Mentari pagi menyingsing, menyinari Azena yang sudah rapi berpakaian. Kemeja putih lengan panjang yang disetrika rapi, celana panjang hitam dengan lipatan sempurna, dan sepatu hak tinggi hitam yang elegan membentuk siluetnya yang tegas namun anggun.Di saku celananya, tersimpan pistol Kel-Tec P-32, senjata andalannya yang mungil dan praktis. Ringan, dengan berat hanya 170 gram, dimensi 108mm x 23mm x 73mm, kapasitas tujuh peluru, dan jarak tembak efektif hingga lima puluh meter. Persiapannya sudah sempurna.Azena melangkah ke ruang makan, tempat Jeremy, sang kakek, sudah duduk menikmati sarapan dengan piring berisi nasi dan lauk menggugah selera.“Hai, adikku sayang,” sapa Jeremy ramah.Azena membalasnya dengan tatapan datar, tanpa sepatah kata atau senyum.Julian, sepupunya, tertawa kecil. “Astaga, wajahmu datar sekali, Ze.”“Kamu makan dulu, Ze,” perintah Jeremy dengan nada tegas.Azena duduk di kursi berseberangan dengan Julian, tatapannya tajam.“Sedang apa kamu di sini? Menumpang
Terakhir Diperbarui : 2025-05-26 Baca selengkapnya