Share

Calon Ipar??

Malam ini Briana sudah siap dengan pakaian rapihnya, dia kini didepan halaman rumahnya dia menatap sebuah mobil yang baru saja datang untuk menjemput nya.

Meski pun niat dia datang berkunjung kerumah Morgan bukan untuk sekedar makan malam, tetapi dia harus tetap berpenampilan rapih dan juga cantik, karena memang itulah dirinya! Kemana pun dia pergi dia selalu punya prinsip sendiri untuk terlihat rapih dan formal, untuk menujukkan berapa berkelas nya dirinya ini.

"Ayo," ajak Morgan dengan membuka Kan pintu mobil.

Dengan malas dan terpaksa Briana pun langsung masuk kedalam mobil Morgan, dia diam sampai Morgan mulai melajukan mobilnya meninggalkan rumahnya.

Dia tidak perlu berpamitan pada kedua orang tuanya, kerana kebetulan sore tadi mereka berpamitan untuk pergi dan berpesan kalau mereka tidak bisa ikut berkunjung ke rumah calon besannya.

Ah seandainya mereka tahu niat Briana pergi kesana untuk membatalkan pernikahan mungkin panggilan calon besan akan berganti menjadi mantan calon besan.

Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai di rumah megah milik orang tua Morgan, Briana langsung turun dari mobil Morgan tanpa bantuan Morgan yang hendak membukakan pintu untuknya.

Dengan langkah yang berwibawa Briana mendahului Morgan, tanpa banyak kata lagi dia menekan bel rumah itu.

Tak butuh waktu lama pintu rumah itu langsung terbuka, dan sambutan hangat pun terdengar di telinganya.

"Akhirnya sampai juga, Mommy udah nunggu kamu dari tadi, ayo masuk. " Eve langsung menarik tangan Briana untuk masuk kedalam rumahnya, dia langsung mendudukkan Briana di sofa mewahnya dengan senyuman yang tidak pernah lepas.

"Bagaimana kabarmu? kau pasti sangat sibuk kan? sehingga jarang sekali main kesini," ucap Eve dengan mengusap lembut surai indah milik Briana.

"Maaf Mom, akhir akhir ini aku memang sangat sibuk," jawab Briana dengan senyuman tipisnya.

"Baiklah, tidak apa apa. tapi ngomong-ngomong apa kamu sudah makan? " tanya Eve.

"Sudah, dan Mom maaf aku kesini untuk menyampaikan sesuatu. Kedua orang tuaku tidak bisa datang kesini karena mereka tengah berpergian dan--"

"Iya iya Mommy paham, tidak masalah kalau mereka tidak datang kesini, Nanti lain waktu kita bisa berkumpul bersama lagi. Lagi pula pernikahan kamu dan Morgan akan di langsungkan 1 minggu ini jadi nanti kita bisa bertemu di pernikahan kalian. Ah, Mommy jadi tidak sabar menanti pernikahan kalian," ucap Eve dengan tawa girangnya, dia menatap anak sulungnya dan calon menantunya secara bergantian.

Briana menghela nafasnya pelan, melihat antusiasme dari Eve membuat dia sedikit ragu untuk mengutarakan niatnya datang kesini.

Tapi tunggu, bukankah Eve tengah sakit? bukankah itu yang di ucapkan Morgan tadi, dia pun sontak menoleh pada Morgan yang tengah duduk di depannya dengan tajam. Lagi lagi dia di bohongi oleh pria sialan itu.

Kalau begitu dia mantap untuk membatalkan pernikahan ini.

"Mom, aku ingin membatalkan--"

"Wah calon kakak iparku sudah datang! "

Briana memejamkan matanya kesal, dia ingin berbicara tetapi ada saja yang memotongnya. Dengan amat kesal dia pun menoleh pada pria yang baru saja bersuara itu.

"Dev, kenalkan dia Briana, calon kakak ipar mu!"

Briana mau pun Dev terdiam tercengang saat memandang satu sama lain. Mereka masih mencerna apa yang terjadi di depan sana, dan bahkan mereka sama sama tidak mengucapkan apa pun selain diam..

"Oh my gosh! " gumam Dev berkomentar, tidak pernah terbayang kalau ternyata semalam dia meniduri calon kakak iparnya sendiri!

Briana langsung menundukkan pandangan nya, lelucon macam apa ini? Memang dia tahu kalau Morgan mempunyai adik, tapi dia tidak pernah tahu soal adik Morgan, karena setahu dia adiknya di kirim untuk mengurus salah satu negara.

Dan sekarang dia benar-benar kaget kala melihat pria didepannya ini adalah adik dari Morgan! Itu berarti semalam dia menghabiskan malamnya bersama adik Mantan calon suaminya itu?

Waw mengejutkan!

"Briana kenalkan, dia anak kedua Mommy yang Mommy ceritakan waktu itu. Namanya Dev," ucap Eve dengan menarik tangan putra keduanya untuk terulur pada Briana.

Briana masih diam, dia ragu untuk menjabat tangan itu, sampai akhirnya dia pun menjabat tangan itu.

"Briana," ucap Briana memperkenalkan diri.

Dev menyeringai. "Devgan, panggil aku Dev! " balas Dev dengan mengeratkan pegangan tangannya, dia jadi teringat soal semalam, dimana tangan mulus ini menyentuh seluruh tubuhnya.

Ah permainan yang sangat indah, dan sialnya lagi dia menginginkan Briana! meski dia tahu kalau Briana adalah calon kakak iparnya, tapi otak jahatnya tidak bisa di kendalikan.

Merasa sebuah elusan di tangannya, Briana segera melepaskan jabatan tangan itu, dia pun tersenyum ramah dan kembali duduk di samping Eve.

"Benarkan kata Mommy, kalau calon kakak iparmu ini sangat cantik," ucap Eve dengan terkekeh pelan.

Dev menganggukkan kepalanya tanda setuju, sudah sangat jelas kalau memang dia menyetujui kecantikan yang di miliki oleh Briana.

"Mom, aku izin ke toilet sebentar," ucap Briana berpamitan.

"Tentu saja. "

Briana langsung bangkit, dia melangkah kearah kamar mandi yang berada di kamar tamu terdekat, di sana dia menatap dirinya di pantulan cermin, dia masih belum menyangka kalau Dev adalah Adik Morgan.

Bagaimana kalau seandainya Dev menceritakan semuanya pada Keluarga Morgan? lalu--- Tidak tidak, Briana tidak perlu cemas untuk itu, lagi pula pernikahan mereka akan di batalkan, jadi apa yang perlu di cemaskan?

"Ah Briana, kau terlalu naif," gumamnya, dia membasuh wajahnya untuk terlihat lebih tenang lagi, setelah merapihkan kembali make up nya dia hendak kembali ke ruang tamu.

Sepertinya dia harus cepat cepat menyelesaikan ini, supaya dia cepat keluar dari rumah ini.

Namun, dia amat terkejut saat dia membuka pintu Dev berdiri di luar kamar mandi dengan kedua tangan yang menyilang didada.

Dia tersenyum pada Briana dan melangkah maju mendekat.

"Apa yang kau lakukan disini? " tanya Briana kesal.

"Tidak ada, hanya ingin menyapa kakak ipar saja, tidak lebih dari itu," jawabnya dengan mencondongkan tubuhnya.

"Menyingkirlah! "

"Ah aku jadi merasa bersalah soal semalam, aku tidak tahu kalau kau adalah Calon kakak iparku, tapi kenapa semalam kau tidak menghentikan aku? Mungkin aku akan berhenti dan tidak akan melanjutkan permainan panas kita," ucap Dev dengan wajah di buat semerasa bersalah mungkin, padahal pada kenyataannya, dia sama sekali tidak merasa bersalah.

"Jangan pedulikan itu, lebih kau minggirlah! Aku ingin keluar! " perintah Briana dengan tegas.

"Tunggu dulu," ucap Dev, dia pun melangkah semakin dekat pada Briana, dan dengan cepat dia mendorong tubuh Briana untuk masuk kembali kedalam kamar mandi itu.

"Mau apa kau hah! " bentak Briana marah.

"Syutt jangan berteriak terlalu kencang, nanti ada orang yang tahu dan kita ketahuan, pernikahan mu bisa batal kalau mereka melihat kita berduaan di dalam, " bisik Dev dengan mengunci pintu kamar mandi.

"Jangan macam-macam, Dev! " ancam Briana dengan penuh penekanan.

"Tidak akan macam-macam, aku hanya mau satu macam! Dan yah, aku ingin memberitahukan kamu soal semalam.

Bahwasanya semalam aku tidak memakai pengaman, dan aku ingat betul bagaimana aku mengeluarkan nya dari dalam, itu artinya kamu bisa saja mengandung anakku, bagaimana ini?"

"Jangan bercanda, Dev, bagaimana bisa? " tanya Briana syok.

"Aku semalam terlalu menikmati dan sampai lupa untuk memakai pengaman! " ucap Dev dengan mengedikkan bahunya acuh.

"Kau benar-benar Gila, Dev!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status