Home / Urban / Sang Pengaman / Merajut Nasib Baru

Share

Merajut Nasib Baru

Author: Wasji
last update Last Updated: 2021-05-22 17:10:45

Setelah perundingan yang terjadi lumayan lama, akhirnya Ato menemukan jawaban dari kebuntuan pemikirannya itu.

Kamar Kost yang berukuran 5 meter persegi, seakan melahirkan sebuah gagasan baru dalam hidup Ato. 

Kegalauan yang telah menghantuinya selama satu pekan, ternyata bisa diselesaikan dalam waktu 2 jam saja dengan bantuan pencerahan dari sahabatnya, Keni si penakluk.

Sudah 3 bulan, Keni menyandang gelar 'Penakluk.' 

Gelar itu, telah di berikan Ato. Sebab Keni selalu membantu Ato di saat ia mengalami himpitan dalam kehidupan.

Saat ini, Ato berniat untuk mencari pekerjaan, agar bisa mewujudkan rencana besarnya.

Keni telah memberi saran pada Ato, supaya dia kembali melanjutkan perkuliahannya di tempat yang sama tapi dengan jalur yang berbeda.

Di tempat Ato berkuliah, mempunyai dua pilihan tata cara perkuliahan. Diantarnya ialah kelas reguler dan kelas karyawan. 

Dua kelas ini hanya di bedakan oleh waktu saja, jika reguler belajar di hari Senin sampai Kamis, maka kelas Karyawan belajar di hari Jum'at sampai Sabtu saja.

Meskipun kelas Karyawan terbilang baru, tapi sudah banyak mahasiswa yang tengah mengambil kelas ini, karena mereka memiliki alasan tertentu.

Kelebihan kelas ini di antaranya,

bisa di ikuti oleh para mahasiswa yang telah mempunyai pekerjaan atau kesibukan lain di samping perkuliahannya.

***

Ke esokan harinya, di saat ayam jago baru mengeluarkan suara, Ato sudah bersiap untuk bergegas mencari tempat kerja.

Dengan pakaian yang cukup rapih, rambut cepak bagaikan angkatan darat, tubuh kekar dan berisi, seakan melengkapi persyaratan sempurna dalam penilaian kriteria ajang mencari bakat.

Namun penampilan Ato yang di sempurnakan oleh anugrah sang pencipta itu, ternyata tidak bisa di jadikan faktor penentu apakah ia dapat diterima bekerja atau tidak.

Tibalah saatnya di mana Ato mulai berkelana untuk mencari tempat pekerjaan. Tujuan langkah kakinya belum bisa di tentukan, sebab ia harus mendatangi tempat-tempat yang dinilainya nyaman untuk dijadikan lahan mencari uang.

Debu jalanan dan terik matahari, seakan menjadi teman yang paling setia saat ini. Ato bagaikan anak ayam yang kehilangan Induknya, jati diri sebagai Mahasiswa seakan pudar entah kemana.

Hiruk pikuk keramaian di pusat Kota, seakan menjadi cerminan kehidupan bagi seseorang yang sedang menjalaninya.

Kendaraan mewah hanya di miliki oleh orang sukses dan dianggap sudah lulus dalam membangun perekonomian keluarganya, pedagang asongan menggambarkan sosok manusia yang masih membutuhkan perjuangan untuk dapat mencapai kesuksesan ekonomi kehidupannya.

Satu-persatu angkutan umum yang melintas di jalanan, telah di singgahi Ato agar bisa sampai pada tujuannya.

 Jika sebelumnya Ato membawa Tas ransel yang di isi dengan beberapa buku catatan perkuliahan, saat ini Tas nya dipenuhi dengan amplop berwarna coklat, sebagai syarat umum dalam melamar kerja. Meskipun demikian, ketampanan dan kegagahan Ato sekan tidak berkurang satu persen pun.

Akhirnya amplop coklat yang berisi identitas singkat Ato yang berjumlah 10, hanya tersisa 2 saja.

"Mungkin aku harus mengakhiri kegiatan hari ini, semoga besok atau lusa aku mendapatkan hasil dari jerih payahku hari ini!" kata Ato dengan suara pelan.

Di saat Ato memutuskan untuk kembali ke Kontrakannya, di dalam angkot ia duduk bersebalahan dengan seorang wanita cantik.

Rok mini yang dikenakan wanita itu, seakan mengundang hasrat lelaki yang ada di dekatnya. Sesekali wanita itu menarik rok mininya, agar tidak terlalu memanjakan mata lelaki yang ada di dekatnya.

Entah apa yang telah di lindas oleh angkot berwarna hijau itu, tiba-tiba saja terdengar suara ban kempes. Hingga akhirnya angkot yang di tumpangi Ato, oleng ke satu arah, dan Angkot itu lebih memilih berhenti di pinggir jalan dengan rem tangan dadakan.

"Aaaaa!"

Suara teriakan penumpang bersahutan seakan tak bisa terhindarkan lagi.

Tiba-tiba Ato mendapatkan sebuah hadiah yang tak di sengaja. Wanita cantik yang berada di sisinya tiba-tiba memeluk Ato dengan begitu erat. Rasanya baru kali ini, Ato merasakan kehangatan dari pelukan seorang wanita.

Padahal jika Ato mau, ia bisa menjadikan wanita di kampusnya sebagai pasangan sejati, atau pacar sementara.

"Oops, maaf mas!" 

Terdengar suara lembut mendesah, keluar dari bibir tipis merah merona milik wanita itu, tatapan yang begitu dalam seakan memaku tatapan pada Ato.

Di kala peristiwa itu terjadi, para penumpang angkot lainnya seakan di anggap tidak ada. 

Bisa dikatakan, Angkot ini hanya milik kita berdua sayang! 

Namun, Ato dan wanita cantik itu tidak memiliki hubungan apapun. Bahkan saat ini mereka belum saling mengenal satu sama lain. 

Di saat bersamaan, suara dari arah kemudi seakan memecah peristiwa romansa sesaat itu.

"Aduuh, maaf ibu-bapak. Sepertinya kalian harus di turunkan disini!" ucap Pak Sopir pada semua penumpangnya.

Untunglah sopir angkot itu memerintahkan semua penumpangnya pindah ke kendaraan lain, dengan alasan angkot yang sedang di kemudikannya perlu pembenahan agar dapat melanjutkan perjalanan lagi.

Jika tidak, maka peristiwa sensitif lain antara Ato dan wanita cantik yang mengenakan rok pendek itu bisa saja terjadi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sang Pengaman   Bawah Tanah

    Tibalah dimana Ato dan Ruslan harus mendekap di sebuah tempat yang penuh sesak, tak ada penerangan lebih di tempat ini, selain sumber cahaya dari beberapa lampu berwarna kuning.Dan hal ini sungguh jauh dari perkiraan. Sesuatu yang tak pernah disangka sebelumnya, seakan terjadi di depan mata."Cepat jalan!" teriak 3 pria besar yangsaat ini menggiring Ato dan Ruslan.Entah mengapa, 3 Pria itu seakan terburu-buru dan memaksa Ato untuk berjalan lebih cepat.Selain itu, penutup wajah yang dikenakan 3 pria besar seakan menarik perhatian Ato dan Ruslan."Eakh! bau apa ini?" cerca Ruslan sambil menutup hidungnya."Hei, mau dibawa kemana kami?" tanya Ato."Cerewet, cepat jalan!" titah seorang pria besar yang saat ini meringkus tangan Ato dengan cengkramannya.Jika ruangan lain di Apartemen Jodi memiliki beberapa manik dan arsitek yang begitu memukau. Tapi lain halnya dengan ruang bawah tanah ini. Tempat ini begitu kum

  • Sang Pengaman   Aku Dipihakmu!

    Secangkir air putih saat ini tengah hadir di depan mata Ato, tapi selera minum nampaknya sudah hilang, dan berganti menjadi rasa jijik.Apakah Ato bisa bertahan di Apartemen mewah itu, jika keadaan terus membuatnya begitu muak?Ya, tentu saja Ato sangat muak!Bagaimana tidak?Sebab, saat ini Jodi sedang memasang wajah genitnya. Sesekali lelaki aneh itu mengedipkan mata pada Ato!Mungkin dalam benak Jodi sempat terpikir, bahwa lelaki yang saat ini masih dalam incarannya itu memiliki watak yang sama seperti dirinya. Hanya dengan berbekal analisa sederhana, ia telah menyimpulkan Ato memiliki banyak kesamaan dengannya, yaitu seorang psikopat dan penyuka sesama jenis.Dugh!Brugh, creeeng!Tiba-tiba suara benda terjatuh dan pecah, menggema ke seluruh ruangan. Setelah Ato mengarahkan pandangan ke sumber suara itu, nampaklah seorang pria yang dikenalinya tengah sempoyongan jatuh bangun."Pak Ruslan?" bisik Ato.Sontak saja

  • Sang Pengaman   Bersiasat

    'Menghadapi orang seperti dia, memerlukan sedikit siasat!'Suara Pak Nurdin, terus bergema di alam bawah sadar Ato. Sampai akhirnya lelaki itu mencoba menafsirkan isyarat tersebut."Baiklah, aku akan ikut denganmu!" ucap Ato, menyetujui ajakan Jodi."Haha, bagus. Mari kita pergi dari sini!"Jodi terlihat begitu girang sekali, saat Ato menerima ajakannya. Beberapa rencana sudah disiapkan Jodi, jika Ato bisa menjadi bagian dari kelompoknya.Si psikopat itu sangat membutuhkan orang seperti Ato. Menurut ilmu penerawangan yang dimilikinya, Ato merupakan satu dari seratus orang yang memiliki kelebihan. Diantara kelebihan Ato ialah, pemuda itu tidak pernah merasa gentar saat berhadapan dengan apapun dan siapapun, meskipun yang dihadapinya itu bisa membahayakan dirinya.Namun, ada sesuatu diluar dugaan Jodi. Ia tidak mengetahui anugrah lain pada diri Ato, si pemuda yang akan dijadikannya sebagai sekutu itu sebenarnya mempunya

  • Sang Pengaman   Tercampakan

    Tak terasa waktu kian berlalu, hingga pada akhirnya Ato memutuskan untuk pulang kembali ke tempatnya mengontrak. Sudah hampir 6 jam, ia hanya diam di tempat kerjanya itu. Berharap akan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penyebab perusaan tempat bekerjanya ditutup. Tapi semua itu tak kunjung didapatinya, tak ada satu orangpun yang datang ke tempat itu. Rasanya sudah tak mungkin melihat orang-orang melakukan aktivitas di tempat itu lagi. Sesampainya di kontrakan, setiap mata menunjukan tatapan sinis pada Ato. Entah apa yang menyebabkan hal tersebut tengah terjadi. Bahkan tak ada satu orangpun yang berbicara atau sekedar menyapa Ato. Bagaikan orang yang terasing di daratan, Ato hanya menengok kamarnya saja. Lalu ia memutuskan untuk kembali meninggalkan kontrakannya itu. Beberapa barangnya sudah terbungkus rapih oleh kardus, hanya ada secuil kertas yang memberitahukan Ato tentang keadaan di kontrakannya itu. Dalam kertas tersebut bertuliskan,'Cepa

  • Sang Pengaman   Mengenal Diri!

    Setelah Ato mendengar suara orang berbicara, ia tak langsung menengokan kepalanya. Dalam pikirnya, entah siapa orang itu ... lalu pada siapa ia berbicara?Tidak ada satu orangpun yang saat ini diam di tempat itu, selain dirinya.Namun, beberapa orang mulai terlihat. Mereka memakai pakaian serba hitam. Sepertinya ada beberapa orang yang tidak asing dan Ato bisa mengenalnya.Tiba-tiba 15 orang keluar dari arah gedung. Entah apa yang sudah mereka lakukan, bukankah gedung ini telah ditutup, karena garis polisi sudah melingkar mengelilingi setiap pintu gerbang.Dalam benak Ato mulai terpikir, jika sesuatu yang kurang beres tengah terjadi di tempat bekerjanya itu. Garis polisi hanya akan terpasang, jika satu perkara telah dianggap berbahaya atau bermasalah."Setelah ini, apa yang akan kita lakukan?" tanya seseorang berkulit hitam."Kita cari dulu 2 orang itu! kemudian kita habisi mereka!" sahut seorang pria dewasa yang mukanya sudah tak asin

  • Sang Pengaman   Kembali Beraktifitas!

    Secara perlahan tapi pasti, Ato mulai menerima kehadiran hal-hal diluar nalarnya. Seiring dengan itu, Ato memutuskan untuk tinggal sementara di tempat Pak Nurdin.Hingga pada akhirnya waktu tak terasa kian berlalu. Terhitung sampai saat ini, Ato sudah tinggal selama 3 hari diam di tempat yang disebut Distrik cabang oleh orang-orang Padepokan itu. Selama itu pula, Ato mau tak mau harus mengikuti beberapa kegiatan di tempatnya berada.Pada malam pertama, Ato diperlihatkan beberapa pertunjukan ilmu penguasaan energi.Dalam batin Ato sempat bergumam,'Apa yang mereka lakukan? hmp, bukankah itu hanya atraksi saja? atau mungkin mereka hanya berpura-pura!'Di hadapan Ato saat ini, nampak puluhan murid Pak Nurdin yang terlihat seakan didorong oleh sesuatu, bahkan diantara mereka ada yang sampai terpental ke lantai dengan cukup keras.Kemudian pada malam ke dua, Ato diberi penjelasan tentang unsur dalam tubuhnya.Saat ini, pera

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status