Share

Tewasnya Panglima Kumari Di Alas Gandok

Prabu Wihesa teramat murka ketika mengetahui bahwa Panglima Janeka sudah menjadi seorang panglima pertahanan baru yang bertugas di wilayah kepatihan Waluya Jaya. Kabar tersebut, sangat menjadi suatu tamparan keras baginya, hingga perasaan dan jiwa sang raja.

"Harusnya aku binasakan dia sedari dulu," desis Wihesa geram.

Prabu Wihesa menghela nafas panjang, dan berpaling ke arah Maha Patih Daksasana. Berkata Prabu Wihesa disertai emosi yang begitu tinggi, "Tiga hari ke depan kita serang pos penjagaan yang ada di perbatasan dan ini harus dilakukan dengan senyap dan hanya 100 prajurit pilihan yang boleh melakukan tugas ini!" tegasnya dengan sorot mata tajam memandang wajah Maha Patih Daksasana.

"Baik, Gusti Prabu. Hamba faham dengan tugas ini, kemungkinan di malam ketiga di hari yang Gusti Prabu tentukan setidaknya kita dapat melakukan teror dan membunuh para penjaga pos keamanan tersebut," ujar sang maha patih.

"Ya, seperti itu. Tugas ini aku serahkan kepada Panglim
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status