Share

Satu Malam Bersama Tuan Muda
Satu Malam Bersama Tuan Muda
Penulis: Aiyasiska

Perselingkuhan!

"BAJINGAN KAU MORGAN!! " Briana terlihat sangat murka, dengan wajah yang memerah padam saat dia melihat bagaimana panasnya kegiatan calon suami dan adik kandungnya di atas ranjang sana.

Terlihat kedua pasangan yang baru saja tercyduk itu langsung memakai pakaian mereka dengan lengkap. Morgan menghampiri Briana dengan Terpongoh-pohong dan deru nafas yang belum stabil di akibat kegiatan panas nya tadi bersama sang selingkuhan.

"Sayang, ini salah paham--"

"TUTUP MULUT MU BAJINGAN! " bentak Briana dengan menunjuk wajah Morgan penuh amarah.

"Benar ternyata dugaanku! Kau berselingkuh di belakang ku. Tapi, kenapa harus dengan adikku, Morgan? " Perlahan nadanya terdengar lirih dengan mata yang berkaca-kaca, dia menatap perempuan yang tengah berdiri menunduk tak mampu membalas tatapannya.

"Adikmu yang menggodaku lebih dulu," alibinya dengan menujukan kearah perempuan dibelakang.

"Apa? Aku? " tanya Fani dengan menunjukkan dirinya sendiri.

"Tidak kak, jangan percaya dengannya! Bukan aku yang lebih dulu menggoda nya! tapi dia yang lebih dulu menggodaku! Dia bilang padaku kalau aku lebih cantik dan lebih bisa memuaskan dia di atas ranjang," bantah Fani dengan wajah marahnya, tentu saja dia tidak Terima saat pria yang sering tidur dengannya malah menuduhnya dan membalikkan fakta.

"Jangan berbohong--"

"DIAM! aku tidak ingin mendengar alasan apa pun! Kamu mau pun adikku, kalian sama sama mengecewakan aku!" ucap Briana dengan kedua tangan yang mengepal kuat menahan amarahnya.

Fani memutar bola matanya malas, dengan dagu yang terangkat angkuh pun dia melangkah mendekati kakak perempuan nya itu.

"Oke aku gak bisa ngasih alasan lain lagi, toh semuanya sudah terjadi. Mau bagaimana lagi kan? Nasi sudah menjadi bubur! Dan aku akui kalau aku sangat menyukai calon kakak iparku ini, maafkan aku Kak, aku tidak bisa menyangkal untuk hal ini. " Fani menatap Briana dengan senyuman tak bersalahnya, menurutnya ini lebih baik, dari pada dia harus terus sembunyi-sembunyi hanya untuk bersama dengan pria yang sudah membuat dia tertarik.

Tidak peduli dengan pria yang berstatus calon suami kakaknya atau calon kakak iparnya, dia tidak peduli! Perasaannya lebih penting sekarang.

"Fani kamu bicara--"

"Sudahlah kak, kita tidak perlu sembunyikan semuanya lagi, Kak Briana sudah lihat. Lebih baik kita jujur saja kalau kita memang saling mencintai," tukas Fani dengan memegang bahu Morgan dengan lembut.

Wajah Briana kembali memerah padam penuh amarah, dia menatap kedua pasangan itu dengan penuh dendam dan penuh kebencian.

"Mulai hari ini, kita PUTUS! " ungkap Briana dengan tegas dan penuh penekanan.

"Tidak Briana, Jangan--"

BRAK

Belum selesai berucap pintu kamar hotel di banting oleh Briana begitu keras sampai menciptakan denturan dan suara yang begitu memggema.

Morgan menghembuskan nafas kasarnya, pernikahan yang sudah di atur dengan rapih terancam gagal. Yah Morgan sudah pasti menebak kalau Briana akan membatalkan pernikahan yang akan di langsungkan 1 minggu lagi.

"Sudahlah Kak--"

"Cukup Fani, yah saya akui kalau saya menyukai kamu, tapi rasa suka saya hanya karena kamu mampu menyeimbangkan saya di ranjang, untuk hal lain saya lebih menyukai kakak kamu ketimbang kamu.

Kamu harus tahu kalau Kakak kamu pekerja keras, dia wanita yang berkelas! Jika orang tuaku tahu kalau Pernikahan ini batal, mereka akan memarahiku! Tentu saja mereka tidak mau kehilangan sosok menantu seperti Briana yang berkelas.

Berbeda denganmu! Kamu masih kekanak kanakan dantidak akan mampu menyeimbangkan--"

"Kalau dari awal kamu hanya mencintai kakakku, lantas kenapa kamu malah menggodaku hah! " sentak Fani tak Terima.

"Itu karena aku membutuhkan pelampiasan, anggap saja kamu hanya pemuas nafsu ku, tidak lebih dari itu!" sanggah Morgan penuh amarah.

"Aku menyesal! " gumam Morgan, dengan emosinya dia pun mengambil jasnya dan melempar segepok uang berwarna merah keatas tempat tidur. lalu, dia pun pergi meninggalkan kamar itu dengan pikiran yang berkecamuk.

Fani berteriak marah saat di tinggal begitu saja oleh Morgan, dia melempar barang didalam kamar hotel itu dengan sangat brutal.

Pernyataan Morgan berhasil membuatnya sangat murka dan berhasil membuatnya semakin membenci sang Kakak.

Dia memang sudah membenci sang Kakak dari dulu, semua orang selalu memuji sang kakak, bahkan dengan terang-terangan mereka membandingkan antara dia dan Kakaknya Briana.

Tapi tak bisa di pungkiri juga kalah dia dan Briana memang sangat jauh, Kakaknya sangat pintar dan urusan bisnis dan mengharumkan nama baik keluarga!

Sedangkan dia, dia lebih suka menghamburkan uang dan berfoya-foya diatas harta orang tuanya sendiri.

Sangat jauh sekali bukan?

*******

Malam ini dengan di penuhi amarah yang belum reda, Briana masuk kedalam sebuah gedung mewah yang didalamnya terdapat lautan manusia yang tengah sibuk dengan surga mereka sendiri.

Dia melangkah gontai menuju mini bar, dia duduk di kursi sana dan memesan minuman yang bisa menghilangkan depresinya.

Sungguh dia butuh ketenangan setelah menghadapi sebuah perselingkuhan yang di lakukan oleh Pria yang begitu dia cintai.

Selama hampir 3 Tahun menjalin hubungan, dengan teganga Morgan berselingkuh, oke kalau dengan wanita lain dia masih bisa memaafkan, tapi dia dengan adik kandungnya sendiri?

Lelucon macam apa ini! Kenapa sangat lucu sekali! Briana rasanya ingin berteriak dan tertawa layaknya orang gila saat ini.

"Berikan aku wine! " perintah Briana dengan tegas.

"Tentu saja Nona! "

Dengan rakus dia meminum Wine sampai tubuhnya lemah, jujur saja dia paling tidak kuat kalau minum minuman semacam wine ini, hanya karena dia tengah di landa amarah, dia pun terpaksa mencari pelampiasan dengan minuman haram itu.

Dengan pandangan yang mulai kabur, dia berjalan sempoyongan menuju tempat dimana orang-orang tengah berjoget ria dengan tanpa rasa malu.

Dia pun ikut bergabung disana dan mulai menggerakkan tubuhnya mengikuti alunan musik DJ yang menggema begitu nyaring.

Dia sudah setengah kehilangan sadar, sampai tanpa sadar pun dia menarik pria tampan yang tengah memperhatikan nya dari tadi.

Entah siapa Pria itu yang jelas dia butuh teman untuk menikmati alunan DJ itu, dia mengalungkan kedua tangannya di leher sang pria sambil sesekali tertawa tanpa beban.

Pria itu pun tidak keberatan sama sekali, dia justru menyimpan kedua tangannya di pinggang ramping Briana dan menarik tubuh mereka untuk lebih dekat dan menempel lagi.

Lenguhan terdengar dari mulut manis Briana, dia mengeluh saat dengan tanpa izinnya pria itu mencumbu bibir manis yang sedari tadi menjadi pusat perhatiannya.

Karena kondisi dia yang mulai tak sadar dia hanya menikmati apa yang di lakukan oleh pria didepannya ini, kalau seandainya dia tidak mabuk, mungkin dia akan marah karena pria lain berhasil menyentuhnya.

Yah, harga dirinya sangat tinggi dan berkelas seperti apa yang di ucapkan Morgan tadi.

Ciuman itu semakin menuntut penuh nafsu, di tengah tengah lautan manusia yang tengah berjoget ria, mereka dilanda nafsu yang besar.

Briana merasa kehabisan nafas, dia pun melepaskan pautan itu dan menatap pria tampan di depannya dengan sayu.

"Mau ke kamar? " tanya Pria tersebut dengan nada beratnya.

Dengan lirih Briana pun menganggukkan kepalanya, dan dia merasakan kalau dirinya di angkat oleh pria di depannya ini.

"Les't play, Honey! "

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status