjadi hanyalah settingan, namun lebih banyak orang mempercayai hal tersebut.

Setelah acara tersebut selesai, Rylan terlihat berdiri di depan cermin toilet. Ia terlihat membasuh muka menghilangkan jejak air mata yang sebelumnya sempat lolos membasahi wajah tampannya. Pria berusia 25 tahun tersebut mengambil sapu tangan dari saku dalam jas yang dipakainya guna mengeringkan wajah tanpa melepas pandangan dari pantulan dirinya di cermin. Setelah selesai, ia merapikan jasnya, memasukan kembali sapu tangan ke dalam saku jas dan sebuah senyum tipis nan aneh pun tercipta. “Sempurna,” gumamnya tanpa suara kemudian melangkah keluar dari toilet. Dan senyum yang ia tunjukkan sebelumnya perlahan menghilang tepat saat ia keluar dari toilet dan digantikan raut wajah diselimuti kesedihan dan keputusasaan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status