Share

44. Kesalahan

Lebih dari dua bulan setelah pertemuannya dengan Gilang, Kana sudah mampu melupakan kejadian itu. Ia mampu menjalani hari seperti biasanya, tapi tanpa gelar miss bad luck. Kana yang sekarang sudah sangat jauh dari kata sial. Ia benar-benar hidup layaknya remaja pada umumnya. Memiliki banyak teman, mendapat cukup banyak prestasi, dan disayangi guru.

"Gue tunggu di depan gerbang," ujar Ferdi.

Kana tersenyum tipis, ia mengangguk pelan. Satu hal yang membuatnya merasa bahagia adalah kehadiran Ferdi. Awal pertemuan mereka memang tidak begitu baik, tapi seiring berjalannya waktu mereka bisa berteman baik. Kana menghela napasnya pelan. Memang benar mereka hanya teman, tapi entah mengapa hatinya terasa sakit. Padahal ia sudah berjanji untuk tidak berharap pada siapa pun lagi.

Kana berjalan menyusuri koridor menuju ruang kepala sekolah. Sedangkan Ferdi sudah melesat pergi ke arah gerbang. Ia sudah semakin dekat dengan cowok itu. Perasaan lebih dari tema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status