Share

Part 10:

Penulis: X ChaLvin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-02 23:37:54

Sama-sama sibuk di dapur, terdapat perbedaan bahan-bahan yang diolah Fazia dan Delisha untuk membuat camilannya masing-masing. Delisha yang merupakan seorang dokter, tentu mengutamakan gizi dan kebersihan dalam pengolahan, berbeda dari Fazia yang lebih mementingkan soal cita rasa.

Tidak memerlukan banyak waktu dan tenaga, Delisha sudah selesai membuat dua porsi spinach mancha, bayam muda yang dicampur yogurt segar. Dia juga membuat dua gelas lime squash, campuran jeruk nipis, soda dan daun mint untuk disuguhkan kepada calon suaminya, Mirza Kalandra Rajasa.

Dua puluh menit berlalu, akhirnya Fazia selesai membuat kentang keju, bakwan jagung, dan banana pom pom serta avocado yogurt smoothies yang dia kerjakan seorang diri. Citra tentu ada di sana, hanya saja dia lebih asyik bertukar pesan bersama Kenzo ketimbang sibuk mengolah beberapa camilan.

Fazia mengumpulkan makanan dan minuman buatannya di atas nampan, lalu menyusul Delisha yang sudah lebih dulu pergi ke lantas atas. Citra ada di
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sebatas Teman Ranjang   Part 14:

    “Ada urusan apa pergi pagi-pagi banget gini?” Mirza mendumal, mencurigai sesuatu.“Gak pagi banget, deh. Segini udah siang tau.” Citra melihat jam di ponselnya yang menunjukkan pukul tujuh pagi.“Biasanya juga pergi abis sarapan. Ini kamu belum sarapan belum apa, main pergi aja.” Mirza tetap merasa aneh.“Kakak juga kenapa ngotot banget mau nganterin aku? Padahal Kakak juga belum sarapan.” Citra malah memutar pertanyaan.“Seenggaknya Kakak udah mandi, udah rapi, tinggal sarapan.” Mirza tidak sulit mencari jawaban. “Lagian gak ada yang anterin kamu. Pak Hardi 'kan gak tau kamu mau pergi pagi.”“'Kan bisa pake taksi.” Citra bicara kurang jelas perkara mulutnya dipenuhi roti.“Tumben pacar kamu gak jemput.” Mirza terdengar menyindir.“Aku suruh jemput di kosan Zia,” sahut Citra tenang, tidak ada yang ditutup-tutupi perihal asmaranya.“Kamu belum jawab, ngapain ke kosan temen kamu pagi-pagi gini?” Mirza belum mendengar jawabannya.“Dia nyuruh aku ke kosan. Katanya mau ada yang dia omongin

  • Sebatas Teman Ranjang   Part 13:

    Berkedok menyapa keluarga Delisha yang juga hadir di pesta itu, Citra dengan percaya diri membawa Fazia ke salah satu meja yang sudah terisi penuh. Tak hanya orang tua Delisha, tapi saudara dan teman-teman seprofesinya juga ada di sana. Kehadiran mereka tentu karena undangan Ravindra.Tidak sedikit yang terkejut mengetahui usia Citra dan Fazia, yaitu sama-sama 18 tahun. Walau riasan yang mereka pakai memang sudah sesuai usia, nyatanya tetap memberikan kesan dewasa. Di antara banyak laki-laki di meja itu, Fayyaz, adik Delisha yang tampaknya sangat tertarik pada Fazia.Kenzo datang bersama sahabatnya, Rio. Meski tidak diundang secara khusus, nyali pria itu patut diacungi jempol. Melihat foto kekasihnya dengan penampilan dan riasan yang tentu tak pernah Citra gunakan saat pergi ke kampus, mampu membuat Kenzo nekat datang untuk melihatnya langsung."Gimana?" Kenzo meminta persetujuan setelah menjelaskan suatu hal."Yakin?" Fazia merasa ragu, sungguh."Banget." Kenzo mengangguk mantap."Ke

  • Sebatas Teman Ranjang   Part 12:

    MINGGU-MINGGU BERLALUPertemanan Fazia dan Citra bisa dibilang merenggang secara tidak langsung. Meski mereka masih melakukan kegiatan yang sama dan tentu mengobrol seperti biasa ketika di kampus, mereka akan terpisah saat mata kuliah sudah selesai. Ya, Fazia akan lanjut bekerja sedangkan Citra bersama Kenzo.Ngomong-ngomong soal hubungan Citra dan Kenzo, Fazia senang mereka sudah resmi menjadi pasangan kekasih. Meski hati kecilnya merasa kehilangan sosok teman, setidaknya dia tidak tersakiti oleh tuduhan-tuduhan dari Mirza, pria yang tidak pernah dia temui lagi sejak ciuman panas malam itu.Jika seseorang akan merasa tersiksa karena merindu, Fazia akan lebih tersiksa menyadari kenyataan tentang Mirza yang sebentar lagi akan menjadi suami wanita lain. Biarlah rindu ini membunuhnya, Fazia tidak mau lagi bertemu Mirza, karena pertemuan bersamanya selalu saja memberikan luka.Namun, Fazia tidak memiliki alasan untuk menolak ajakan Citra agar dirinya menghadiri pesta pernikahan Ravindra d

  • Sebatas Teman Ranjang   Part 11:

    Hingga tak terasa hari mulai memasuki kegelapan malam, akan tetapi tidak ada tanda-tanda kepulangan Tari maupun Mirza. Citra tak henti-hentinya membicarakan tentang Kenzo, padahal Fazia sudah bosan mendengar cerita yang itu-itu saja. Ya, walau bagaimanapun Citra sendiri baru tahu sedikit tentang Kenzo. Tari pulang ketika Citra sudah terlelap, sedangkan Fazia masih terjaga tanpa alasan yang jelas. Dia tidak mengantuk, juga entah mengapa pikirannya dipenuhi sosok Mirza. Di mana pria itu sekarang? Sudah malam, apa dia bermalam bersama Delisha? Apa dia pernah melakukan hal itu bersama tunangannya? “By .... ” Fazia membeku. Mengapa kondisi sekarang ini sangat dejavu seperti malam kemarin? Ya, dia sedang mengambil minum di sebuah dispenser dan Mirza ada di belakangnya entah sejak kapan. Fazia langsung tak enak hati, takut Mirza mengucapkan kata-kata menyakitkan seperti malam kemarin. “Saya udah berusaha buat jauhin Citra, tapi Kak Mirza lihat sendiri, 'kan, tadi? Citra—” Ucapan Fazia t

  • Sebatas Teman Ranjang   Part 10:

    Sama-sama sibuk di dapur, terdapat perbedaan bahan-bahan yang diolah Fazia dan Delisha untuk membuat camilannya masing-masing. Delisha yang merupakan seorang dokter, tentu mengutamakan gizi dan kebersihan dalam pengolahan, berbeda dari Fazia yang lebih mementingkan soal cita rasa.Tidak memerlukan banyak waktu dan tenaga, Delisha sudah selesai membuat dua porsi spinach mancha, bayam muda yang dicampur yogurt segar. Dia juga membuat dua gelas lime squash, campuran jeruk nipis, soda dan daun mint untuk disuguhkan kepada calon suaminya, Mirza Kalandra Rajasa. Dua puluh menit berlalu, akhirnya Fazia selesai membuat kentang keju, bakwan jagung, dan banana pom pom serta avocado yogurt smoothies yang dia kerjakan seorang diri. Citra tentu ada di sana, hanya saja dia lebih asyik bertukar pesan bersama Kenzo ketimbang sibuk mengolah beberapa camilan. Fazia mengumpulkan makanan dan minuman buatannya di atas nampan, lalu menyusul Delisha yang sudah lebih dulu pergi ke lantas atas. Citra ada di

  • Sebatas Teman Ranjang   Part 9:

    Di antara banyaknya pengunjung restoran yang terus berdatangan, Imran selaku manager di sana berjalan terburu-buru menuju keluar bangunan. Dahinya sedikit mengkerut ketika mendapati seorang pria yang sedang memasuki tempat itu. Sudah lama tidak bertemu, wajar dia merasa pangling."Mas Mirza?" Imran menyapa dengan sopan."Pak Imran."Mirza mengangguk satu kali. "Di mana adik saya?" tanyanya seraya celingukan."Saya belum lihat Citra. Kayaknya belum ke sini, Mas." Imran ikut mengedarkan pandangannya ke beberapa meja."Tadi dia bilang di sini." Mirza memberitahu."Oh ...." Imran tidak kaget, mungkin dia yang belum melihat Citra hari ini. "Fazia," panggilnya.Gadis yang dipanggil Imran sontak menghentikan langkah dan menoleh dengan cepat. Rautnya yang semula tenang, seketika terlihat tegang. Alasan apa lagi jika bukan karena keberadaan Mirza? Tak ingin membuat Imran bingung, dia berusaha menyembunyikan emosi dan bersikap setenang mungkin. "Iya, Pak?" Fazia mendekati tanpa mempedulikan Mir

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status