Share

Mendapat Pembelaan

Welly langsung tersedak, buru-buru ia meraih gelas meneguk cairan bening itu hingga tandas.

“Mama,” gumamnya sambil menyusut bibirnya yang basah.

“Siapa itu, neng Welly?”

“Mama mertua saya, Bu. Saya duluan ya.” Welly beranjak meninggalkan tempat itu tidak ingat lagi pada bakso yang sedang dinikmatinya.

“Mertuanya kelihatan masih muda, pakaian sama aksesorisnya juga wah banget. Pasti orang kaya.”

“Tapi Awan sama Welly sederhana ya orangnya padahal orang tuanya Awan kaya.”

Seorang tetangga yang baru datang langsung nimbrung. Seperti itulah ibu-ibu.

Melihat Awan beberes rumah sudah pasti Bu Neva akan mengamuk. Secara anak kesayangannya itu selalu dimanja, tidak pernah melakukan pekerjaan rumah sekecil apapun dan hari ini lelaki itu melakukan pekerjaan rumah dengan sukarela.

“Kamu ngapain, Wan?” Bu Neva mengerutkan keningnya melihat putranya itu.

“Lagi mancing,” sahut Awan tanpa menoleh sedikitpun.

“Ya ampun. Jadi kamu di sini dijadiin babu sama istri kamu? Kurang aj*r!”

Awan melempar sap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status