Beranda / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Perjanjiannya Hutang

Share

Perjanjiannya Hutang

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-27 13:27:10

"Pergilah! kami tidak ingin membunuhmu!" kata Ki Hura.

"Membunuhku? Aku tidak ada urusan dengan kalian, tapi dengan pemilik kedai ini!" ucap Arya.

Arya menatap Wardana dengan pandangan yang penuh dengan pertanyaan.

"Apa perjanjian antara paman, dengan juragan Bentra?" tanya Arya.

"Perjanjian kami aku akan bayar setelah dua belas purnama, dan sampai waktu itu tiba, aku harus bayar bunganya tiap bulan!" jawab Wardana.

"Sudah berapa purnama berjalan, paman?" tanya Arya.

"Kalau tidak salah, baru delapan purnama!" jawab Wardana.

"Anda yang salah juragan, saat ini paman Wardana hanya wajib membayar bunga, belum semua hutangnya!" kata Arya dan berbalik kepada juragan Bentra.

"Aku tidak peduli, aku ingin dia bayar semuanya, lagian siapa kau? Apa urusanmu?" kata juragan Bentra sinis.

"Aku siapa? Aku yang memberikan modal untuk paman Wardana untuk membuka kembali usahanya, jika kau meminta semua modalnya, sudah pasti kami akan rugi!" jawab Arya.

"Apa? Kau yang memberikan modal? Apa kau tidak sa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Keramaian Kota Widur

    Kabar tentang terlihatnya kijang dewa di danau rawa maut akhirnya tersebar dari mulut ke mulut, dan itu membuat banyak pendekar berdatangan ke kota Widur, kota yang paling dekat dengan danau rawa maut.Dua ekor kuda hitam dan putih berjalan beriringan, dan keduanya adalah sepasang manusia yang memiliki paras cantik dan tampan."Maaf paman! Apakah kota ini kota Widur?" tanya pemuda yang berpakaian kuning emas."Benar anak muda, apa kau seorang pendekar?" tanya lelaki tua yang menjawab pertanyaan anak muda itu."Bisa dibilang iya, paman," jawab pemuda itu heran dengan pertanyaan orang tua itu."Paman! Kenapa paman bertanya aku seorang pendekar atau tidak?""Jika kau seorang pendekar, saat memasuki kota Widur ini, sebaiknya kau berhati-hati!" kata orang tua itu."Kenapa paman?""Saat ini kota sedang dipenuhi oleh pendekar dari seluruh golongan yang ada di negeri ini," jawab lelaki itu.Pemuda berpakaian kuning emas itu mengerutkan dahinya, heran dengan maksud ucapan lelaki itu."Kenapa b

  • Sang Penghancur Langit    Kumpulkan Anggota Hitam

    Ketua Chu Cai dan Ki Barata terlihat puas setelah berhasil menaikkan praktek tingkat kependekaran dari tuan muda Yun Ji. Dan itu adalah modal awal bagi Yun Ji untuk menjadi penerus mereka berdua, sekalian jadi penerus Sekte Naga Hitam.Belum juga kebahagiaan atas keberhasilan tuan muda Yun Ji yang sudah berhasil melewati batas kependekaran dari pendekar perak selesai dirasakan, sudah ada kabar yang lebih membuat mata ketua Chu Cai berbinar dan wajahnya sangat bahagia."Ada apa Ketua Chu Cai?" tanya Ki Barata karena melihat perubahan wajah ketua Chu Cai yang terlihat lebih cerah."Ini kabar yang bagus, kabar yang sangat bagus," jawab ketua Chu Cai."Ada apa? Jelaskan padaku!" pinta Ki Barata dengan wajah penasaran."Di sebuah kota di negeri ini, terlihat kijang dewa," jawab ketua Chu Cai."Kijang dewa? Pusaka pakaian kijang emas!" seru Ki Barata tak percaya."Benar! Itu adalah pusaka pakaian kijang emas," kata ketua Chu Cai mempertegas.Wajah Ki Barata terlihat sumringah, tapi dia tida

  • Sang Penghancur Langit    Peningkatan Yun Ji

    Wajah Tuan Muda Yun Ji tampak begitu antusias saat Ketua Chu Cai, ayah angkatnya, mengatakan bahwa ia dan Ki Barata akan memberikan sesuatu padanya."Apa itu, Ayah?" tanya Yun Ji dengan penuh semangat.Ia tahu, Ki Barata selalu memberikan sesuatu yang sangat berharga kepadanya."Ikuti kami!" ucap Ketua Chu Cai sambil berjalan lebih dahulu.Yun Ji berjalan di samping Ki Barata."Paman Barata, apa yang akan Paman dan Ayah berikan padaku?" tanyanya ingin segera tahu."Ikut saja dulu, Keponakanku. Kau akan tahu nanti," jawab Ki Barata dengan tenang."Apa Paman tidak bisa memberitahuku sekarang?" tanya Yun Ji lagi."Kami akan memberikan sesuatu yang tak bisa dilihat dengan mata," jawab Ki Barata."Sesuatu yang tak bisa dilihat dengan mata?" Yun Ji tampak bingung."Itu sebabnya, kau ikut saja dulu. Nanti kau akan mengerti," sahut Ki Barata.Mereka berjalan melewati ruangan demi ruangan hingga akhirnya tiba di ruang utama milik Ketua Chu Cai."Duduklah, Putraku," kata Ketua Chu Cai.Yun Ji,

  • Sang Penghancur Langit    pelatihan Yun Ji

    Kota Huth, kota yang hanya berjarak satu hari dari ibu kota Kerajaan Burma, kota Hon. Kota yang juga jadi basis utama bagi seluruh Sekte Naga Hitam.Ketua Chu Cai, ketua dari Sekte Naga Hitam, sekte yang paling ditakuti di seluruh negeri Burma, dan juga pemilik Pusaka Angin. Pusaka yang dia ambil paksa dari tubuh Angin.Dengan Pusaka Angin, atau yang diberi nama Pedang Angin Badai, dia menguasai dunia persilatan di negeri Burma. Jangankan dunia persilatan, Kerajaan Burma pun takut untuk mencari masalah dengan Ketua Chu Cai dan Sekte Naga Hitam.Kini, telah datang dan bergabung seorang pendekar hebat dari negeri Malaya. Ia juga menguasai sebuah pusaka, yaitu Pusaka Dingin: Pedang Bulan Dingin.Dengan bergabungnya pendekar dari negeri Malaya itu, yang tak lain adalah Ki Barata, kekuatan Sekte Naga Hitam semakin tidak mampu diimbangi oleh sekte-sekte lain yang ada di negeri Burma. Tidak hanya itu, golongan hitam yang awalnya masih membangkang pada Sekte Naga Hitam, lambat laun mulai meng

  • Sang Penghancur Langit    Kijang emas menunjukkan diri

    Putri Yung Yen menatap tajam pada Arya, dan seolah tidak percaya dengan ucapan kalau Arya tidak tahu siapa gadis yang dia katakan sebagai gadis tidak tahu malu itu."Sebenarnya siapa gadis yang kakak maksud itu?" tanya Arya."Siapa lagi kalau bukan gadis yang memainkan musik kecapi itu, Ming Feng?" kata Putri Yung Yen."Ming Feng? Ohhh aku tahu! Hahahaha! Jadi kau cemburu karena gadis itu berasal dari kota Widur?" tanya Arya."Yang jelas aku tidak ingin kita ke kota Widur," kata Putri Yung Yen."Tapi bagaimanapun kita tetap harus ke sana, adik Yung! Sebelum kita bertemu dengan gadis itu, tujuan kita memang akan menuju arah utara, jadi mau tak mau kita harus menuju kota Widur," kata Arya."Tapi aku tidak ingin ke sana!""Jadi apa maumu? Apa kau ingin aku kembalikan ke Sekte Angin Timur?" tanya Arya.Wajah Putri Yung Yen berubah. Itu sebuah perkataan yang tidak dia sangka akan keluar dari mulut Arya."Sudah aku katakan, tujuanku ke negeri ini adalah menuju Danau Rawa Maut. Jika kau ingi

  • Sang Penghancur Langit    Pemberian Raja obat

    Tanpa Arya sadari sedikit pun, ia telah berada dalam bejana itu selama berhari-hari lamanya. Itu karena kehangatan yang ia rasakan dan juga rasa lelah yang menumpuk selama ini membuat Arya seperti mendapatkan istirahat yang selama ini ia butuhkan."Dasar bocah ini, apa tubuhnya akan menyerap semua ramuan yang aku siapkan ini?" gumam Raja Obat yang melihat Arya belum juga bangun dari tidurnya.Raja Obat awalnya yakin bahwa Arya akan bangun dalam satu hari, dan dalam tubuhnya akan ada anti-racun yang akan menetralkan racun apa pun yang masuk ke dalam tubuh Arya.Tapi tanpa Raja Obat tahu, ramuan yang ia buat justru memaksa masuk ke dalam tubuh Arya, mengisi semua pori-pori tubuhnya.Tidak hanya pori-pori saja, tapi hampir seluruh bagian dalam tubuh Arya kini sudah terisi ramuan buatan Raja Obat."Apa aku bangunkan saja dia?" gumam Raja Obat.Raja Obat mulai memikirkan untuk menyadarkan Arya, tapi langkah itu ia tepis, karena ia yakin Arya pasti akan menerima semua ramuan itu. Dan itu me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status