Share

Episode - 3

Author: Big Man
last update Huling Na-update: 2021-10-05 03:32:48

Kota Acela adalah merupakan satu dari tujuh kota besar yang ada di Benua ini.

 

Kota ini cukup terkenal akan kekuatan militernya. Itu terbukti dari tidak adanya penguasa lain yang mencoba menyerang dan menguasai kota ini.

 

Dalam segi kewilayahan, militer, serta politik, kota ini dikuasai dan dikendalikan langsung oleh Guild Gagak Hitam.

 

Yang juga atas kuasanya, telah menunjuk Keluarga Estera sebagai keluarga bangsawan tertinggi, yang mengatur roda perekonomian serta perdagangan di kota tersebut.

 

***

 

Rhaka yang kini telah berganti nama menjadi Scarra, telah memutuskan untuk ikut pergi menuju Kota Acela.

 

Hal itu ia lakukan guna mengetahui dan mencari sedikit informasi tentang Dunia barunya tersebut.

 

"Tetsu, apa itu?" Kantong kecil dengan sesuatu yang bersinar di dalamnya, telah menarik perhatian Scarra.

 

"Oh, ini...?" Tetsu memperlihatkan batu tersebut. "Ini Cray Stone." Sambungnya. 

 

"Batu Jiwa...?" Scarra mengambil dan memeriksanya. "Hmm... Begitu, ya. Sinarnya menjadi lebih terang dari sebelumnya," Gumamnya di dalam hati.

 

Cray Stone adalah sebuah batu cristal berwarna merah menyala. Batu itu merupakan perwujudan jiwa atau kekuatan dari setiap monster yang ada, dan hanya bisa didapatkan setelah mengalahkannya.

 

Semakin tinggi level monsternya, maka batunya pun akan semakin besar.

 

Di dunia ini, Cray Stone cukup berharga dan sangat diperlukan. Karena batu ini adalah merupakan material inti dalam pembuatan atau perbaikkan pada suatu perlengkapan.

 

"Mau kalian apakan batu ini?" Tanya Scarra.

 

"Kita akan menjualnya. Sekarang ini, harga Cray Stone di pasaran sedang naik, jadi sayang kalau tidak dijual. Ya kan, hama?"

 

"Ya." Jawab Hama mengangguk.

 

Setelah cukup lama mereka berjalan, akhirnya tembok tinggi Sang Pelindung Kota Acela pun mulai dapat terlihat.

 

Tembok itu begitu kokoh, terbentang tinggi melindungi Kota Acela yang begitu luasnya.

 

"Gerbang ini...," Scarra mengela nafas. Nampaknya, ia mulai teringat akan masa lalunya. 

 

"Scarr, kenapa diam saja? Ayo cepat, kita harus mulai mengantri." Teriak Tetsu dari kejauhan.

 

Pagi itu, di depan Gerbang Kota Acela, para petualang serta para pedagang mulai berdatangan. Mereka datang dari berbagai arah.

 

"Ayo cepat!" Seru Hama tergesa-gesa. "Kita beruntung, antrianya belum terlalu panjang." Sambungnya.

 

Scarra melirik ke arah gerbang, dan ia mencoba mengamatinya. Nampaknya ada sebuah pemeriksaan di sana, yang mana hal itu seharunya tidak ada.

 

Scarra cukup terkejut, namun ia memakluminya, karena setelah sekian lama, sebuah perubahan bisa saja terjadi.

 

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya tibalah giliran mereka untuk diperiksa.

 

Tetsu dan Hama telah tercatat sebagai petualang dari Kota Acela, dan dengan kepingan lisensi yang mereka miliki, mereka dapat dengan mudah memasuki kota tersebut.

 

 

"Tunggu! Kamu tidak boleh masuk!" Tegas salah satu penjaga.

 

Mendengar hal itu, Tetsu dan Hama yang sudah berada di dalam, bergegas kembali dan langsung menghampiri Scarra.

 

"Apa?! Kamu belum punya lisensi?!" Tanya Hama terkejut.

 

"Tunggu-tunggu...," Tetsu menyela. "Scar kamu bercanda, kan?!" Sambungnya.

 

"Hehehe...." Scarra tertawa menyeringai seraya menggaruk kepalanya.

 

"Eh!"

 

"Tetsu, dia tidak berbohong. Coba kau periksa statusnya, dan lihatlah baik-baik." Bisik Hama.

 

N/A [Not Applicable], tulisan itulah yang tertera pada kolom reputasi di Bar Status milik Scarra.

 

"Scarr, apa kamu tidak tahu? Tanpa lisensi, kamu tidak akan bisa memasuki kota manapun!" Terang Tetsu.

 

Scarra hanya terdiam, ia benar-benar tidak memiliki lisensi itu. Pasalnya, di dalam game sebelumnya, hal ini tidak pernah ada.

 

Di Dunia ini, kepingan lisensi adalah merupakan sebuah identitas bagi mereka yang tinggal di dalamnya.

 

Setiap anak yang telah menginjak umur dewasa, akan mulai di data dan lalu didaftarkan untuk kemudian diberikan sebuah lisensi sebagai tanda status sosial bagi mereka.

 

Dengan kata lain, kepingan Lisensi ini harus dimiliki oleh setiap orang, dan lisensi itu sendiri terdiri dari 3 jenis lisensi.

 

Lisensi Petualang. Lisensi ini tidak memiliki persyaratan yang spesifik, mereka hanya perlu mendaftarkan diri mereka ke sebuah Guild yang ada pada setiap kota.

 

Setiap kota tentu memiliki nilai standar yang berbeda. Namun biasanya, pembuatan lisensi ini akan dikenakan biaya cukup rendah. 

 

Lisensi Pedagang. Mendapatkan lisensi ini bisa dibilang cukup sulit. Mereka yang telah memilikinya kebanyakan berasal dari keluarga bangsawan. Orang-orang yang memiliki jaringan cukup luas.

 

Memiliki Sertifikat Ilmu Perniagaan, menjadi syarat utama dalam mendapatkan lisensi ini. Di samping itu, mereka juga harus didukung dengan surat rekomendasi dari salah satu keluarga bangsawan setempat.

 

Pembuatan Lisensinya sendiri dikenakan biaya lebih mahal daripada lisensi yang lainnya.

 

Lisensi Hunter. Lisensi Hunter hanya akan diberikan kepada mereka yang telah bergabung dengan Aliansi Guild.

 

Dan setiap orang tentu memiliki potensi untuk dapat bergabung kedalamnya. Jika saja, mereka cukup memenuhi syarat atau kriteria yang ditrapkan oleh guild itu sendiri.

 

Yang mana setiap guild tentu memiliki persyaratan dan ketentuan yang berbeda dalam perekrutannya.

 

Namun saat ini, Scarra sama-sekali tidak memiliki satupun lisensi, dan hal itu tidaklah wajar bagi mereka.

 

Kini para penjaga mulai berdatangan, dan keadaan pun menjadi semakin gaduh.

 

Tidak memiliki lisensi adalah masalah yang sangat krusial. Karena dengan satu lisensi itu, para penjaga akan mengetahui status sosial apa dan dari mana pemiliknya berasal.

 

Namun juga, tidak semua orang yang memiliki lisensi bisa memasuki kota.

 

Semua tergantung dari kota mana mereka berasal, dan diplomasi seperti apa yang terjalin di antara keduanya. Lisensi itu menentukan segalanya.

 

Para penjaga mulai curiga, mereka beranggapan bahwa Scarra adalah seorang Black Hunter. Sebutan untuk seorang hunter mata-mata.

 

Namun Tetsu dan Hama mencoba meyakinkan mereka, dan negosiasi pun berlangsung cukup alot.

 

Hingga akhirnya, para penjaga sedikit memberikan kelonggaran. Mereka mengijinkan Scarra masuk namun dengan satu persyaratan.

 

Yaitu, Scarra diharuskan pergi ke tempat Asosiasi Guild terlebih dahulu, untuk kemudian membuat sebuah lisensi di sana, sebelum akhirnya ia diperbolehkan pergi ke tempat yang lain.

 

Kini Scarra, Tetsu dan Hama mulai memasuki kota. Mereka pergi menuju Guild Hall Gagak Hitam, dengan dikawal oleh beberapa hunter penjaga di belakangnya. Guild Hall itu berada tepat di tengah-tengah pusat Kota.

 

Scarra berjalan melewati pemukiman dan lalu pertokoan, ia juga melintasi suatu pasar yang cukup menarik perhatiannya.

 

Berbagai macam peralatan, aksesoris, bahkan hewan peliharaan tersedia di sana. Semuanya benar-benar tertata rapih.

 

Di sepanjang perjalanan, para petualang serta para hunter begitu ramai berlalu lalang.

 

Sebagian dari mereka ada yang tengah berkumpul di tepian jalan, saling bernegosiasi dan saling memamerkan perlengkapan mereka.

 

Tidak hanya itu, terlihat juga beberapa petualang berlevel tinggi mencoba mengolok-olok petualang berlevel rendah, hal itu dapat dibedakan dari perlengkapan yang mereka kenakan.

 

"Kota ini, terasa begitu hidup dan nyata." Setidaknya, itulah yang terlintas di pikiran Scarra saat itu.

 

Di tengah perjalanan, tepat di sebelah kanan persimpangan jalan, kereta kuda melaju dengan cepat ke arah rombongan. Kereta itu hampir menabrak Tetsu.

 

Beruntung para penjaga dapat meraih Tetsu, dan lalu menariknya.

 

"Hei, apa kau buta?!" Teriak Tetsu membentak.

 

"Maaf kawan! Kami sedang terburu-buru!" Teriak pengemudi kereta, yang saat itu sedang mengangkut keluarga bangsawan.

 

"Cih, seenaknya saja minta maaf...." Gumam Tetsu.

 

"Tetsu! Kau baik-baik saja?" Tanya Hama.

 

"Ya, ini semua berkat mereka." Tetsu melirik ke arah para penjaga yang telah menyelamatkannya.

 

"Syukurlah, tadi itu nyaris sekali." Sambung Hama.

 

Kaki Tetsu gemetar dan Scarra memperhatikannya. "Kakimu...?"

 

"Jangan mengejekku!" Ucap Tetsu memotong, dan tawa pun pecah.

 

"HAHAHAHA."

 

***

 

[Asosiasi Guild Gagak Hitam]

 

Guild Hall yang begitu besar dan megah, bangunan ini nampaknya telah direnovasi, begitulah yang ada di pikiran Scarra saat pertama kali melihatnya.

 

Bangunan dengan empat lantai ini, nampaknya telah menjadi bangunan termegah yang ada di kota Acela. Pepohonan cemara berbaris rapih di balik pagar yang mengelilinginya. Semuanya begitu indah dan tertata.

 

Para Hunter berlalu lalang begitu ramai, mereka menjaga tempat ini dengan sangat ketat, terutama tepat di bagian gerbang masuk.

 

Begitu Scarra melewatinya, semuanya nampak terasa asing baginya.

 

Jalanan yang begitu lebar, terbentang lurus menuju pintu utama bangunan tersebut.

 

Bunga-bunga cantik yang mengiringi di setiap sisinya, membuat tempat ini terlihat sangat estetik.

 

Halamannya begitu luas. Di sana bahkan terdapat Arena Pelatihan, dan beberapa hunter terlihat sedang berlatih di sana.

 

Belasan kereta kuda terparkir di sampingnya. Kereta itu memiliki warna dasar hitam dan juga warna keemasan di setiap ornamennya, perpaduan dari keduanya membuat kereta itu terlihat begitu elegan.

 

Pahatan-pahatan dan bendera kecil berlambang gagak semakin memperkuat identitasnya. Yang mana itu adalah merupakan kereta militer milik Asosiasi Guild Gagak Hitam.

 

Scarra berjalan dengan senyuman di wajahnya, ia tidak bisa menutupi rasa kekagumannya.

 

Terlebih, ketika Scarra mulai memasuki Guild Hall yang megah itu, semua yang ia lihat tampak begitu baru baginya. Dan hal itu membuat rasa penasarannya semakin bertambah.

 

Bersambung.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Sang Raja Pulau Mahkota   NEW PROJECT

    Sebelumnya saya mau minta maaf untuk para readers sekalian yang sudah mendukung saya selama ini dalam menulis novel ini. Dalam kesempatan ini saya mau menyampaikan beberapa poin : Poin 1 Saya mau informasikan bahwa novel ini sedang hiatus panjang. Saya tidak tahu apakah saya akan menulis novel ini lagi atau tidak. Poin 2. Saya sedang menulis novel baru. yang kemungkinan akan dipublish di Karyakarsa. Namun, tidak menutup kemungkinan akan dipublish di Goodnovel juga-masih dalam rundingan. Karena novel ini ditulis bukan oleh penulis tunggal, melainkan kerjasama antara dua penulis. Poin 3. Kami meminta saran dan tanggapan bagi para reader yang masih setia terhadap karya dari Author Bigman. Tolong beri komentar dan tanggapannya. #PostKaryakarsa/#PostGoodnovel Poin 4. Poster dari Sang Raja Pulau Mahkota telah kami ganti menjadi Poster dark novel baru kami yang sedang kami tulis-Bukan untuk merubah permanen, melainkan hanya untuk sementara, sebatas promosi. Novel baru

  • Sang Raja Pulau Mahkota   Episode - 53

    Di sisi lain, dengan meningkatkan kempuan instingnya, Scarra dapat mendeteksi sebuah aktifitas energi yang tidak biasa. Sekumpulan energi yang meluap-luap, bertubrukkan dan meledak-ledak. Energi tidak konsisten yang hanya akan muncul pada sebuah pertarungan.Maggie berserta kelompoknya mungkin ada di sana, setidaknya itulah asumsi kuat yang terlintas di pikiran Scarra saat ini. Tanpa banyak bicara dan pertanyaan, Yuki, Mumu dan Gion berlari secepat mungkin mengikuti Scarra. Mereka pergi ke tempat yang diasumsikan itu. Tidak bisa dikatakan bahwa mereka berlari seperti orang pada umumnya, ini terasa seperti berlari maraton di kejuaraan olimpiade. Dengan raut wajah yang dipenuhi keringat dan sedikit pucat, Gion mencoba mengimbangi kecepatan lari dari yang lainnya. Ia membuat sendi-sendi kakinya bekerja lebih keras dengan adanya perbekalan yang menumpuk di pundaknya. "Aiissh... tidakkah mereka memikirkanku, setidaknya semua perbekalan ini?" Kesal Gion. 15 menit berlalu. Selama it

  • Sang Raja Pulau Mahkota   Episode - 52

    Dalam pertarungan ini, Charles harus mengakui bahwa Maggie memiliki beberapa insting bertarung yang baik, pola serangan yang dibangunnya telah membuat jarak di antara mereka tetap terjaga. Dengan kata lain, cukup sulit untuk bisa menyerang dan mendekatinya. Tapi, Charles adalah orang yang lebih baik dalam hal teknik dan juga insting. Tidak melakukan apa-apa selain bertahan dan menghindar telah memberinya sedikit ruang untuk berfikir, dia merasakan ada sesuatu yang salah. Dalam beberapa kesempatan, Charles mencoba membiarkan beberapa bagian tubuhnya terkena serangan. Dia mencoba merasakan kekuatan dari serangan itu dan menganalisanya lebih dalam untuk sementara waktu. Hasilnya, Charles menyadari bahwa meskipun kemampuan Maggie dalam menyerang cukup tinggi, dia seperti tidak menggunakan kemampuannya secara maksimal. Itu mungkin dia masih menyimpan kekuatannya untuk moment tertentu atau mungkin dia memang selemah itu. "Lebih baik aku mengujinya." Charles menyerang balik dengan kapak

  • Sang Raja Pulau Mahkota   Episode - 51

    Zissa mengambil posisi, dia menghunuskan senjatanya dan mengayunkannya ke atas secara perlahan. Posisinya sudah siap untuk melakukan tebasan terakhir. Di tempat lain, Aldea telah sepenuhnya dikuasai oleh rasa takutnya. Tubuhnya gemetar, giginya berderit dan matanya begitu rapat tertutup. Dia ingin lari. Dia benar-benar ingin meninggalkan tempat itu. Akan tetapi, rasa ketakutan yang amat tinggi telah menghalangi aliran gelombang saraf dari otaknya, sehingga membuat kedua kakinya terasa berat untuk digerakan. Seperti kaku, sepenuhnya kaku. Di tengah rasa ketakutan yang amat itu, sebuah suara muncul. Itu sangat dekat. Suara itu benar-benar dekat. Itu tepat di hadapannya. Mendengarnya membuat sekujur tubuhnya seketika merinding. "Jangan khawatir... Aku tidak akan membunuhmu. Setidaknya, tidak untuk sekarang." Charles mengepalkan tangannya, mengayunkannya dengan pasti untuk menghilangkan kesadaran Aldea. Namun sebelum itu terjadi... "Sekarang!!!" Slebb... Slebb... Slebb... T

  • Sang Raja Pulau Mahkota   Episode - 50

    Kulit kepalanya mungkin terbelah dari pukulan kuat saat darah mulai menetes ke wajahnya. Meskipun Splash telah menahan rasa sakit dengan salah satu kemampuannya, hanya dengan menggerakan wajahnya saja sudah cukup untuk membuat rasa sakit mengalir deras ke seluruh tubuhnya, membuatnya pusing. Sambil mempertahankan posisinya, seperti siap untuk menangkis serangan yang datang dengan senjata yang dihunuskan sebagai perisainya, Splash mencoba untuk bangkit. Splash mengenakan armor yang dikenal orang dengan nama Silver Tail Wind -Rare Grade Item. Meskipun begitu, dia masih menerima cukup banyak damage dan membuat kakinya kesulitan untuk berdiri. Sudah lama sejak dia terluka sedemikian rupa. Sementara dia bangkit, salah satu tangannya yang gemetar -bukan karena rasa takut melainkan rasa sakit yang luar biasa- mencoba meraba kantong di pinggangnya, dia menggambil satu botol potion penyembuh dan lalu meminumnya. Meski masih jauh dari kata menyembuhkan sepenuhnya, tapi itu cukup baik sebaga

  • Sang Raja Pulau Mahkota   Episode - 49

    "Tidak ada pilihan lain." Lorion menurunkan Aldea dan kemudian menghunuskan dua kapaknya seraya berkata, "Putri, kami akan menahannya. Larilah jika ada kesempatan!" "Tentu kau mengenalku, Lorion... Aku tidak akan pernah meninggalkan teman-temanku... Jika itu harus mati, kita akan mati bersama!" Balas Aldea seraya bersiap. Meski sedikit kecewa dengan tingkah Aldea yang keras kepala, tapi setidaknya jawaban dari Aldea telah membangkitkan semangat dan juga harapan mereka. Dengan hadirnya Aldea, keselamatan dan harapan hidup mungkin akan sedikit lebih meningkat. Tetapi semua itu terasa sia-sia jika mengetahui kesenjangan yang luar biasa dalam tingkat kekuatan mereka. Meski mereka tahu bahwa kematian adalah akhir dari takdir mereka, tapi itu tidak lantas membuat mereka menyerah. Setidaknya mereka telah berjuang bersama-sama dengan harapan yang tumbuh di hati mereka. Senyuman mulai terekspresikan di wajah mereka, seperti hendak melakukan sesuatu yang tidak akan pernah mereka sesali. "

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status