Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Modal Untuk Wardana

Share

Modal Untuk Wardana

last update Last Updated: 2025-01-26 13:33:55

"Membantu! Dengan apa Arya?" tanya Kirana.

"Sudah, kau tidak perlu cemberut lagi, ayo kita ke rumahmu, aku akan membantu kalian!" kata Arya.

"Tapi?" kata Kirana.

"Atau kau memang suka lelaki tua itu?" goda Arya.

"Jaga mulutmu!" kata Kirana.

Arya dan Kirana memasuki kota Gambalang, dan beberapa pasang mata melihat kedatangan Arya dan Kirana yang seperti terlihat sepasang kekasih di hadapan mata banyak orang.

"Siapa pemuda itu?"

"Mana aku tahu!"

"Kita beritahu pada juragan Bentra, pasti juragan tidak akan suka ada yang berani dekati gadis yang dia inginkan."

"Kau benar! Tapi apa dia akan memberikan pekerjaan memberikan pelajaran pada kita?" tanya rekannya.

"Semoga saja iya!" ucap rekannya.

Arya dan Kirana terus berjalan hingga mereka sampai di rumah Kirana, dan mata Wardana begitu tajam menatap Arya, seolah menatap dengan penuh tanda tanya.

"Saya Arya, paman!" kata Arya memperkenalkan dirinya sebelum Wardana bertanya.

"Aku tidak ingin tanyakan siapa namamu, tapi aku ingin tanyakan apa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nanang
harusnya ada cerita audionya donk sambil kerja pun bisa denger.
goodnovel comment avatar
Nanang
kenapa ga ada audionya sih gak bisa sambil kerja...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Keramaian Kota Widur

    Kabar tentang terlihatnya kijang dewa di danau rawa maut akhirnya tersebar dari mulut ke mulut, dan itu membuat banyak pendekar berdatangan ke kota Widur, kota yang paling dekat dengan danau rawa maut.Dua ekor kuda hitam dan putih berjalan beriringan, dan keduanya adalah sepasang manusia yang memiliki paras cantik dan tampan."Maaf paman! Apakah kota ini kota Widur?" tanya pemuda yang berpakaian kuning emas."Benar anak muda, apa kau seorang pendekar?" tanya lelaki tua yang menjawab pertanyaan anak muda itu."Bisa dibilang iya, paman," jawab pemuda itu heran dengan pertanyaan orang tua itu."Paman! Kenapa paman bertanya aku seorang pendekar atau tidak?""Jika kau seorang pendekar, saat memasuki kota Widur ini, sebaiknya kau berhati-hati!" kata orang tua itu."Kenapa paman?""Saat ini kota sedang dipenuhi oleh pendekar dari seluruh golongan yang ada di negeri ini," jawab lelaki itu.Pemuda berpakaian kuning emas itu mengerutkan dahinya, heran dengan maksud ucapan lelaki itu."Kenapa b

  • Sang Penghancur Langit    Kumpulkan Anggota Hitam

    Ketua Chu Cai dan Ki Barata terlihat puas setelah berhasil menaikkan praktek tingkat kependekaran dari tuan muda Yun Ji. Dan itu adalah modal awal bagi Yun Ji untuk menjadi penerus mereka berdua, sekalian jadi penerus Sekte Naga Hitam.Belum juga kebahagiaan atas keberhasilan tuan muda Yun Ji yang sudah berhasil melewati batas kependekaran dari pendekar perak selesai dirasakan, sudah ada kabar yang lebih membuat mata ketua Chu Cai berbinar dan wajahnya sangat bahagia."Ada apa Ketua Chu Cai?" tanya Ki Barata karena melihat perubahan wajah ketua Chu Cai yang terlihat lebih cerah."Ini kabar yang bagus, kabar yang sangat bagus," jawab ketua Chu Cai."Ada apa? Jelaskan padaku!" pinta Ki Barata dengan wajah penasaran."Di sebuah kota di negeri ini, terlihat kijang dewa," jawab ketua Chu Cai."Kijang dewa? Pusaka pakaian kijang emas!" seru Ki Barata tak percaya."Benar! Itu adalah pusaka pakaian kijang emas," kata ketua Chu Cai mempertegas.Wajah Ki Barata terlihat sumringah, tapi dia tida

  • Sang Penghancur Langit    Peningkatan Yun Ji

    Wajah Tuan Muda Yun Ji tampak begitu antusias saat Ketua Chu Cai, ayah angkatnya, mengatakan bahwa ia dan Ki Barata akan memberikan sesuatu padanya."Apa itu, Ayah?" tanya Yun Ji dengan penuh semangat.Ia tahu, Ki Barata selalu memberikan sesuatu yang sangat berharga kepadanya."Ikuti kami!" ucap Ketua Chu Cai sambil berjalan lebih dahulu.Yun Ji berjalan di samping Ki Barata."Paman Barata, apa yang akan Paman dan Ayah berikan padaku?" tanyanya ingin segera tahu."Ikut saja dulu, Keponakanku. Kau akan tahu nanti," jawab Ki Barata dengan tenang."Apa Paman tidak bisa memberitahuku sekarang?" tanya Yun Ji lagi."Kami akan memberikan sesuatu yang tak bisa dilihat dengan mata," jawab Ki Barata."Sesuatu yang tak bisa dilihat dengan mata?" Yun Ji tampak bingung."Itu sebabnya, kau ikut saja dulu. Nanti kau akan mengerti," sahut Ki Barata.Mereka berjalan melewati ruangan demi ruangan hingga akhirnya tiba di ruang utama milik Ketua Chu Cai."Duduklah, Putraku," kata Ketua Chu Cai.Yun Ji,

  • Sang Penghancur Langit    pelatihan Yun Ji

    Kota Huth, kota yang hanya berjarak satu hari dari ibu kota Kerajaan Burma, kota Hon. Kota yang juga jadi basis utama bagi seluruh Sekte Naga Hitam.Ketua Chu Cai, ketua dari Sekte Naga Hitam, sekte yang paling ditakuti di seluruh negeri Burma, dan juga pemilik Pusaka Angin. Pusaka yang dia ambil paksa dari tubuh Angin.Dengan Pusaka Angin, atau yang diberi nama Pedang Angin Badai, dia menguasai dunia persilatan di negeri Burma. Jangankan dunia persilatan, Kerajaan Burma pun takut untuk mencari masalah dengan Ketua Chu Cai dan Sekte Naga Hitam.Kini, telah datang dan bergabung seorang pendekar hebat dari negeri Malaya. Ia juga menguasai sebuah pusaka, yaitu Pusaka Dingin: Pedang Bulan Dingin.Dengan bergabungnya pendekar dari negeri Malaya itu, yang tak lain adalah Ki Barata, kekuatan Sekte Naga Hitam semakin tidak mampu diimbangi oleh sekte-sekte lain yang ada di negeri Burma. Tidak hanya itu, golongan hitam yang awalnya masih membangkang pada Sekte Naga Hitam, lambat laun mulai meng

  • Sang Penghancur Langit    Kijang emas menunjukkan diri

    Putri Yung Yen menatap tajam pada Arya, dan seolah tidak percaya dengan ucapan kalau Arya tidak tahu siapa gadis yang dia katakan sebagai gadis tidak tahu malu itu."Sebenarnya siapa gadis yang kakak maksud itu?" tanya Arya."Siapa lagi kalau bukan gadis yang memainkan musik kecapi itu, Ming Feng?" kata Putri Yung Yen."Ming Feng? Ohhh aku tahu! Hahahaha! Jadi kau cemburu karena gadis itu berasal dari kota Widur?" tanya Arya."Yang jelas aku tidak ingin kita ke kota Widur," kata Putri Yung Yen."Tapi bagaimanapun kita tetap harus ke sana, adik Yung! Sebelum kita bertemu dengan gadis itu, tujuan kita memang akan menuju arah utara, jadi mau tak mau kita harus menuju kota Widur," kata Arya."Tapi aku tidak ingin ke sana!""Jadi apa maumu? Apa kau ingin aku kembalikan ke Sekte Angin Timur?" tanya Arya.Wajah Putri Yung Yen berubah. Itu sebuah perkataan yang tidak dia sangka akan keluar dari mulut Arya."Sudah aku katakan, tujuanku ke negeri ini adalah menuju Danau Rawa Maut. Jika kau ingi

  • Sang Penghancur Langit    Pemberian Raja obat

    Tanpa Arya sadari sedikit pun, ia telah berada dalam bejana itu selama berhari-hari lamanya. Itu karena kehangatan yang ia rasakan dan juga rasa lelah yang menumpuk selama ini membuat Arya seperti mendapatkan istirahat yang selama ini ia butuhkan."Dasar bocah ini, apa tubuhnya akan menyerap semua ramuan yang aku siapkan ini?" gumam Raja Obat yang melihat Arya belum juga bangun dari tidurnya.Raja Obat awalnya yakin bahwa Arya akan bangun dalam satu hari, dan dalam tubuhnya akan ada anti-racun yang akan menetralkan racun apa pun yang masuk ke dalam tubuh Arya.Tapi tanpa Raja Obat tahu, ramuan yang ia buat justru memaksa masuk ke dalam tubuh Arya, mengisi semua pori-pori tubuhnya.Tidak hanya pori-pori saja, tapi hampir seluruh bagian dalam tubuh Arya kini sudah terisi ramuan buatan Raja Obat."Apa aku bangunkan saja dia?" gumam Raja Obat.Raja Obat mulai memikirkan untuk menyadarkan Arya, tapi langkah itu ia tepis, karena ia yakin Arya pasti akan menerima semua ramuan itu. Dan itu me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status