Satu sosok tubuh melesat dengan kecepatan tinggi, membelah malam dan di pundak ada seseorang yang terkulai lemah. Seseorang yang berpakaian kuning emas."Aku harus cepat, Arya harus aku bawa secepatnya, jika tidak nyawanya akan semakin sulit untuk ditolong!" kata sosok yang tidak lain adalah raja mabuk.Dan orang yang ada di pundak Raja obat tak lain dan tak bukan adalah Arya, pemuda yang sempat berada si penjara kerajaan Phin, tapi berhasil di selamatkan oleh raja obat.Di tangan raja mabuk ada sebuah botol kecil, dari pesan raja obat, obat itu sangat bagus untuk membantu pemulihan Arya.Raja mabuk terus membelah malah, tidak peduli dinginnya malam dimana semua orang memilih untuk tidur dari pada harus di luar menemani malam.Tidak ada waktu bagi raja obat untuk istirahat, seluruh ilmu meringankan tubuh dia gunakan demi membawa Arya menuju sebuah gunung yang ada di timur negeri Phin. Gunung bunga melati.Raja obat merasakan pundaknya mulai basah, tapi dia tahu kalau itu bukan keringa
Raja obat menyelinap, dan kini sudah mendekati ruangan tahanan Arya. Tapi dia begitu kaget saat melihat belasan prajurit menjaga ruangan tahanan Arya."Sepertinya mereka masih anggap Arya sangat berbahaya, bagaimana ini?" gumam raja obat.Raja obat terpaksa membuat rencana lain, yaitu gunakan keahlian yang dia miliki.Dalam waktu yang singkat, di tangan raja obat sudah ada sebuah benda kecil yang bau sangat menyengat."Selamat tidur!" kata raja obat.Benda kecil yang ada di tangan saja obat hanya sebuah bola kecil berwarna hitam, tapi reaksinya akan sangat tinggi.Whusssssssss!Dengan gerakan cepat, raja obat melemparkan bola kecil itu, dan kembali cahaya yang temaran memudahkan bagi raja obat untuk melakukan semua itu.Asap keluar dengan pelan-pelan dari bulatan kecil itu, dan itu mulai memberikan pengaruh pada para penjaga ruangan tahanan yang mengurung Arya.Brukkkkkk!Satu demi satu penjaga berjatuhan, tidak hanya prajurit biasa, tapi beberapa panglima yang menjaga ruang tahanan A
Keadaan Arya saat ini begitu menyedihkan, dia terkurung, terikat oleh rantai baja, dan juga terluka begitu parah.Tidak ada yang tahu kapan malaikat pencabut nyawa akan menjemputnya, dan satu hal yang pasti adalah, Arya sudah pasrah dengan apa yang akan dialami olehnya.Kadang Arya sadar dari pingsannya, tapi keadaan luka yang begitu parah membuat pemuda itu kembali jatuh pingsan.Jangankan untuk bicara, bergerak pun Arya sudah tidak memiliki kemampuan lagi, dan itu karena rantai yang membelenggu dirinya."Sungguh siksaan yang begitu pedih bagi pemuda yang membela kebenaran itu."***"Bagaimana raja obat, apa kau sungguh ingin selamatkan Arya?" tanya raja mabuk begitu mereka berdua sampai di kota Vnom."Iya, itu sudah pasti. Dan kau harus membantu diriku," kata raja obat."Tapi, itu sama dengan kau akan jadi pengkhianat kerajaan dan negeri ini," kata raja mabuk."Tidak, bukan aku yang akan jadi buronan kerajaan, tapi dirimu, itupun kalau ketahuan," kata raja obat."Apa maksudnya?" tan
"Kita terlambat!" ucap seseorang yang bernapas bau, bau arak pada rekannya."Kau benar, raja mabuk, kita terlambat!" ucap rekan yang dipanggil raja mabuk itu.Keduanya merupakan pendekar tua yang saat ini maaih aktif di dunia persilatan. Keduanya tak lain adalah raja obat dan raja mabuk.Setelah menemui resi Jumdai di gunung bunga melati, keduanya langsung melesat menuju bukit seribu mayat, tapi ternyata mereka terlambat datang.Saat mereka datang yang mereka dapatkan hanyalah mayat-mayat yang terbujur kaku, dan sebagian besar mayat itu adalah mayat golongan putih.Keduanya turun melihat ke bawah, dan mereka hanya mencari seseroang yang mereka kenali.Tapi, semua mayat sudah mereka kumpulkan, tapi mayat yang mereka cari tidak jua mereka temukan."Apa dia masih hidup?" tanya raja mabuk."Aku tidak tahu, jika mayatnya tidak ada disini, mungkin saja dia masih hidup," kata raja obat."Tapi tunggu dulu!" kata raja obat.Raja obat berjalan ke arah sebuah senjata, dan matanya melotot tajam.
Tranggggg!Pedang urat petir masih tertahan mustika hitam yang menjaga jantung iblis darah. Tapi tangan kiri Arya memukul gagang pedang urat petir, dan yang terjadi adalah pedang urat petir masuk dan hancurkan mustika hitam itu.Aaaaaaaaaaaaaaaaa!Iblis darah kembali menjerit keras saat pedang urat petir menusuk masuk dan memaksa hancurkan jantung iblis darah."Kau .. kau juga harus mati!" teriak iblis darah.Crasssssss!Pedang bulan darah juga masuk dan menusuk tubuh Arya, pedang bulan darah menusuk masuk hingga tembus punggung Arya.Aaaaaaaaaaaaaaaaa.Sama seperti iblis darah, Arya juga menjerit begitu kerasnya menahan rasa sakit akibat tusukan dari pedang bulan darah."Kau ... Kau ... Aaaaaaaaaaaaaaaaa!"Iblis darah menunjuk ke arah Arya, setelah itu dia jatuh ke tanah. Jatuh dalam kondisi seluruh tubuhnya mengeluarkan darah yang hitam.Jledaaarrrrrrr!Tubuh iblis darah meledak, dan tubuh itu adalah tubuh Yun Ji. Pemuda yang merupakan bagian dari kelompok sekte naga hitam.Bersamaa
"Hanya itu yang bslisa aku lakukan untuk menambah tenaga dalam mu Arya, setelah ini aku tidak akan memiliki bantuan padamu, jika tenaga yang aku miliki juga habis, maka aku tidak lebih dari hanya sebuah besi biasa saja," kata pedang urat petir."Tidak apa-apa, urat petir! Ini sudah cukup untuk sementara, sampai aku memiliki kesempatan untuk membunuh iblis darah!" ucap Arya.Hiatttttt!Iblis darah yang tidak suka dengan penambahan tenaga dalam pada Arya melompat, dan menyerang dengan kekuatan yang semakin besar."Apa kau tidak akan pernah tahu kapan untuk menyerah?"Tranggggg!!"Apa kau akan tetap akan melawan diriku?"Tranggggg!Sambil bicara, iblis darah terus ayunkan pernah bulan darah. Tapi tetap saja Arya menahan serangan itu, tanpa berniat untuk menyerang balik.Dan, semua itu adalah awal dari luka demi luka di tubuh Arya. Berkali-kali Arya harus merasakan pukulan dan tendangan dari iblis darah.Crasssssss!Dan satu sabetan membuat Arya terbelalak. Ada satu bekas sayatan di tang