Share

21. Tidak Sepeduli Itu

Pagi itu Kaluna berangkat ke sekolah lebih awal, dan tanpa sengaja dia lewat di dekat kelas di mana Estefan yang sedang mengajar materi jam ke nol untuk anak-anak tingkat satu. Kaluna tidak mengerti sihir apa yang telah Estefan gunakan terhadapnya, tapi bantuan yang dia berikan akhir-akhir ini membuat hatinya merasakan sesuatu yang berbeda.

Ketika bel yang mengakhiri materi jam ke nol berdering, Kaluna berdiri dari duduknya dan berjalan pergi ke kelasnya sendiri. Estefan sempat melihat sekelebat bayangannya dari jauh dan mengerti bahwa Kaluna mulai menaruh perhatian kepadanya.

Estefan tidak ingin hal itu terjadi, atau dia akan mengulang sejarah buruk seperti di sekolahnya yang lama saat ada seorang murid yang jatuh cinta kepadanya.

Selesai menutup pelajaran jam ke nolnya, Estefan meneruskan langkah ke kantin untuk sekadar minum kopi dan cemilan. Setibanya di sana ternyata sudah ada Kaluna yang tengah memesan sesuatu di depan meja.

"Kopi, Pak?" Salah seorang pegawai kantin yang suda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status