Share

Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian
Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian
Penulis: tuanputri

Takdir

Di Kerajaan Drachentia, hidup seorang Putri yang baik hati hingga mendapat julukan ‘Bunga Musim Dingin Kerajaan Drachentia’. Lahir dari keluarga terpandang Duke Mountravven, bernama Fuschia Mountravven. Namun setelah menempati posisi sebagai Putri Mahkota Kerajaan, sifat aslinya terbongkar.  

Dia adalah wanita kejam tidak  bermoral. Beragam tindakan keji yang ia sembunyikan dibalik topeng ‘Putri Berhati Baik’ terkuak saat kelahiran putra pertamanya, yang terbukti hasil dari perzinaan. Selain karena mencoreng nama suci Keluarga Royal, Fuschia juga meracuni Putra Mahkota, suaminya, demi menutupi jejaknya.

“Bunuh wanita keji itu yang telah menghianati lalu meracuni Putra Mahkota!” sorakan orang-orang yang berkumpul di area eksekusi.

Rambut biru gelap Fuschia yang dulunya berkilau seindah malam, kini kusut dan kotor serupa bulu tikus di selokan. Lidahnya dibakar dengan besi panas lalu ditaburi garam. Hukuman yang pantas bagi wanita dengan lidah berbisa.

Putranya yang masih berusia 8 bulan pun menjadi korban kemarahan rakyat yang berkerumun. Namun Fuschia acuh. Ia tidak  peduli bahkan ketika putranya dilempari kerikil sekalipun. Dasar iblis! Sembur orang-orang.

Di sisi lain, Paduka Raja dan Ratu beserta para bangsawan lainnya menyaksikan pemandangan itu layaknya pertunjukan opera.

Tiba-tiba Pangeran Putra Mahkota, Hayden Houstchavv Drachentia, yang baru siuman dari keracunan, muncul di tengah mereka. Pangeran Hayden memohon kepada sang Ayah, Paduka Raja, untuk tidak  menghukum mati Fuschia dan bayinya. Melainkan mencopot jabatannya dan mengasingkan mereka ke sebuah biara di perbatasan Kerajaan tanpa boleh menginjakkan kaki ke Ibukota lagi.

Orang-orang terkesiap. Bagaimana bisa hati beliau begitu lapang kepada wanita licik seperti Fuschia. Wanita yang telah menghianati cintanya bahkan mencoba membunuhnya. Para bangsawan yang hadir, sempat menentang permohonan Hayden. Namun berkat kharismanya, mereka bungkam. Lagipula, siapa yang berani menentang jika korbannya sendiri memutuskan hal itu. Apalagi beliau adalah seorang Pangeran Putra Mahkota, pewaris tahta sah Kerajaan Drachentia.

“Aku harap kemurahan hatiku tidak  dianggap sebagai kelemahan seorang Putra Mahkota! Bagaimanapun, mungkin aku lah yang tidak  becus memerhatikan istriku hingga dia berbuat demikian.”

Akibat kejadian ini, Hayden sulit mempercayai wanita inginpun cinta. Ia jadi lebih kaku dan jarang tersenyum. Kesehariannya hanya meliputi rapat, kerja, rapat, bertarung melawan monster, dan rapat lagi. Bahkan ketika Keluarga Royal menjodohkannya dengan beberapa putri bangsawan lainnya, Hayden menolak keras.

Hingga pada suatu hari, Hayden bertemu seorang ksatria wanita berambut merah mawar. Yang indah, berani, dan kuat. Bernama Sarah Lawrenttio, putri dari Baron Lawrenttio. Tidak  lama bagi keduanya untuk saling jatuh cinta meskipun saat itu Hayden menyembunyikan identitasnya. Perjalanan cinta mereka pun penuh rintangan, tapi keduanya berhasil melewati itu semua bersama. Hingga mereka menikah dan bahagia selamanya.

Begitulah singkat cerita dari novel romantis yang sempat ia dengar dari adik sepupunya, semasa hidupnya di Indonesia.

‘Brengsek! Aku tidak  pernah melakukan perbuatan-perbuatan bobrok itu! Aku tidak  pernah tidur dengan pria lain selain Hayden, suamiku! Tapi kenapa bisa babyku tidak  punya darah Keluarga Royal? Gila… ini semua gila… dunia ini benar-benar hanya memihak alur novel sialan itu! Kerja kerasku selama sepuluh tahun agar aku tidak  bernasib sama seperti Fuschia si villainess di novel, ternyata sia-sia.’ Fuschia sesenggukan ketika para pengawal mendorong kasar dirinya ke dalam wagon kayu usang yang sempit sambil mendekap bayinya dengan erat.

Benar, sebelum menjadi Fuschia Mountravven, namanya adalah Nawang Lintang. Wanita berusia 25 tahun yang bekerja sebagai kasir Indahmaret di sebuah Negara bernama Indonesia. Dia lahir dari keluarga biasa. Bukan dari kalangan kelas atas inginpun bawah. Dengan wajah biasa, body biasa, keahlian biasa. Juga tidak  ada drama tragis dalam hidupnya yang membuat dirinya sengsara.

Sampai pada suatu malam saat ia menggantikan shift pegawai lain, sekelompok perampok menjarah Supermarket tempatnya bekerja. Meskipun Nawang tidak  melawan, ia tetap dibunuh. Ditusuk dengan pisau panjang hingga kehabisan darah dan mati di tempat. Satu-satunya penyesalan di akhir hidupnya adalah karena dia mati perawan!

Sihir atau bukan, Nawang kembali hidup. Tapi, jiwanya bertransmigrasi ke tubuh Fuschia Mountravven. Ketika ia mendengar orang memanggilnya dengan nama itu, Nawang menjambak rambutnya. Stres! Meskipun tidak  pernah membaca novel itu secara menyeluruh – bahkan tidak  tahu judul novelnya apa, tapi Nawang tahu bagaimana nasib tragis Fuschia berkat obrolan dengan adik sepupunya.

Tokoh Fuschia merupakan tokoh yang melatarbelakangi kisah tragis tokoh utama pria. Berkat adanya tokoh Fuschia, cerita perjuangan cinta tokoh utama jadi lebih greget. Kasarannya sih ya, demi menjustifikasi tindakan tokoh utama, Fuschia dijadikan batu lompatan. ‘Penulis brengsek! Dari sekian banyak tokoh, aku yang jadi Fuschia dong?! Argh!’

Berulang kali ia berusaha kabur dari kediaman Keluarga Duke Mountravven. Tapi keburu tertangkap oleh ksatria pribadi keluarga. Dia juga berusaha membatalkan pertunangannya dengan Putra Mahkota Hayden. Tapi Hayden malah mengejarnya. Menyatakan cinta kepadanya setiap kali mereka bertemu. Bagi Nawang yang seorang jomblo abadi hingga mati perawan, perhatian manis Hayden kepada Fuschia membuatnya luluh.

Nawang jatuh cinta pada Hayden. Ia memberikan hati, jiwa dan raganya dengan cuma-cuma kepada pria menawan itu. Hingga dia memiliki seorang putra. Mimpi besarnya untuk menjadi seorang ibu yang tidak  kesampaian saat dirinya menjadi Nawang, akhirnya tercapai. Tapi! Dunia ini tetap saja menganggapnya sebagai villainess yang perlu disingkirkan demi kelanjutan cerita.

‘Meskipun aku tahu Fushia tidak akan mati dan cuma diasingkan, tetap saja rasanya sakit. Aku pikir aku bisa merubah alur cerita, ternyata tidak sama sekali. Huu.. tapi syukurlah nak, kita masih bisa hidup. Sekalipun mamamu tidak bisa ngomong lagi, mama akan berusaha keras untukmu, nak,’ Fuschia mendekap bayinya dengan erat. Segaris senyum terukir di wajah lusuhnya.

‘Hayden sayang, maafkan aku. Karena ketololanku, aku terjebak dalam permainan licik -mereka-. Aku tidak pernah sekalipun selingkuh. Aku juga tidak sededemit itu. Tidak tahu trik apa yang mereka pakai sampai aku bisa mengandung anak bukan darimu, tapi aku bersumpah aku tidak pernah menduakanmu. Semoga kejadian ini tidak terlalu melukaimu, Hayden. Kalau mengikuti cerita, kau akan jatuh cinta lagi kepada orang yang lebih baik dan lebih pintar dariku. Makasih sudah ada buat aku selama ini dan memberiku baby lucu ini. Aku.. selalu berdoa untuk kebahagiaanmu.’ air mata Fuschia mengalir deras. Merri, pelayan pribadinya yang setia, memeluk nyonyanya dengan erat.

“Hey. Turun” Raymon memerintahnya dengan suara rendah. Raymon adalah pengawal pribadi Hayden yang ditugaskan untuk mengawal perjalanan Fuschia menuju biara atas permintaan Hayden. Keduanya lumayan sering bertukar candaan. Tapi, Raymon malam itu terasa asing.

Fuschia mendekap bayinya lebih erat saat turun dari wagon, diikuti Merri. Matanya menyapu setiap jengkal wilayah sekitar yang gelap dengan was-was.

DUG! Raymon menghantam kepala Merri hingga terkulai di tanah.

“Huk!” ‘Raymon! Apa-apaan ini?!’ jerit panik Fuschia, namun yang keluar hanyalah erangan orang cacat.

“Urus gadis ini agar dia tidak  mati perawan.” perintah Raymon kepada dua ksatria lainnya yang segera menodai tubuh gadis malang itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status