Share

Bab 283.

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-22 10:37:27

'Indonesia..?!' seru bathin Nanako kaget.

Hal ini makin menguatkan dugaan Nanako, bahwa wanita di hadapannya ini pasti mengenal Elang.

Dia pun menyambut uluran tangan Nadya, senyum hangat langsung terlukis diwajahnya.

Sama seperti halnya Nadya, dia pun ingin menyelami seberapa jauh dan dalam hubungan wanita cantik itu dengan Elang.

"Saya Nanako, dari Tokyo," sahut Nanako.

"Maaf, aku mengagetkanmu Nanako. Sepertinya kita memendam kesedihan yang sama," Nadya berkata tersenyum.

"Tak apa Nadya. Bagaimana kau tahu kalau kita memendam kesedihan yang sama Nadya..?" tanya Nanako lagi.

"Nama yang kaubisikkan tadi, adalah nama yang membuatku datang ke negeri ini Nanako," sahut Nadya, kini wajahnya agak muram kembali teringat pada Elang.

"A-apa..?! M-maksudmu Mas Elang..?!" Nanako berseru kaget tertahan. Kendati dia sudah menduganya.

Namun tetap saja mengetahui ada wanita lain, yang dekat dengan Elang selain dirinya dan Keina. Hal itu cukup membuatnya 'surprise'.

"Benar Nanako," Nadya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang PENEMBUS Batasย ย ย Bab 423.

    "Sama sekali tidak, Eyang..! Surapati hanya inginkan energi yang dari Eyang saja..!" sahut Surapati cepat. Dia sudah berpikir, bahwa energi yang akan diberikan oleh Eyang Salsapala pastilah lebih tinggi 'kelas'nya, dibanding energi yang sudah dimilikinya. "Baik..! Olah pernafasanmu dan pusatkan perhatianmu, pada titik simpul energimu. Buka dan biarkan energi yang akan eyang alirkan masuk tanpa penolakkan! Eyang akan mengalirkannya secara bertahap! Bersiaplah!" "Baik Eyang Sepuh," sahut Surapati, dengan hati berdebar gembira. Dia pun mulai mengolah nafasnya. Setelah dirasanya cukup, lalu Surapati memusatkan pikirannya pada titik simpul pusat energinya. Braasshk. ! Tiba-tiba Surapati merasakan sesuatu menembus, dari arah belakang tubuhnya. Sebuah gelombang aliran energi deras bagai air bah, langsung mengalir ke titik pusat energinya. Bahkan Surapati merasakan, jika aliran energi itu berhasil menjebol titik-titik simpul energi, yang belum berhasil dibuka olehnya sebelumnya. Tubuh

  • Sang PENEMBUS Batasย ย ย Bab 422.

    "Bedebah..! Berarti sudah 200 tahun lebih, aku terbelenggu di guaku sendiri ini..! Indra Prayoga keparat! Sekarang keturunanmu yang harus membayar, dan menanggung akibatnya..!" sang Sepuh berseru keras menggetarkan gua. Hatinya serasa berkobar dipenuhi dendam kesumat, terhadap Indra Prayoga dan keturunannya. Surapati sampai mengkeret gentar, saat kembali melihat sepasang mata sang Sepuh yang berkobar-kobar. Bagaikan bola api jelaga di tengah matanya itu. "Eyang Sepuh, sesungguhnya siapakah Eyang Sepuh ini..? Dengan kesaktian Eyang Sepuh, apakah Eyang tak bisa melepaskan diri, dari belenggu itu..?" tanya Surapati hati-hati. Karena Surapati merasa, jika besi yang membelenggu sang sepuh itu hanyalah besi biasa. Mustahil sang sepuh tak bisa melepaskan diri. 'Pasti ada hal yang luar biasa dalam hal ini', bathin Surapati menyimpulkan. "Hahahaa..! Murid cerdas..! Ketahuilah..! Namaku adalah Salsapala, sang 'Rajawali Neraka'..! Besi hitam yang dipakai membelengguku ini bernama 'Beleng

  • Sang PENEMBUS Batasย ย ย Bab 421.

    "Hiahh..!" Blaghks..!! batu bulat itu sama sekali tak hancur oleh pukulan dahsyat Surapati. Namun batu bulat itu amblas ke dalam dinding batu gua itu. Grrggh..kkss..!! Gua bagai bergetar, saat batu besar seukuran pintu bergeser. Setelah tonjolan batu bulat itu amblas. 'Ahh. ! Ternyata batu bulat tadi adalah sebuah kunci. Untuk membuka ruangan di balik dinding gua batu ini', bathin Surapati takjub. Perlahan Surapati memasuki ruangan, yang pintunya telah terbuka itu. Ruangan yang gelap gulita, menyebabkan Surapati kembali harus merayapi dinding ruangan itu. "Hey manusia beruntung..! Cepat kau pukul sebuah batu menonjol berbentuk kotak, yang ada di sebelah kiri pintu ruangan ini..! Itulah cahaya abadi gua ini!" seru wibawa seseorang, yang terasa dekat sekali dengan Surapati. Surapati tak dapat melihat sosok itu, dalam kondisi ruangan yang sangat gelap. Namun dia bisa merasakan desah nafas orang tersebut. Setelah ditemukannya batu menonjol berbentuk kotak itu, maka segera dipukul

  • Sang PENEMBUS Batasย ย ย Bab 420.

    "Ahh..!" Gusrakkh..! Byuurrs..! Surapati terpeleset di tebing licin, yang dindingnya ditumbuhi tanaman merambat menjuntai lebat, menutupi mulut sebuah gua. Surapati berseru kaget dan tergelincir masuk ke dalam gua itu, dan tercebur masuk ke sebuah telaga dangkal di dalam gua itu. "Hah..?! Di mana aku..?!" seru Surapati terkejut. Dia segera bangkit dari telaga itu dan mendapati, bahwa kedalaman telaga itu hanya setinggi lutut kakinya saja. Surapati menelusuri keadaan dalam gua yang gelap itu, dengan pandangan matanya. Ternyata luberan air dari telaga dalam gua itulah, yang membuat mulut gua ini menjadi sangat licin. Karena air luberan dari dalam telaga itu mengalir, hingga merembesi tebing jurang di depan mulut gua. Tempat Surapati tadi terpeleset. Dan Surapati yakin, Kedasih pun tak tahu soal gua yang ditemukannya dengan tak sengaja ini. Karena dari luar, mulut gua ini sama sekali tak terlihat. Tertutup oleh rimbunnya tanaman merambat, yang menjuntai dari atas mulut gua. Per

  • Sang PENEMBUS Batasย ย ย Bab 419.

    "Uhuks..!" Elang hanya terbatuk, seraya ludahkan darah dari mulutnya. Namun melihat kondisi Ki Bangun Tapa yang agak parah. Elang pun segera melontarkan diri ke belakang, sehingga sosoknya nampak terhempas. Seth..! Wushh..! Gludugh, gludugh ... Braghk! Elang beraksi seolah jatuh bergulingan, hingga sosoknya menabrak pintu gerbang padepokkan. Sengaja tangannya menggebrak gerbang padepokkan, agar bunyi tabrakkan tubuhnya terdengar keras. Tubuh Elang terdiam agak lama, agar semua murid padepokkan mengira dirinya pingsan. Ya, Elang berbuat begitu demi menjaga nama besar Ki Bangun Tapa, di depan mata murid-muridnya. Agar para murid menyangka, jika guru besar merekalah yang lebih unggul dibanding dirinya. Segitunya Elang... Elang! Hehe.Ya, semua murid-murid padepokkan akhirnya memang berpikir, seperti yang diharapkan Elang. Namun semua 'drama' Elang itu, tentu saja tak bisa mengelabui mata 'awas' Ki Bajangkara. Ki Bajangkara hanya bisa tersenyum geli dalam hatinya. Dan dia mengakui

  • Sang PENEMBUS Batasย ย ย Bab 418.

    Elang melenting di udara seraya bersalto beberapa kali, sebelum akhirnya dia mendarat ringan di bumi. Pertarungan pun terhenti sementara. "Hahh..!!" seru terkejut Lokananta dan sekalian orang, yang menyaksikan pertarungan itu. Tampak pakaian Lokananta telah sobek di beberapa bagian, dari punggung hingga ke bagian betis kakinya. Terhitung ada 7 sobekkan pakaian di tubuh Lokananta. Hal yang jelas menandakan, jika Elang mau Lokananta sudah terkapar sejak tadi. Dan itu dilakukan Elang hanya dalam 2 jurus saja! "Baik Elang..! Dalam hal jurus aku mengaku kalah..! Kini mari kita beradu tenaga dalam..!" seru Lokananta, dengan wajah merah padam menahan malu dan amarah di dadanya. Martabatnya terasa hancur seketika. Dia sangat sadar, jika semua mata murid padepokkan kini tengah memperhatikan dirinya. "Hentikan Lokananta..! Mundurlah..! Biar ayah yang mencoba kemampuannya..!" sentak Ki Bangun Tapa. Dia menyadari, betapa jauh rentang kemampuan putranya itu dengan Elang. Hatinya pun menjadi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status