Kami semua menuruti perintah Miss Belinda yakni duduk melingkar.
“Anak-anak, Mr.james sudah melihat performa kalian, dan sekarang saatnya penilaian. Dan penilaian itu sendiri biar Mr.James yang mengatakan pada kalian, untuk waktu dan tempat saya persilahkan,”ucap Miss Belinda mempersilakan Mr.James untuk menilai kami“Hallo ladies, saya sudah melihat performa kalian, dan menurut saya kalian sempurna, dan artinya juga, kalian berhak untuk mengikuti kompetisi pada winter next year dan pertunjukkan biasa. Golden ticket akan saya berikan, untuk kalian semua,” ucap Mr.James“Tunggu sebentar, apakah maksud Mr.James, kami semua lolos?”tanya JasmineMr.James mengambil golden ticket untuk kami semua yang ia simpan di dalam tas ranselnya.“Ticket ini aku berikan kepada kalian semua, jadi tolong di simpan baik-baik, di jaga jangan sampai hilang!” perintah Mr.JamesMasing-masing dari kami mendapatkan golden ticket darBunyi suara tabuh gamelan yang berkumandang dari ruang ballroom hotel,dan lemah gemulainya tubuh penari serta lentiknya jari jemari yang di gerakkan, menambah keindahan tersendiri bagi para tamu yang hadir menikmati pertunjukkan seni tari Jawa yang di bawakan.Para tamu tampak terkesima dengan keindahan dan kemolekan gemulainya sang penari. Mereka berdecak kagum, dan banyak sekali yang bertanya siapakah yang menari dengan indah seperti itu.“ wah bagus banget ya itu narinya…” ujar salah satu tamu yang tampak sedang mengagumi gerakan tarian.“ iya…gemulai sekali yaaa..” sambung salah satu tamu yang lain.Suara gamelan pun berhenti, tanda tarian sudah berakhir. Gemuruh tepuk tangan para penonton yang tampak puas akan penampilan tarian yang ku bawakan.Aku Btari, sejak kecil aku suka sekali dengan menari, mulai dari tari tradisional hingga tari ballet pun juga sudah ku kuasai.Pada penampilan kali ini, aku tak sendiri
Lha ini, bangun tidur ku terus kerjain pe-er, belom mandi pula, jigong masih nyangkut dimana mana, mata masih belekan juga.“iihh wow…ini pe-er banyak aja udah kayak lagi curhat, nggak kelar kelar ini sih.”Aku mengerjakan tugas sekolah dengan khusyuk sekali, mulai dari bangun pagi jam 8, sampai saatnya makan siang pun masih belum selesai.“btariii…”teriak ibu“ daleeeemmmm….” Jawabku“ btariiiiiiiiii…..” teriak ibu kembaliAkupun keluar dari kamar dan menjawab panggilan ibu dari lantai atas.“ dalem bu, kenapa?”“ kamu nggak makan siang?”“ iya ini baru selesai kerjain tugas sekolah.”“ yaudah kamu mandi gih abis makan kamu belanja buat besok.”“ lha kok aku, kan aku besok ada ulangan bu..”“ ya emang kenapa sih, kan bisa belajarnya di mobil“ aku ulangannya ada dua bu&hel
“ jalan jalan kemana? Wong macet gitu sih jalanannya, mana tadi belanjaannya kurang.”“ walah terus piye mba?”“ ya kata ibu kan aku di suruh minta sama bapak, yaudah untung aku bawa telfon, jadinya aku telfon bapak, minta di transferin aja uangnya.”“oh ya syukur kalau begitu mba.”“ hooh…udah ya yu’, aku mau mandi dulu, peliket semua ini badannya.”“iya mba mandi gih.”Sementara aku mandi, ibu pulang dari perkumpulan arisannya.“ mba b’tari udah pulang belom jenar?” Tanya Ibu kepada Jenar.“ udah tadi.” Jawab Jenar“ baru pulang atau udah dari tadi?”“mmmm udah 5 menit yang lalu lah.”“ lha kok baru pulang sih nih anak, terus nanti masaknya kan terlambat.”“ itu yu’ti lagi masak bu..”Ibu pun pergi ke dapur menemui Yu’ti yang sedang memasak. Dan
“ nah gitu…udah coba lo kerjain dulu aja, kalo udah nanti panggil gw.”Baru saj aku memulai lagi untuk belajar matematika, pintu kamarku sudah terbuka, dan terdengar suara jenar yang meminta bantuanku.“mbaaaa…..” teriak Jenar“kenapa dek?” tanyaku“ajarin seni music,ini cara bikin not balok untuk piano gimana? Kan mba udah diajarin sama eyangti.”“mmmm ….bentar ya dek, mba belajar matematika dulu.”“aahhh mbaaa….nanti aku keburu ngantuk, ini aja aku udah mulai ngantuk nih lhooo…”bujur Jenar padaku“haduuuhhh….sabaaarrrr….sabaaarrrrr….”ucapku pada diri sendiri.“ mbaaa….” Ucap Jenar sekali lagi dengan nada memelas.“ iya dek iya…mana, emangnya kamu mau main piano pake lagu apa?”“lagu yang waktu itu mba mainin sama eyangti aja.”“memangnya ka
“kriiinnnggggg….” Tanda bel istirahat jam kedua sudah berbunyi.“ kalian istirahatnya nanti, selesaikan terlebih dahulu soal soal ulangan kalian.” Ucap bu Magda.Memang untuk pelajaran sejarah itu, 1 jam sebelum istirahat jam kedua dan 1 jam lagi setelah istirahat kedua. Oleh karena itu setiap kali kita ulangan di hari senin, maka Bu Magda akan melanjutkan jam ulangan sampai nanti jam kedua.“ yaahhh kirain istirahat dulu bu.” Ucap Reno“ yah enak di kalian atuuh, nanti yang ada kalian malah mau buka buku pelajaran.”“hehehhe” kami semua yang ada di kelas tertawa serentak“ memangnya kalian mau ulangan nya buka buku?”“ yo mesti mau dong bu…”jawab Maya“ boleh boleh aja, next ulangan, kita buka buku.” Ujar Bu Magda“widiiihhhh asiikk nih kita buka buku…” ucap teman teman serentakSeketika suasana kelas yang
“ hebat apanya? Biasa aja ah, malah aku iri lho sama kehidupan kalian yang nggak perlu ada Latihan nari, Latihan ballet, Latihan piano dsb. Capek aja gitu aku tuh.” Curhatku mengenai masalah letihnya aku yang menjalani kegiatan ini.“ ya memang kita semua banyak ngiri nya ya…justru orang tua kita juga ngiri sama kamu, karena kamu tuh banyak prestasinya, juara dimana mana.”“iya sih, yang penting kita bersyukur aja atas semua nya ini B’tari. Insya Allah segala Lelah mu menjadi lillah untuk orang tua.”“ ammiiiinnnnn…” ucap kami bertiga.“ untuk kalian semua yang belum selesai melukis di tanah litany bisa di selesaikan sekarng juga ya, saya akan tunggu sampai selesai.” Ujar guru seni rupa kami, Ibu Tiwi“ waduh punya ku belum selesai nih…” ucap Indah“ sama aku juga, tungguin ya ndah..” sahut Maya.“ ayo kalian berdua selesaikan dulu g
Tiba di tempat Latihan menari ballet, aku melihat ada beberapa orang baru. Guruku, Mrs. Belinda walaupun sudah berusia 40 tahun, namun dia masih tetap gemulai dalam mengajarkan Gerakan tarian dasar ballet.“ sore B’tari…” sapa Mrs. Belinda“ sore juga Miss…” aku menjawab sapaannya“ B’tari bisa Miss minta tolong bantu….”“ tolong apa miss?”“ tolong ajarkan beberapa anak anak yang baru saja masuk jadi anggota klub balet kita. Bisa kan kamu ajari Teknik dasar balletnya?”“ maksudnya aku gantiin miss? Nggak mau ah, kan masih ada miss.”“ hahhahaha bukan sayang…kamu jadi model aja gimana untuk gerakannya gitu lho…”“ oh gitu..boleh boleh.”“ yaudah yok kita ketemu dengan teman teman baru.”Kelas Mrs. Belinda selalu ramai dengan banyaknya para pendaftar baru, baik itu di mulai dari kal
“ Ya B’tari, ada apa?” tanya Miss Belinda Ketika sedang mengajari Gerakan ballet lainnya.“ ini Miss..saya mau tanya, sesudah di ajari beberapa Gerakan tarian dasar, lalu apa yang harus mereka lakukan?”“ oh itu…do coba treus saja Gerakan dasar tarian balletnya, sampai mereka benar benar kuasai. Lalu setelah itu setengah jam lagi nanti kita kumpul semua di situ, ada yang mau saya bicarakan dengan kalian semua.” Ucap Mrs. Belinda“baik Miss…permisi.” Jawab B’tariAku pun kembalike ruangan tempat dimana 20 orang murid yang masih belum paham dan mengerti akan Gerakan tarian dasar Ballet.“ bagaimana apakah kalian sudah bisa pelan pelan Gerakan dasar balletnya?” tanya ku pada mereka.“ mmm belom kak…” ujar salah satu dari mereka“ oh aku punya ide…. Sini, kalian semua duduk di sini melingkar…aku pegang absen kalian, nanti yang ak