Share

23. Jangan Pernah Sentuh Aku

Fika menitikkan air mata saat memeluk Clara dengan erat. Masih merasa berat, bila harus pindah dan tinggal di kediaman Pamungkas karena telah menikah dengan Abi. Terlebih-lebih, pengalaman malam pertamanya dengan Abi sungguh menoreh luka yang begitu besar, dan Fika tidak mungkin melupakannya seumur hidup.

“Sudah, nggak usah nangis.” Clara melepas pelukannya, lalu mengusap tiap titik air mata yang jatuh di pipi putrinya. “Mulai sekarang ini rumah kamu juga. Anggap, Babe itu papa kamu sendiri. Bukan orang lain.”

Fika mengangguk-angguk, walaupun masih setengah hati. Andai malam pertamanya dengan Abi berjalan lancar, Fika tidak akan merasa sesak sendiri seperti sekarang.

“Tapi aku mau sama Mama.” Fika kembali memeluk Clara dan menitikkan air mata. Padahal, jarak antara kediaman Pamungkas dan Nugraha tidak sampai memakan waktu hingga satu jam. Bahkan, bisa lebih cepat bila pergi menggunakan kendaraan roda dua.

“Kan, tiap hari masih bisa ketemu, Mama.” Meskipun berat, tetapi Clara juga haru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
bagus Fika kamu emang harus mengatakan yg sebenarnya biar Abi mikir
goodnovel comment avatar
Wur Yani
bagus fik...hrs di ceplosin sekalian..biar abi mikir...siapa yg g saakit hati ky gitu
goodnovel comment avatar
Shifa chibii
nah gitu fik harus tegas..laki apaan dah playing victim..bisanya nyalahin doang,g pernah ngaca..pokoknya sebel bnget ma Abi ..g like
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status