Share

Rencana batal nikah

Sudah keberapa kalinya Briana menghembuskan nafas panjangnya, dia terduduk termenung didepan cermin nya dan menatap dirinya di pantulan cermin.

Pagi ini sekitar pukul 8 pagi dia baru saja pulang dan langsung mandi setelah dia terbangun di kamar Club dalam keadaan telanjang dan sendirian.

Tentu saja dia ingat dengan kejadian semalam, dimana dia menikmati malam yang panjang bersama pria asing yang tak pernah dia temui, anehnya semalam dia tidak menolak tapi saat terbangun dia menyesali semua yang terjadi.

Tapi itu tidak masalah karena dia yakin kalau mereka tidak akan pernah bertemu lagu, semalam adalah pertemuan pertama dan terakhir mereka nanti.

Suara pintu yang di ketuk membuat Briana menoleh kearah pintunya, dia pun beranjak dari duduknya dan membuka pintu kamarnya dengan sedikit kasar.

"Ada Morgan dibawah," ucap Rith-Sang Ibu tercinta.

Briana sedikit terdiam mendengar itu, dia hanya mengangguk menanganggapi ucapan Ibunya. belum menjawab ucapan sang Ibu dia pun kembali menutup pintu kamarnya.

Dia sama sekali tidak berniat untuk turun kebawah, karena dia sudah terlalu muak dengan Morgan.

Baru saja dia hendak merebahkan tubuhnya kembali karena merasa kalau tubuhnya masih butuh istirahat, dia ingat betul dengan kejadian semalam yang membuat dia sangat kelelahan.

Bercinta dengan Pria asing yang benar benar menguras tenaga, dia bahkan sempat kewalahan menyeimbangi permainan Pria itu. Meski tak bisa di sangkal kalau dia amat menikmati permainan pria itu dan amat puas dengan malam itu.

Briana membuka matanya dengan kesal saat pintu kamarnya di buka tanpa izin, dia pikir kalau itu Ibunya yang masuk, tetapi dia langsung terdiam saat melihat Morgan yang datang masuk kedalam rumahnya.

"Ngapain kamu kesini heh! " sentak Briana tak Terima, dia langsung bangkit dari tidurnya dan menatap tajam kearah Morgan.

"Briana, izinkan aku menjelaskan semuanya tentang malam tadi," pinta Morgan dengan memohon.

"Cih gayamu sok sokan memohon! Aku tidak akan tertipu! Pergi kamu! Hubungan kita sudah putus! dan aku muak melihat wajah kurang ajar mu itu! " sanggah Briana kasar.

"Aku mohon, ayo kita selesaikan semuanya dengan baik, aku tahu perbuatan ku semalam sangat kasar tapi--"

"Persetan dengan alasanmu! Aku tidak akan pernah mendengarnya lagi! Sekarang aku katakan sekali lagi, pergi, atau aku seret kamu keluar dari rumah ini! " ancam Briana tegas dan tajam.

"Tunggu Briana, kamu tidak bisa memutuskan pernikahan ini tanpa adanya perbincangan antar keluarga! " ucap Morgan, seperti nya dia tengah mencari cara untuk membuat pernikahan mereka tidak batal.

"Kamu tenang saja, aku akan membicarakan ini segera dengan keluarga mu! " ucap Briana tegas.

Morgan menghela nafasnya pelan, dia menunduk lesu tak bersemangat.

"Ya sudah kita bertemu dirumah ku mau? kebetulan Mamah ingin bertemu dengan mu, dirumah nanti kamu bisa bicara dengan Mamahku soal batalnya pernikahan ini," ucap Morgan dengan nada lesu.

"Bawa saja orang tuamu kesini!" titah Briana.

"Mamah lagi sakit, dia tidak bisa kesini, maaf. "

Briana menghembuskan nafasnya kasar.

"Baiklah, nanti malam aku akan datang kerumah mu! untuk membicarakan soal ini! " ucap Briana dengan terpaksa.

"Baik, nanti malam aku jemput kamu! "

********

Dev mengguyur tubuhnya di bawah air yang mengalir lewat shower yang langsung membasahi seluruh tubuhnya dengan cepat.

Dia baru saja pulang kerumah orang tuanya, karena dia yang baru kembali ke tanah kelahiran dia mendapat sambutan kecil dari orang rumah.

Mereka bertanya soal dia yang semalam tidak langsung pulang kerumah, dan dia menjawab dengan penuh kebohongan, padahal dia bermalam di club bersama wanita yang baru dia kenal.

Namanya Briana, ah dia jadi teringat wanita cantik itu saat mengubah namanya yang indah.

Entah kenapa fantasi liarnya langsung aktif saat dia mengingat perempuan cantik semalam tadi, dia bahkan pertama kalinya merasakan hal seperti ini, padahal dia susah sekali tertarik dengan perempuan mana pun.

Sudah banyak perempuan juga yang dia tiduri, tapi Briana adalah perempuan pertama yang membuat langsung tertarik, bahkan semalam mereka melakukannya tanpa ingat waktu dan itu adalah pertama kalinya bagi Dev.

Biasanya kalau dia sudah puas sekali dia tidak akan melakukannya lagi, tapi bersama Briana dia ingin terus menghujami Briana dan memanggil namanya dengan kenikmatan.

Dan fakta lain lainnya Dev, tidak pernah tidur dua kali dengan perempuan sama, tapi bersama Briana, dia sudah merencanakan untuk kembali bertemu dengannya dan mengulang kembali malam panjang itu.

Untuk itu, sepertinya Dev harus mencari tahu keberadaan Briana sekarang, dia harus tahu asal usul Briana itu seperti apa.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, dia pun keluar dari kamar mandi dengan handuk yang sudah melilit di pinggang kekarnya.

Dia mengambil kaos putih dengan celana panjang berwarna putih, lalu setelah itu dia pun keluar saat dirasa perutnya berbunyi minta di isi.

Sejenak dia merasa heran dengan keluarganya yang terlihat heboh sekali, biasanya kalau keluarga nya heboh seperti ini pasti akan ada sesuatu seperti acara acara tertentu.

"Mam, aku lapar," ucap Dev dengan nada sedikit kesal, melihat ibunya tidak melirik nya sama sekali karena sakit sibuknya dengan kehebohan.

"Oh Tuhan putraku lapar, ayo ke ruang makan, Biar Mommy siapkan makanan untukmu," seru Eve dengan menarik tangan putranya untuk masuk ke ruang makan.

Dev duduk sambil memperhatikan ibunya yang tengah menyiapkan makanan untuknya.

"Apa akan ada acara Mom? " tanya Dev bingung.

"Tidak ada, hanya saja kakak mu bilang kalau malam nanti calon istrinya akan berkunjung kesini, untuk membahas pernikahan jadi Mommy sibuk membereskan rumah karena calon kakak ipar mu itu sangat menyukai kerapihan," jawab Eve dengan terkekeh pelan.

Dev menganggukkan kepalanya paham, ngomong ngomong soal calon istri kakaknya itu, semenjak mereka bertunangan Dev tidak pernah tahu seperti apa wujud calon kakak iparnya itu.

Karena dulu dia benar benar sibuk mengurus bisnis keluarganya yang tak bisa dia tinggal, sedangkan kakaknya yang menjabat sebagai seorang Dokter itu hanya di tugaskan untuk mengurus warisan rumah sakit yang diberikan oleh ayah mereka.

Untuk masalah perusahaan Dev di percaya untuk mengelola perusahaan itu, karena memang dari dulu Dev pecinta Bisnis jadi dia lebih mudah paham menyangkut soal itu.

"Aku jadi penasaran seperti apa calon kakak iparku," gumam Dev sembari menikmati makanannya.

"Yang jelas dia sangat cantik, dia elegan dan dia mandiri. Dia benar benar tipikal menantu idaman bagi Mommy, pertama kali bertemu dengannya, Mommy langsung menyukainya. Memang kakakmu itu pintar sekali mencari pasangan yang setara dengan kita.

Dan kamu Dev, ikuti jejak kakakmu, kamu pun harus mencari perempuan yang berkelas dan elegan oke! "

"Of Course! "

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status