Share

Sadarkan Diri

last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-02 12:06:14

Tangan tabib Yo gemetar saat memegang kitab itu, kitab yang sampulnya tertulis, kitab seribu satu pengobatan dan racun.

"Sungguhlah ini kitab yang maha lengkap itu?" tanya tabib Yo dan membuka lembaran demi lembaran kitab itu.

Wajahnya begitu antusias saat membaca isi kitab itu, dan dia sampai geleng kepala karena begitu detailnya penjelasan di kitab itu.

"Siapa anak muda ini? Apa dia juga ahli dalam ilmu pengobatan? Atau sesungguhnya dia ini seorang tabib?" tanya tabib Yo sambil melihat pemuda yang berpakaian kuning emas itu.

"Aku akan gunakan kitab ini untuk obati dirinya, tidak ada salahnya, sebaiknya itu memang yang aku lakukan," kata tabib Yo.

Tabib Yo membuka setiap lembaran kitab itu, dan mencari tentang luka yang diderita pemuda itu.

"Ini dia," kata tabib Yo sambil tunjuk sebuah tulisan di kitab itu.

"Ramuan ini akan aku coba untuk obati luka pemuda ini, aku ingin lihat sehebat apa kitab yang katanya paling hebat di alam ini," kata tabib Yo.

Selama dua hari tabib Yo terus menc
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Menunjukkan sedikit kekejaman

    Arya dan ketua Jun Yen, ketua sekte angin timur, kaget dengan jawaban dari putri Yung Yen. Mereka berdua tidak percaya jika gadis berusia sembilan belas tahun itu akan menjawab tanpa berpikir terlebih dahulu. "Yung! Apa kau tidak memikirkan bagaimana keadaan diluar sana?" tanya ketua Jun Yun pada putri semata wayangnya itu. "Kenapa dengan diluar sana, ayah? Bukankah disana banyak hal yang menyenangkan yang mungkin Yung temukan?" ucap gadis itu. Ketua Jun Yun geleng kepala karena jawaban dan pertanyaan anak gadis nya itu. "Memang banyak hal yang menyenangkan di luar sana, putriku, tapi hal yang berbahaya juga banyak," kata ketua Jun Yun. Sejatinya, putri Yung Yen adalah gadis yang sudah ingin melihat dunia luar. Selama ini dia selalu terkurung di sekte angin timur. Sekte yang merupakan tempat dia berada. Paling jauh dia hanya berjalan-jalan di sekitar kota Gurt. Pemikiran gadis itu selalu terbayang dengan petualang yang panjang. Seperti petualang yang sering diceritakan ayahnya p

  • Sang Penghancur Langit    Memberikan pengobatan.

    Tukkkkkk! Arya gerakkan jari tangannya dan menotok di beberapa bagian tubuh dari putri Yung Yen. Selanjutnya Arya mengalirkan hawa murni. Energi petir yang Arya miliki menjadikan energi itu sebagai media pengobatan yang sangat bagus. Perlahan wajah putri Yung Yen menjadi lebih cerah. Dan aliran darah mulai terlihat normal tapi itu baru tahap awal saja. "Aku sudah mencoba memberikan pengobatan pertama, ketua. Tapi itu hanya tahap awal saja. Setelah itu semua tergantung padamu dan putrimu," kata Arya. Ketua Jun Yen melihat perubahan pada putrinya yang cukup signifikan. Dan itu membuatnya cukup bersemangat. "Apa penyakit dari putriku, tabib Arya?" tanya ketua Jun Yen. Arya menoleh ke arah tabib Yo. Seolah tidak ingin tabib itu ada di sana. "Apakah aku bisa bicara pribadi dengan ketua dan putri Yung Yen, tapi nanti setelah dia sadar," kata Arya. "Sadar? Apa kau yakin dia akan sadar lagi?" tanya tabib Yo. "Jaga ucapanmu tabib Yo! Apa kau berharap putriku tewas?" bentak ketua Jun

  • Sang Penghancur Langit    Putri Yang Sakit

    "Ada apa dengan putri Yung Yen!"Pertanyaan itu terlontar dari salah satu murid di sekte yang ada di kota Gurt."Bagaimana aku tahu! Aku hanya melihat maha guru sangat gelisah dan terus saja mencari tabib yang bagus untuk obati tuan putri.""Bagaimana dengan tabib Yo?""Tabib Yo? Dia hanya tabib kota ini, kemampuannya memang hebat, tapi tidak sehebat yang kita perkirakan," kata murid sekte itu."Sungguh disayangkan jika putri Yung Yen harus mati karena sakit lama yang dia derita," kata murid lain.Putri Yung Yen adalah primadona di sekte itu. Sekte yang terkenal di kota Gurt. Sekte angin timur.Maha guru Jun Yen, pemilik serta pendiri sekte angin timur, adalah lelaki tua yang sudah berumur puluhan tahun. Namun karena menikah di usia tua, saat dia semakin tua, barulah dia memiliki seorang putri, yaitu putri Yung Yen."Eh, apakah kalian mendengar jika di kota ada seorang tabib muda yang mengobati orang tanpa pamrih?""Aku juga mendengar itu, dan pastinya itu akan membuat tabib Yo panas

  • Sang Penghancur Langit    Penawaran Dari Tabib Yo

    Arya kaget melihat kehadiran tabib terbaik dari kota Gurt. Kota yang saat ini disinggahi oleh Arya."Ada apa tabib Yo? Apa ada yang bisa aku bantu? Apa anda sakit?" tanya Arya dengan suara yang penuh tanda tanya.Tabib Yo tahu maksud dari perkataan Arya. Jelas Arya merendahkan dirinya dengan satu ucapan yang sinis itu."Aku hanya ingin bicara denganmu, tabib Arya," jawab tabib Yo pada Arya."Bicara denganku? Ada apa?" tanya Arya heran.Huai yang berada disana segera menggelar tikar di lantai tanah rumahnya. Itu karena dia mendengar jika Arya dan tabib Yo akan bicara."Paman Huai sudah menggelar tikar. Mari duduk, tabib Yo!" ajak Arya pada tabib Yo.Arya lebih dahulu duduk dan itu diikuti oleh tabib Yo. Meskipun terlihat tabib Yo tidak suka berada di rumah Huai, tapi demi bicara dengan Arya, tabib Yo memilih untuk bertahan."Silahkan dinikmati minuman sederhana yang ada di rumah ini, tabib Yo!" kata Huai pada tabib Yo dan juga Arya."Terima kasih," kata tabib Yo pendek.Sejenak Arya da

  • Sang Penghancur Langit    Tabib sombong

    "Apa? Ada orang yang mampu mengobati sakit warga kota ini? Siapa dia?"Kabar itu langsung membuat ketegangan di balai pengobatan milik Tabib Yo. Karena di kota Gurt mulai terdengar ada seseorang yang mengobati tanpa meminta biaya sepeser pun.Dan orang itu adalah Arya.Apa yang Arya lakukan pada Huai, lelaki tua yang ia tolong beserta keluarganya, menjadi perbincangan hangat di kota Gurt.Satu per satu penduduk kota mulai mendatangi rumah Huai, dan keramaian itu menarik perhatian para pelayan di balai pengobatan Tabib Yo.Betapa terkejutnya mereka saat melihat banyak warga yang ramai-ramai berobat pada Arya di rumah Huai.Amarah Tabib Yo pun tak terbendung. Ia merasa telah punya saingan baru, yang bahkan tidak memungut biaya sepeser pun. Jika diberikan, akan diterima dengan rasa syukur, jika tidak, tetap dibantu dengan ikhlas oleh tabib muda itu."Kurang ajar! Dia berani cari masalah dengan Tabib Yo!" bentak Tabib Yo dengan marah."Apa yang akan kita lakukan, Tuan Tabib?" tanya salah

  • Sang Penghancur Langit    Penyakit melanda kota

    Kota Gurt. Salah satu kota perbatasan antara negeri Burma dengan negeri Gajah Putih.Kota Gurt sebenarnya sangat ramai, tapi kurang mendapat perhatian dari pemerintah negeri itu karena jaraknya yang jauh dari ibukota.Selain itu, sebagai kota perbatasan, kota ini sering menjadi sasaran serangan prajurit negeri Gajah Putih.Saat ini, kota itu sedang dilanda penyakit yang sulit diobati. Banyak warga tiba-tiba jatuh sakit, dan obat yang tepat sangat sulit ditemukan.Ada sebuah balai pengobatan yang terkenal di kota itu, dengan seorang tabib andal yang namanya sudah dikenal luas.Tabib Yo namanya. Setiap ada yang sakit, dialah yang dipanggil. Ia selalu berhasil menyembuhkan pasiennya.Namun, Tabib Yo mematok harga yang sangat tinggi, membuat banyak warga yang sakit memilih menahan diri daripada berobat padanya.Saat wabah melanda, balai pengobatan itu sangat ramai. Namun, yang didahulukan adalah mereka yang mampu membayar mahal. Sedangkan orang-orang yang tidak mampu harus rela antre dan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status