Share

SP ~ 75

“Nggak usah.” Fika menolak tegas, ketika Abi hendak mengabari Clara mengenai kondisinya. Karena tidak terjadi sesuatu yang serius, maka Fika memutuskan untuk tidak memberi informasi apa pun pada keluarganya. Cukup dirinya dan Abi yang mengetahui hal tersebut.

“Kalau nanti ada apa-apa, mama sama papamu pasti nyalahin aku.” Memang tidak terjadi sesuatu yang meresahkan, tetapi tetap saja Abi merasa perlu mengabari kedua mertuanya.

“Mas Abi pengen sampe aku kenapa-nap—”

“Tarik napas, Mi.” Abi menghentikan langkah Fika di koridor rumah sakit. Istrinya itu kembali keras kepala. “Ingat kata dokter, kamu nggak boleh stres dan jadwal lahiran masih tiga minggu lagi.”

Seketika itu juga, Fika menarik napas panjang dan mengikuti aba-aba dari sang suami. Fika melakukannya hingga berulang kali, sampai perasaannya menjadi tenang kembali.

“Aku nggak boleh stres.” Fika bergumam sendiri untuk meyakinkan diri. Kemudian, ia kembali melanjutkan langkahnya dan masih terus menarik napas panjang lalu menghela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
emaknya bel
aaaaaaa sesayang itu kalian mah sesama saudara perempuan... jadi kangen mbk kuuu
goodnovel comment avatar
Iin Rahayu
emang mulutnya bening itu pedes tp dia tulus kok fik, biar bgmn pun saudara harus saling mengingatkan
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
nah gitu dong!!! kan enak lihatnya. adem ayem
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status