Share

22. Menembak Inka

"Inka!" 

"Ya?" sahut Inka singkat dan santai.

"Nanti malam kau ada waktu tidak?" tanya Kanz sehati-hati mungkin.

"Kenapa?" 

"Nanti malam aku ingin mengajak mu keluar, kau bisa kan?" 

Inka tampak diam berpikir dengan ajakan Kanz, cukup lama dan tak lama kepala Inka mengangguk.

"Dandan lah yang cantik, supirku yang akan menjemputmu." jelas Kanz tersenyum manis dan wajah berseri penuh kebahagiaan.

"Supir? Maksudmu?" tanya Inka bingung.

"Supir pribadi di rumahku Inka, mulai hari ini aku akan mencoba memulai kembali tinggal bersama kedua orang tuaku." jelas Kanz.

"Benarkah?" Kanz mengangguk.

"Syukurlah, aku ikut bahagia mendengarnya." lega Inka begitu bahagia.

"Semua berkatmu Inka, jika bukan kau yang selalu menasehatiku. Kemungkinan, saat ini aku masih berkeras hati."

Inka tersenyum. "Kau terlalu memuji Kanz, aku hanya mengatakan apa yang menurutku benar. Aku ingin kau bahagia bersama kelu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status