Share

17). Model Rambut

***

"Sekali lagi terima kasih banyak ya Mbak Alula, saya enggak tahu harus gimana lagi. Berkat Mbak Alula, saya bisa pulang. Makasih Mbak."

"Sama-sama Mbak Rania, saya juga makasih banyak. Buat kerjaan, nanti kalau suami saya udah setuju, saya kasih tau lagi ya Mbak Rania. Kalau mau pulang, hati-hati di jalannya. Sampai ketemu di Bandung."

"Iya Mbak Alula, Buat Mbak sama Masnya juga selamat liburan ya. Semoga nanti suami Mbak bisa terima saya jadi pekerja. Saya amanah kok."

"Iya Mbak Rania, nanti saya bujuk lagi deh suami saya. Dia emang kadang nyebelin."

"Iya Mbak, ya sudah kalau begitu saya tutup teleponnya ya, mau siap-siap. Gak sabar pengen pulang."

"Iya Mbak Rania, hati-hati di jalan."

"Iya."

Memutuskan sambungan telepon dengan Aludra, Rania mendesah kecewa sambil menyimpan ponselnya di atas meja. Memandang Seoul dari lantai sepuluh, perempuan itu tak memedulikan angin sepoy yang meniup rambutnya.

"Siapa yang telepon?"

Menoleh, Rania memandang perempuan yang datang menghampiri sa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (5)
goodnovel comment avatar
Hamid Ahmad
Rania jahat awalnya dah kepedean bisa hancurin alula semoga tau dia bukan alula melainkan aludra
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
waduh kepedean si rania
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
mungkin kakak kamu aja yang baperan kok nyalahin alula
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status