Home / Thriller / Secret Agent Or Teacher / 15. Omelan Bibi Victoria

Share

15. Omelan Bibi Victoria

Author: Appachan
last update Last Updated: 2025-06-15 12:39:36

"Di mana yang terluka?" tanya Victoria cepat, kedua matanya menelusuri tubuh Azena dengan cemas.

Azena, yang sejak tadi berusaha menutupi luka tembak di lengannya dengan jaket kulit hitam kesayangannya, hanya bisa menghela napas. Usahanya sia-sia. Pelukan erat sang bibi—yang seperti pelukan maut—langsung membuat Victoria sadar ada yang tak beres.

"Hanya luka tembak di lengan. Aku baik-baik saja," jawab Azena pelan, mencoba menenangkan.

"Luka tembak?" seru Victoria. Matanya membelalak.

Azena hanya mengangguk.

Sekejap kemudian, Victoria menoleh ke Julian dengan raut panik, seperti hendak menerkam.

"Julian! Cepat obati adikmu!"

Julian, yang baru saja duduk santai, langsung membeku. Raut wajahnya seketika berubah seperti siswa yang tertangkap bolos oleh kepala sekolah.

"M-Ma… aku tidak bawa alat medis," ujarnya gugup, senyum paksa tercetak di wajahnya. "Kita kemari kan cuma berkunjung Ma. Jadi, Julian tidak membawa alat medis."

Victoria mendelik.

"Kau ini dokter macam apa?! Masa periksa p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Secret Agent Or Teacher   31. Penyelidikan Pengkhianat

    Malam telah larut, namun kamar Azena masih terang benderang. Ia duduk di meja kerjanya, di hadapan layar tablet yang menampilkan berbagai data misi dan laporan. Namun, pikirannya tidak tertuju pada deretan angka dan kode di tablet itu. Matanya menerawang, menatap kosong ke dinding, seolah mencoba menembus pikiran yang ada dibenaknya.Pengkhianat. Kata itu terus berputar di kepalanya. Siapa pengkhianat sesungguhnya di departemen intelejen atau justru di timnya sendiri.Satu per satu wajah anggota timnya melintas di benaknya, Evangeline gadis yang ceria, ekspresif, terkadang terlalu banyak bicara, namun loyal. Jonathan pria yang tenang, cerdas, ahli teknologi, dan selalu bisa diandalkan. Jonathan adalah pilar yang kuat dalam tim. Rachel gadis yang teliti, dan seorang analis data yang brilian. Ia selalu memastikan setiap detail misi tercover. Daniel pria yang kuat, sigap, dan ahli dalam pengintaian lapangan walaupun terkadang ceroboh dan bertingkah konyol, tapi keahliannya cukup bisa di

  • Secret Agent Or Teacher   30. Hari melelahkan

    Azena segera menghubungi sopirnya, meminta mobilnya dibawa ke bengkel utama seperti yang diminta Alex. Dalam waktu singkat, terdengar deru mesin mobil Azena yang menjauh, diikuti keheningan sesaat di mansion. Azena kembali fokus pada Edward dan Alex yang masih sibuk dengan denah dan skema."Jadi, apa langkah selanjutnya?" tanya Azena, mendekati layar besar.Edward menunjuk ke beberapa titik di denah mobil. "Alex akan fokus pada penguatan struktur dan pemasangan kaca anti peluru. Sementara aku akan memprioritaskan integrasi sistem elektronik. Aku perlu memastikan semua kamera, mikrofon, dan pelacak tersembunyi dengan sempurna dan terhubung ke sistem kontrol di laptop mu.""Dan jam tangan?" Azena menatap jam tangan vintage yang tergeletak di meja Edward."Aku sudah pilih salah satu," Edward mengangkat jam tangan kulit berwarna cokelat tua. "Desainnya klasik, tidak mencolok, dan ada cukup ruang untuk menyematkan perangkat. Aku akan mulai mengerjakannya setelah ini."Alex mengangguk setuj

  • Secret Agent Or Teacher   29. Memulai Rencana

    Pagi harinya, Azena bangun lebih awal, guna mempersiapkan segala sesuatu yang telah menjadi diskusi semalam. Ia memutuskan untuk menemui Edward yang sudah berada di ruang kerja sementara yang disediakan untuknya, sebuah ruangan yang dulunya perpustakaan pribadi Hailey namun kini telah disulap Edward menjadi lab mini dadakan dengan laptop, peralatan elektronik kecil, dan beberapa gadget yang belum diketahui oleh Azena.Azena mengetuk pintu dan masuk. Edward sudah sibuk dengan tablet dan beberapa chip kecil di meja."Pagi, Ed," sapa Azena, membawa dua cangkir kopi. "Aku bawakan kopi."Edward mendongak, tersenyum. "Pagi, Ze. Wah, kebetulan sekali. Terima kasih." Ia menerima salah satu cangkir. "Aku sudah mulai menyusun daftar komponen. Untungnya beberapa bagian kunci bisa dipesan secara online dan tiba cepat. Tapi ada beberapa komponen khusus yang harus aku buat sendiri.""Bagaimana dengan mobilku?" tanya Azena. "Aku bisa mengantarmu ke garasi mobil untuk melihat-lihat.""Boleh, nanti

  • Secret Agent Or Teacher   28. Diskusi Malam

    Malam harinya, suasana makan malam di mansion Hailey terasa hangat. Azena, Julian, dan Edward, Jeremy dan kedua orang tua Julian duduk di meja makan yang luas, ditemani hidangan lezat yang disiapkan koki mansion. Edward, yang sudah berganti pakaian santai, terlihat lebih rileks."Jadi, Azena," Edward membuka percakapan setelah suapan terakhirnya, "mengenai alat-alat itu, aku sudah punya gambaran kasar." Ia meletakkan garpunya dan menatap Azena serius. "Untuk pena perekam suara, aku bisa buatkan model yang persis seperti pena mahal yang biasa kamu pakai. Jadi tidak akan ada yang curiga. Mikronya akan sangat sensitif, bisa menangkap percakapan bahkan di ruangan yang cukup bising. Untuk transfer datanya, kita bisa pakai sistem enkripsi. Jadi, hanya ponselmu yang bisa mengakses rekaman itu."Azena mengangguk, matanya berbinar. "Kedengarannya sempurna, Ed." "Tapi, pakai pena yang biasa saja."Edward mengangguk mengerti, "baiklah.""Untuk modifikasi mobilmu," lanjut Edward, "kita akan butu

  • Secret Agent Or Teacher   27. Edward

    Azena melangkah masuk ke ruang tamu utama mansion Hailey, rambutnya masih sedikit lembap dan kulitnya terasa hangat setelah berjemur di tepi kolam renang. Ia mengenakan baju santai setelah berganti pakaian. Di sofa besar, Azena melihat Julian sedang berbicara dengan seorang pria. Pria itu adalah Edward, sepupu Azena yang ia minta Julian untuk menghubunginya. Edward baru saja tiba dari luar negeri, khusus datang memenuhi panggilan Azena."Edward?!" seru Azena, terkejut sekaligus senang melihatnya sudah tiba. Ia mempercepat langkahnya menghampiri.Edward tertawa, bangkit berdiri dan memeluk Azena singkat. "Azena! Astaga, sudah lama sekali kita tidak bertemu. Kamu makin cantik saja, sepupuku."Julian, yang sedari tadi hanya tersenyum tipis, akhirnya angkat bicara. "Dia baru saja tiba dan langsung ke sini. Aku sudah sampaikan kalau kamu ingin bertemu secepatnya.""Terima kasih sudah datang jauh-jauh, Ed," ucap Azena tulus. "Aku tahu kamu pasti sibuk.""Tidak masalah, Ze. Julian bilang ini

  • Secret Agent Or Teacher   26. Menikmati Cuti

    Beberapa hari telah berlalu dengan cepat, dan pagi ini di halaman belakang mansion Harley yang luar biasa luas, di tengah lapangan hijau yang terawat apik, Azena berdiri dengan tegap. Rambut hitamnya yang biasanya terikat rapi kini dibiarkan tergerai.Penutup telinga khas orang tengah melakukan latihan menembak, Kacamata yang bertengger di hidungnya memantulkan kilau mentari, tak lupa matanya menatap lurus kearah target menambah kadar kecantikan Azena.Ia mengenakan kaus hitam lengan pendek yang pas di tubuh, menonjolkan bentuk atletisnya yang terbentuk dari latihan keras bertahun-tahun. Celana kargo hitam dan sepatu bot taktis melengkapi penampilannya, pakaian khas saat Azena tengah bertugas di lapangan. Di depannya, di atas sebuah meja kokoh, terpasang senapan laras panjang dengan teleskop bidik yang tampak sangat presisi.Azena mengangkat senapan, bahunya rileks dan penuh kendali. Napasnya teratur, matanya menyipit saat ia membidik target yang berada di ujung terjauh halaman. Jari

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status