Share

Bab 13: Bertemu adalah Takdir

Suara ponsel membangunkan Serina pagi itu. Dia mencari-cari sambil terus menarik kesadaran yang masih setengah tenggelam di alam mimpi. Hingga dia dapatkan benda yang meneriakkan dentingan alarm berulang kali, baru dia mematikannya dan meletakkannya di meja nakas.

Serina meregangkan tubuh yang masih berbaring sambil terus mengisi kembali kepala yang kosong. Dia dapat merasakan perut yang tidak nyaman seperti habis meminum alkohol. Bukan hanya satu kali dia begitu dan jelas tahu bagaimana rasanya.

Pandangannya berubah kosong ketika mendapatkan ingatan tentang kejadian kemarin. Langsung saja dia bangkit dan meraih ponsel untuk menghubungi Hillary.

"Serina Williams!" Suara melengking itu sangat tidak nyaman untuk didengar. "Kau telah melakukan kejahatan besar!"

"Kejahatan apa yang telah aku lakukan?"

Sepengetahuan Serina, kesalahan yang dilakukannya hanya mabuk di kedai kecil milik Mateo. Di tempat mereka tinggal pun tidak melarang adanya penjualan minuman keras
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status