Share

Mulai Bergerak

last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-11 16:06:46

Ki Banula tiba di istana, dan beberapa prajurit mencoba menghadang dirinya.

"Aku guru Mahapatih Ragajaya, apakah kalian masih akan hentikan aku?" kata Ki Banula.

Prajurit-prajurit yang menghadang Ki Banula diam, pucat dan takut.

"Si ... silahkan Ki!" kata prajurit yang menghadang langkah Ki Banula.

"Dasar prajurit tak tahu diri," kata Ki Banula.

Ki Banula dengan langkah angkuh berjalan, dan meminta seorang prajurit untuk antarkan dia menuju ruangan Mahapatih Ragajaya.

"Guru!"

Mahapatih itu sangat gembira dengan kedatangan gurunya, dan menyambut dengan hangat.

"Aku datang untuk memastikan jika kau sudah siap!" kata Ki Banula.

"Aku memang menunggu guru, sudah siap dari kemarin-kemarin," kata Mahapatih Ragajaya.

"Bagus! Kapan?" tanya Ki Banula.

"Dua hari lagi," kata Mahapatih Ragajaya.

"Apakah semua sudah dalam posisi?" tanya Ki Banula lagi.

"Sudah guru, semua tinggal menunggu hari saja," jawab Mahapatih Ragajaya.

***

Setelah pertemuan pertama dengan Arya, Patih Gunindra secara diam-diam
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
sinamyang Indonesia
Banyak amat typo nya koreksi lagi woi thor
goodnovel comment avatar
sinamyang Indonesia
Arya, Adia,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Kedatangan Panglima Teruma

    Kerajaan Purawa dalam masa peralihan kekuasaan. Dan itu yang berbeda dari kerajaan itu.Raja muda, penasehat kerajaan yang muda dan semuanya serba baru.Arya selaku raja baru memberikan peraturan kalau warga kota atau pun warga biasa boleh langsung bertemu dengan raja jika raja sedang tidak dalam kondisi yang sibuk. Hal yang belum pernah ada selama raja-raja sebelum Arya menjadi raja.Tapi, tetap saja ada sisi baik buruknya. Itu malah membuat Arya sulit keluar dari istana kerajaan Purawa.Jangankan untuk lanjutkan petualangan, untuk ke kota pun Arya begitu sulit untuk keluar.Dan saat dia bicara dengan pangeran Angga yang saat ini sudah jadi penasehat kerajaan. Seorang prajurit datang dan memberikan hormat pada mereka berdua."Apa apa prajurit? Apa ada yang ingin kau sampaikan?" tanya Arya."Maaf yang mulia raja Candra. Di luar ada seorang panglima yang mengaku panglima dari kerajaan Teruma!" kata prajurit itu."Panglima kerajaan Teruma? Untuk apa dia datang?" gumam Arya."Bawa dia ke

  • Sang Penghancur Langit    Raja baru Kerajaan Teruma

    "Kau gila! Apa mungkin dia mampu melakukan itu?" kata Ki Renggo tidak setuju dengan ide raja Ragajaya."Seperti yang sudah kita rencanakan, dia hanya akan jadi boneka dalam permainan ini. Seperti halnya jika dia jadi raja Purawa, maka kita akan yang berkuasa!" kata raja Ragajaya."Tapi, dia masih terlalu muda.""Dengan menjadi raja, kita malah mudah mengatur dia. Dan kita tinggal perintahkan dia menyerang sedikit demi sedikit wikayah kerajaan Purawa!" jelas raja Ragajaya."Yang kau katakan itu mungkin benar! Tapi takutnya dia malah melihat kita sebagai orang yang tidak benar, saat ini kita harus terus berikan dia doktrin kalau keluarganya yang ada di kerajaan Purawa orang-orang yang tidak memiliki hati!" kata Ki Renggo."Kau tenang saja. Kita pasti akan berhasil melakukan itu!" kata raja Ragajaya."Baik, karena kau sudah membantu, aku akan ikuti caramu kali ini. Tapi jika cara ini, gagal maka caraku yang akan kita gunakan!" kata Ki Renggo."Terserah padamu! Yang jelas kali ini kau har

  • Sang Penghancur Langit    Sandiwara dimulai

    Dengan memacu kuda secepat mungkin, seolah baru datang dari jauh, raja Ragajaya memasuki istana kerajaan lingga dengan sangat cepat."Ada apa dengan, yang mulia? Kenapa begitu terburu-buru?" kata pengawal kerajaan."Segera panggilkan tabib istana?" teriak raja Ragajaya dengan suara yang keras.Teriakan keras itu sampai ke telinga pangeran Badasa, dan dia langsung keluar.Betapa kagetnya pangeran Badasa saat melihat orang yang terbaring tanpa daya, dia adalah Ki Renggo, paman dan orang yang sudah membesarkan dirinya."Yang mulia! Apa yang terjadi dengan paman, Renggo?" tanya pangeran Badasa."Nanti saja kita bicara pangeran! Saat ini keselamatan Ki Renggo yang terpenting!" jawab raja Ragajaya."Bawa dia ke ruangan pengobatan!" kata raja Ragajaya begitu tabib istana datang.Dengan segera, tubuh lemah ki Renggo di tandu dan dibawa ke sebuah ruangan yang penuh dengan bau obat-obatan."Aku sungguh ingin tahu apa yang terjadi yang mulia?" tanya pangeran Badasa dengan wajah yang gelisah dan

  • Sang Penghancur Langit    Kesepakatan terjalin

    Ki Renggo dan raja Ragajaya masih bicara, dan mereka sudah mencapai kesepakatan untuk hancurkan kerajaan Purawa sampai rata dengan tanah."Tadi kau katakan akan mengatakan sebuah rencana, padaku? Apa itu?" tanya Ki Renggo pada raja Ragajaya."Aku ingin kita hancurkan kerajaan itu dengan cara berperang!" kata raja Ragajaya."Maksudnya?""Seperti yang sama-sama kita inginkan. Kita hancurkan kerajaan itu, tapi jangan langsung ke kerajaan itu. Kita hancurkan dari kota demi kota!" kata raja Ragajaya."Maksudnya kau ingin menyerang dengan pasukan kerajaan lingga?" tanya Ki Renggo."Tidak! Aku tidak ingin gunakan prajuritku!" "Jadi kerajaan apa yang akan menjadi lawan kerajaan Purawa berperang?" tanya Ki Renggo heran."Kerajaan yang satu lagi!""Kerajaan Teruma? Aku yakin itu akan sulit!" kata Ki Renggo."Hahahaha! Banyak yang berubah sejak kau tidak ada di negeri pulau ular ini, ku Renggo!" "Contohnya?""Contohnya adalah kerajaan Teruma sudah adalah tanganku!" kata raja Ragajaya."Apa? It

  • Sang Penghancur Langit    Sahabat Lama

    Prajurit yang menjaga gerbang kerajaan lingga menatap Ki Renggo dengan tatapan tajam, jelas dia tidak suka dengan perkataan Ki Renggo yang mengamcam dirinya."Tapi jika raja Ragajaya tidak kenal dengan dirimu, maka kau akan kami usir paksa dari sini!" kata prajurit itu."Katakan saja, Ki Renggo dari Purawa!""Tunggu disini, dan jangan sedikitpun kakimu melewati gerbang ini!" kata penjaga gerbang itu."Baik, aku tunggu disini!" ucap Ki Renggo."Kenapa kita mendatangi kerajaan ini, paman? Kenapa tidak langsung ke kerajaan Purawa?" tanya pangeran Badasa."Kita akan meminta bantuan pada raja kerajaan ini. Aku yakin dia akan membantu kita!" kata Ki Renggo."Aku rasa kita sudah cukup paman!" kata pangeran Badasa yakin pada kemampuan yang dia miliki."Hahaha! Kau mungkin kuat keponakanku. Tapi jika kau bertarung melawan ribuan prajurit seorang diri, apa kau akan mampu menang?"Kali ini pangeran Badasa diam, tidak menjawab dan memikirkan apa yang dikatakan oleh Ki Renggo.Sementara itu, di da

  • Sang Penghancur Langit    Mendatangi Kerajaan Lingga

    Ki Renggo masih berusaha dengan semua kepura-puraan yang dia miliki. Dia ingin pangeran Badasa semakin jatuh dalam api dendam yang jelas akan dengan mudah dapat dia manfaatkan."Paman! Jawab aku paman! Apa paman akan bersama dengan Badasa?" tanya pangeran Badasa mengulang pertanyaannya."Keponakan ku! Sesungguhnya, paman tidak ingin bertikai dengan keluarga sendiri. Tapi apa kau sungguh ingin melakukan ini?""Iya! Aku akan balas dendam. Mereka harus rasakan apa yang aku rasakan, mereka harus rasakan penderitaan, Badasa!" jawab pangeran Badasa tegas."Kalau begitu, paman tidak mungkin menolak keinginan keponakan paman. Kau akan dapatkan apa yang kau inginkan!" kata Ki Renggo."Kalau itu, paman akan bersama dengan Badasa?""Iya! Apa boleh buat! Itu sudah keinginanmu, Badasa. Paman akan membantu dirimu!" kata Ki Renggo dengan tawa yang keras dalam hatinya.***Sebuah kapal kecil yang hanya membawa dua manusia berlayar dan di ombang-ambing oleh ganasnya lautan yang luas."Apakah kita akan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status