Beranda / Urban / Sang Dewa Perang Terkuat / 45. Wajah Asli Sang Raja

Share

45. Wajah Asli Sang Raja

Penulis: Zila Aicha
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-12 21:50:59

Sebuah senyuman aneh langsung saja terbit di bibir sang raja muda berwajah tampan itu. Wajah yang membuat Monica Wilhelm yang awalnya tidak berniat menikahi orang yang tidak dia suka menjadi setuju menerima pinangannya.

Namun, kali ini Monica terlihat begitu keheranan dengan sikap suaminya yang menurutnya menjadi-jadi itu.

Dia bukannya tidak tahu dengan sifat asli sang suami yang memang bukanlah raja dengan memiliki kepribadian yang keren, tapi dia tetap saja masih sulit menerima sisi buruk suaminya yang satu ini.

Perlahan, Keannu mengubah senyum aneh itu menjadi sebuah senyum miring yang jelas ditujukan untuk menghina. Yang dihina tentu saja adalah William Mackenzie yang dibahas oleh keduanya.

"Dia hanya hidup menumpang di keluarga istrinya, Monica. Menjadi beban bagi keluarga itu. Sungguh menjijikkan."

Keannu menjeda dengan sebuah tawa kecil sebelum kembali melanjutkan kata-katanya.

"Kau bisa bayangkan itu? Seorang Jenderal Perang Terkuat yang pernah ada di Kerajaan Ans De Lou nya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Dewa Perang Terkuat    113. Menyuruh Saya untuk Mati?

    Mendengar pertanyaan Ronald Wings yang mulai menjurus ke arah tugas yang sebenarnya itu, Gary Davis pun kembali tersenyum miring.Senyuman itu lebih mirip dengan seringaian seorang penjahat kala mendapatkan seorang mangsa yang dia incar.Pria muda itu meminta Ronald mendekat dengan jari tangannya dan berbicara, “Kemarilah, Ron!”Ronald berjengit, kaget. Tidak biasanya sang pangeran memintanya untuk berbicara dengan jarak yang dekat seperti itu. Hal itu tentu saja demi menghindari kecurigaan orang-orang. Biasanya cara berkomunikasi mereka lebih sering hanya menggunakan tatapan mata atau hanya berupa bisikan.Akan tetapi, setelah Ronald melihat sekeliling dia pun langsung paham mengapa Gary terlihat berani memintanya mendekat kepada pangeran muda itu.Para prajurit dan seluruh penghuni Kerajaan Ans De Lou memang tahu bahwa Ronald dan Gary memang terlihat tidak dekat. Bahkan, bisa dibilang kedua orang itu jarang sekali berinteraksi di depan publik.Maka dari itu tidak heran jika banyak

  • Sang Dewa Perang Terkuat    112. Perintah Gary

    Andai saja Gary Davis bukanlah seseorang yang amat Ronald Wings hargai dan hormati, sudah tentu dia akan langsung berteriak jengkel di depan wajah pria muda itu.Oh, dia tadi sudah mengatakan alasannya. Dia pun tidak tahu mengapa James Gardner melakukan hal yang cukup aneh itu. Tapi, mengingat pesan terakhir kedua orang tuanya untuknya bahwa dia harus melindungi Gary Davis dengan nyawanya, dia tentu tidak bisa melakukannya.Maka, dengan begitu sabar dia berkata lagi, “Itu yang saya juga tidak tahu, Yang Mulia. Saya tidak bisa menemukan alasan itu. Dan … Komandan Anderson tidak hanya pergi dari istana sendirian, tapi-”“Tapi apa? Apa James Gardner juga mengusir prajurit lain, Ron?” Gary memotong perkataan Ronald dengan tidak sabar.Ah, lagi-lagi Ronald harus berusaha keras menahan diri agar tetap bersabar.“Bukan, Yang Mulia. Komandan Anderson pergi dari istana ditemani oleh istrinya, Mary Kesley,&rdq

  • Sang Dewa Perang Terkuat    111. Apa Itu, Ron?

    Mendengar ucapan Diego Greco, Reiner Anderson dan para sahabat mereka pun sontak terdiam.Diego yang melihat adanya celah itu sontak mengambil kesempatan untuk segera menjelaskan lebih lanjut, “Yah, seharusnya kalian tahu kalau James tidak terlalu berbeda dari Riley. Mereka berdua itu sama."Masih hening. Tidak ada satupun di antara empat orang sahabat Diego itu membuka mulut mereka, seakan mereka berusaha berpikir lebih dalam.“Mereka … tidak akan mungkin mengambil keputusan tanpa berpikir panjang. Dan … selalu semuanya membawa hasil yang baik. Aku tidak pernah sekalipun melihat mereka membuat sebuah keputusan yang merugikan orang lain,” jelas Diego.Reiner menggigit bibir, berusaha menekan rasa kesalnya yang masih ada.Tapi, kemudian dia masih mendengar Diego berbicara, “James mungkin memang bukan orang yang akan berkata lembut atau manis. Yah, pada dasarnya dia memang bermulut tajam seperti pisau. Aku yakin kalian juga sadar dan tahu tentang hal ini.”Ben tersenyum miring dan terli

  • Sang Dewa Perang Terkuat    110. Kenapa Dia Melakukan Ini?

    “Brengsek!” Reiner mengumpat.Berikutnya Reiner membuat istrinya, Mary terbelalak kaget ketika dia melihat Reiner tiba-tiba mencekik James.Mary sampai memekik kaget dan menutup mulutnya sendiri secara spontan dengan menggunakan kedua tangannya. James terkejut tapi pria itu hanya menatap Reiner dengan tatapan datar dan dingin.Reiner mengernyitkan dahi melihat ekspresi dingin James, “Kau … kau pikir aku sebodoh itu sampai aku tidak bisa memusatkan pikiranku?”James menjawab dengan ekspresi tenang, “Bagiku kau memang bodoh.”“JAMES!” Reiner berteriak marah.“Jangan kau pikir karena kita bersahabat, kau bisa berkata apapun sesuka hatimu. Kau-”“Cukup, Rei. Aku tidak punya waktu untuk ini. Kau … lebih baik segera pergi dari istana ini atau ….”Reiner yang masih mencekik James meskipun tidak terlalu kuat itu pun mendelik jengkel, “Atau apa?”“Atau aku akan memerintahkan kau untuk diusir dari istana,” kata James santai.Seketika Reiner melepaskan cengkraman tangannya dari leher James. “K

  • Sang Dewa Perang Terkuat    109. Itu Akan Sangat Merepotkan!

    Reiner tidak bisa melanjutkan kata-kata.“Jenderal Gardner.” Mary memanggil dengan tatapan penuh rasa tidak percaya.Sepasang suami istri itu tentu saja tidak pernah menyangka kalimat itu terucap dari James Gardner.“Kau … pasti sedang bercanda kan?” Reiner memilih berkata lagi seraya terkekeh.Tetapi, James sama sekali tidak terlihat tersenyum atau bahkan tertawa. Hal itu membuat Reiner menggelengkan kepala dan berujar, “James. Ayolah! Kau tidak bisa melakukan hal itu. Aku-”“Aku bisa, Rei. Aku adalah pemimpin tertinggi para prajurit Kerajaan Ans De Lou. Aku memiliki otoritas penuh dalam hal mengizinkan atau melarang setiap prajurit yang akan berperang bersamaku,” James menjelaskan dengan nada serius.Bibir Mary seketika bergetar.Dia melihat sang suami yang tampak kebingungan. Ah, tiba-tiba semua terasa begitu salah. Wanita itu sama sekali tidak mengerti. Sebelumnya dia memang sangat ingin suaminya tidak ikut berperang. Bahkan, dia memang sangat ingin meninggalkan istana dan hidup

  • Sang Dewa Perang Terkuat    108. Berhenti, Rei!

    Kalimat-kalimat yang baru saja dikatakan oleh Mary Kesley itu sontak membuat James Gardner terpaku di tempatnya.Namun, tidak hanya sang jenderal perang berusia dua puluh sembilan tahun itu saja yang amat sangat terkejut, sang komandan perang darat, yang tidak lain adalah suami dari wanita yang mengaku sedang hamil itu, yakni Reiner Anderson juga berubah menjadi patung.Pria itu hanya bisa menatap dengan ekspresi bodoh pada istrinya. Sedangkan Mary yang melihat dua pria itu terlihat begitu syok pun merasa sedikit agak malu. Bagian pipinya memerah.Dia berdeham pelan agar mendapatkan kembali rasa percaya dirinya dan baru kemudian mulai berbicara lagi, “Maafkan aku. Seharusnya … aku tidak membuat kalian berdua terkejut.”James Gardner menelan ludah, tapi masih belum menemukan suaranya lagi sehingga dia hanya bisa terdiam, bengong.Reiner Anderson mulai mengerjapkan mata dan seolah baru saja bisa mendapatkan kesadarannya, dia langsung memeluk istrinya, “Sayang, astaga! Kenapa kau tidak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status