Share

Kedua Wanita Hamil

Dirga menangkup wajah Jingga dengan lembut. “Jangan pernah sekali lagi kamu berpikir melenyapkan bayi nggak berdosa ini. Dengar, Mas sama sekali nggak ada pikiran buat meninggalkan kamu. Ini untuk sementara sampai kamu melahirkan, ka-”

“Tuh 'kan. Mas mau ninggalin aku dengan alasan nitipin aku ke rumah Ibu.”

Untung saja Dipta memang orangnya sabar, jadi pas sekali ia menikah dengan Jingga yang begitu kekanakan seperti ini.

Dengan perlahan, Dipta menjelaskan status pernikahan mereka yang tidak sah karena Jingga hamil. Dipta sama sekali tidak ada niat untuk meninggalkan Jingga karena dari awal ia menerima apa adanya sebagaimana Jingga menerima segala kekurangan Dipta. Bukankah pasangan itu memang harus saling melengkapi kekurangan masing-masing? Bukannya mencari kekurangan pasangan dan melengkapinya dengan seseorang dari luar seperti apa yang orang saat ini sering lakukan atau bisa disebut selingkuh.

Mungkin dulu juga apa yang dilakukan Dirga tidak benar karena ia memulai hubungan bersa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status