Meskipun banyak nona bangsawan mencabut partisipasi mereka di acara amal yang diadakan Fuschia, acara tetap berlangsung. Lagipula, Nyonya Luxor berpartisipasi kembali di dalam acara amal itu, sehingga jumlah donasi tidak terlalu merosot dari yang sudah Fuschia harapkan.Dalam penyelenggaraan itu, Albertus yang turut aktif membantu Fuschia menyiapkan segala halnya. Tapi kali ini, Fuschia tidak membiarkan Albertus mengantongi sedikit uangpun yang ada dengan cara menempatkan Tuyul dan Mbayul di sisinya 24/7!Dengan begitu Fuschia bisa mengawasi berapa jumlah yang disisihkan Albertus masuk ke kantongnya sendiri.Meskipun tamu undangan yang hadir hanya sedikit, tapi Fuschia merasa lega karena ada Nyonya Luxor di sisinya.“Yang Mulia, jika aku boleh bertanya, bagaimana Anda bisa membujuk Nyonya Luxor untuk tidak menarik donasinya?” Laura bertanya setelah diam beberapa saat di sisinya.Sepertinya Laura mendapati hal ini sangat mencurigakan. Fuschia menyerahkan gelas champagnenya ke pelayan.
Setinggi apapun jabatannya, jika dirinya sendiri tidak tegas dalam memutuskan sesuatu, apalagi malah terkesan acuh, maka orang lain akan menganggapnya sebagai pengecut. Seperti yang telah ia alami selama hampir dua tahun menjabat sebagai Putri Mahkota di masa lalu.Dulu, Fuschia cenderung memilih diam atau minggir, ketimbang harus mempertahankan pendapatnya sendiri karena takut masalah akan menjadi lebih besar. Dia cenderung ‘mengalah’ pada banyak situasi, termasuk ketika ada rumor yang mengatakan bahwa ia mandul, atau bahwa dia memandang rendah bangsawan lainnya, atau rumor serupa.Ia tahu betul apa julukan yang para nona bangsawan berikan untuknya, yaitu ‘putri ya’, yang artinya adalah seorang Putri yang begitu menurut dan jarang berkata tidak. Itulah sebabnya ketika masih sekolah di royal akademi, dia diam saja walaupun dibully oleh murid lainnya.Ia juga sempat mendengar beberapa nona mengungkapkan bahwa mereka merasa tidak ‘terancam’ jika Fuschia lah yang menjadi Putri Mahkota k
Kelahirannya dirayakan oleh seluruh penduduk di Kerajaan ini. Lalu ia dinobatkan sebagai Putra Mahkota saat usianya sebelas tahun, dan seluruh orang tunduk kepadanya, yang akan menjadi monarki selanjutnya.Ibunya telah memastikan tidak akan ada lagi anak yang lahir dari keturunan Keluarga Royal, dengan cara meracuni rahim perempuan yang tidur dengan ayahnya, Sang Raja. Dan cara ibunya memastikan bahwa hanya dia seorang sebagai keturunan Royal sangatlah manjur.Ibunya, Sang Ratu, tidak hanya meracuni rahim para wanita yang pernah tidur dengan ayahnya dengan ramuan mandul, tapi ayahnya juga diberikan ramuan itu sehingga bijinya tidak lagi akan berbuah di rahim wanita lain.Ibunya telah mencampurkan ramuan itu di minuman ayahnya sedikit demi sedikit sejak kehamilannya. Upayanya berhasil karena tidak ada anak lain yang lahir dengan membawa darah keluarga Royal di tubuhnya. Hayden cukup berterima kasih dengan upaya ibunya.Apakah di awal atau di akhir tahun? Itu adalah perjamuan besar yang
Ini adalah hari perjamuan Hari Pendirian, acara tahunan yang diselenggarakan oleh Keluarga Kerajaan sebagai awal permulaan semua perjamuan di lingkup masyarakat kelas atas, termasuk pesta debut yang dihadiri oleh hampir seluruh bangsawan dari berbagai teritori.Dan di acara inilah Fuschia ingin memamerkan’kelicikannya’ dengan berpakaian yang melenceng dari norma.Merri sempat syok sebentar saat gaun buatan Tuan Louise Phaiton tiba di istana. Dia bilang kalau gaun ini berhasil mengubah citra Fuschia yang seperti kelinci, menjadi serigala betina yang genit. Di sisi lain, Tilda begitu mengkhawatirkan apabila Fuschia akan terkena flu jika tubuhnya terlalu terekspos.“Wow, nona, kain gau ini begitu lembut. Bahkan jika terlipat, tidak perlu susah payah menyeterikanya.” Ucap Merri dalam kekaguman seraya membelai gaunku.“Itulah sebabnya aku membuat gaun ini, Merri.”Gaun yang biasa dikenakan nona bangsawan lumayan cepat kusut jika tidak dikenakan dengan hati-hati. Mungkin itu salah satu alas
Aku pikir aku bukan orang yang mudah kecewa saat keinginanku tidak terwujud karena aku cenderung mudah melepaskan, tapi sekarang aku merasa hancur. Tidak ada tanggapan, seperti membeli, terhadap gaun yang kukenakan saat perjamuan Hari Pendiri pada hari pertama. Itu juga tidak menarik perhatian pada hari kedua.Kupikir beberapa nona menyukai gaunku seperti yang mereka katakan padaku, tapi kembali lagi, ini adalah hal baru, jadi memerlukan penyesuaian.Padahal aku sudah menyewakan butik untuk Tuan Louise Phaiton di pusat perbelanjaan dekat jalan utama, yang lumayan jauh dari butiknya yang asli. Aku juga sudah membuatkan konsep karakter seorang desainer pendatang baru, Louise Phaiton, sebagai desainer yang misterius dengan mengenakan masker kain di wajahnya, sehingga hanya terlihat matanya saja.“Maafkan aku, Tuan Louise. Sudah dua hari tapi belum ada juga pengunjung yang datang. Padahal aku yakin beberapa nona benar-benar terlihat tertarik dengan gaunku.” Nadaku di akhir keluar sedikit
Hayden berbicara, menatap langsung ke mataku sementara aku menatap cangkir teh yang mengepul di dekat mulutku. Dia pasti merasa darahnya mengucur deras setelah aku menolak menghabiskan malam bersamanya selama hampir dua bulan."Sebanyak aku ingin memelukmu, sebanyak itu pula ketakutan menyerang diriku, Yang Mulia. Aku- Aku sangat mencintaimu, tapi aku terus berpikiran buruk tentang itu. Setelah saya kehilangan bayi kita, semuanya tampak sia-sia.” Aku meremas air mataku dan memanggil aktris dalam diriku.Wajah tanpa ekspresiku harus terlihat sangat serius tanpa main-main. Aku harus menunjukkan pada bajingan ini bahwa aku masih dalam masa berkabung sejak keguguran, meskipun sebenarnya aku sudah membaik.Hanya saja aku belum siap mengiyakan permintaan Hayden untuk menghabiskan malam bersama lagi, padahal para tetua sudah mendesak kami. Sebab aku tidak tahu siapa pria pengganti yang akan Hayden sodorkan ke atas ranjangku karena Dylan menghilang!‘Dylan, sungguh, di mana kau?’ Aku menggert
Ini adalah malam terakhir dari janji tiga hari yang Fuschia sebutkan kepada Hayden.Besok ia harus memutuskan kapan ia bersedia berbagi ranjang dengannya lagi. Dia pikir dia tidak bisa lagi mengundur masalah ini karena banyak pihak telah menekannya, bahkan Duchess Mountravven yang tiba-tiba muncul di salonnya saat ia sedang bercengkerama ria dengan para nona.“Ibu,” Fuschia sangat terkejut mendapati ibunya berjalan dengan santai ke dalam salonnya dan mendapatkan sapaan ramah dari para nona.Wanita ini adalah ibu tiri Fuschia yang kunjungannya ke Istana Melati selalu ia tolak."Tentu saja, dia wanita yang bermuka tebal." Fuschia mengembalikan senyum ramah kepadanya.Duchess Mountravven adalah seseorang yang cantik. Tapi kecantikannya tidak melebihi Fuschia.Ia melampiaskan kemarahannya pada Fuschia saat mendengar beberapa wanita bangsawan yang membandingkannya dengan ibu kandung Fuschia.Ia memiliki warna rambut biru toska yang membuatnya sering disangka sebagai ibu kandung Fuschia ol
Aku tidak bisa mengira-ngira bagaimana ekspresi Dylan saat ini, karena kita terkubur dalam kegelapan. Terkubur secara harfiah.Jika kuambil dari intonasi suaranya, ia terdengar seolah sedang menahan emosi marah. Dan itu membuatku lebih gugup daripada saat Hayden dan Raymon hampir memergokiku.‘Siapa sih dia berani marah padaku? Harusnya aku yang marah ke dia!’ Aku bisa merasakan nafasku semakin panas.Dylan bangkit.“Kau akan pergi ke mana?” tanyaku karena kuatir aku akan ditinggal sendirian di sini seperti aku akan dikubur hidup-hidup.“Tetaplah di sini. Jangan keluar sebelum aku kembali.” Pesannya padaku seraya melompat tinggi untuk meraih permukaan, lalu merobek tanaman menjalar yang tadi menutupi kubangan.Aku menatapnya dengan sinis, yang sekarang tengah bergerak lincah.“Bagaimana bisa aku percaya bahwa kau akan kembali? Ketika kau sendiri pergi berbulan-bulan tanpa kabar.” Aku tidak ingin terdengar merajuk seperti kekasih yang posesif, tapi ucapan itu keluar begitu saja.“... A