Share

Resign

last update Dernière mise à jour: 2022-12-23 16:04:29

#SekPri_

Sekretaris Pribadi 4

Bab 4

Resign

“Pak, saya mau resign.”

Aku memberikan surat pengunduran diriku, sebagai sekretaris perusahaan ini, langsung kepada Pak Alex.

Pak Alex melirik surat pengunduran diriku di meja. Dia membuang nafas sebentar, lalu menghentikan jarinya yang sedang memainkan mouse.

Aku membuang pandangan ke arah lain, tak mau melihatnya. Kekesalanku sudah klimaks, aku tak mau di suruh momong lagi. Pekerjaanku rancu, nggak jelas, nggak sesuai SOP. Jarang di ajak ke meeting penting, nggak pernah di tanya laporan. Lebih sering di suruh jagain baby Azka, sama nemenin si Boss makan.

Ogah bingit! Biar pun gajinya gede. Ntar lama-lama aku di suruh mijitin dia lagi. Nggak mau, aku sudah punya pacar. Jangan sampai aku tergoda sama duda di tinggal minggat ini.

“Duduk!” Pak Alex menyuruh duduk. Aku mengambil tempat duduk du depannya. Pak Alex, mengambil suratku kemudian membacanya. Aku memutar bola mata dan memasang wajah jutek.

“Mau nerusin kuliah?” Pak Alex, membaca alasanku resign rupanya.

“Iya, Pak,” Jawabku.

Memang, ijazahku masih D3 Sekretaris. Rencanaku aku memang mau melanjutkan ke jenjang S1. Sekalian ku pakai buat alasan saja.

“Kan lebih enak, kuliah sambil bekerja, Vy?”

Aku langsung menggelengkan kepalaku. Memang aku mau kerja lagi, tapi nggak di sini. Di sini Boss-nya somvlak, duda butuh perhatian, nyebelin.

“Maaf, saya resign aja, Pak.”

Pak Alex menatapku lekat. Entahlah, dari tadi aku menekuk wajahku dan menghindari tatapan boss ku ini. Niatku sudah bulat, aku mau keluar.

“Ya sudah, terserah kamu saja.”

Pak Alex, kembali berkutat dengan laptop-nya. Aku segera keluar dari ruangannya. Rasanya plong dada ini, sudah mengundurkan diri.

Ke depan, aku akan meniti karir lagi, sebagai sekretaris di tempat lain. Selamat tinggal Boss Alex, selamat tinggal baby Azka. Yess!

_____****_____

Seminggu sudah aku mengangggur. Kerjaku hanya bermain saja tapi, lebih banyak rebahan dan guling-guling di kamar kost-ku ini.

Sudah ku masukkan beberapa lamaran online ke perusahaan yang membuka lowongan kerja di grup lowongan kerja yang ku ikuti ini. Sekarang tinggal menunggu panggilan saja. Aku selalu memeluk ponselku, jangan sampai ada panggilan yang terlewat.

Tok … Tok … Tok.

Terdengar suara ketukan di pintu kamar. Aku beringsut dan membukanya. Bara, pacarku yang ganteng sudah berdiri di depan pintu.

“Masuk, Bara.” Ajakku.

Bara, seorang mahasiswa semester akhir ini, sudah kurang lebih delapan bulan menjadi kekasihku. Dia anak kost juga sepertiku, tapi bukan satu kost denganku lho ya.

Bara menaruh helm-nya, kemudian menghempaskan tubuhnya di kasur busa dalam kamar kost-ku ini.

“Gimana, Vy, sudah dapat kerjaan kamu?” Bara bertanya, matanya menatap langit-langit kamarku.

“Belum nih, tapi udah masukin banyak lamaran kok.” aku menjawab, dengan tetap menatap layar ponselku.

Bara menghembuskan nafas kasar hufft! Dia lalu bangkit dan duduk di hadapanku. Bara menatap, aku melirik saja. Pasti dia mau ngomong sesuatu.

“Napa?” tanyaku.

Pacarku ini bergeser ke sebelahku. Dia menyandarkan kepalanya di bahuku. Aku menaruh ponsel kemudian melirik Bara, pasti dia lagi ada maunya.

“Ovy, kamu punya uang?”

Nah kan!

“Masih ada sisa gajiku kemaren, napa?”

“Aku boleh pinjam dulu, buat setoran motor, masih kurang tiga ratus.”

Bara memang masih kuliah, jadi dia nggak punya banyak uang. Dia hanya mengandalkan kiriman dari orang tuanya saja. Tentu saja itu tidak cukup. Sebagai mahasiswa semester terakhir, dia butuh banyak uang untuk biaya skripsi dan penelitian. Selama ini, aku lebih banyak mensupport keuangan dia. Tapi tak apa. Nanti kalau dia sudah selesai kuliah dan bekerja, aku akan di beri uang juga katanya.

Aku membuka tas untuk mengambil dompet.

“ini.” kuberikan tiga lembaran merah padanya. Bara tersenyum dan menerima uang itu.

“Makasih ya, sayang.” Bara mengecup keningku sayang. Aku mengangguk. Buatku lebih baik berpacaran dengan Bara yang single, dari pada dengan Alex si duda ngenes. Disuruh momong anaknya lagi, ish! Nggak banget.

“Keluar yuk, Vy, makan. Aku lapar.” Bara mengelus rambutku. Aku setuju, soalnya juga lapar. Nanti makan, aku juga yang membayar. Kan Bara masih kuliah, nggak punya uang. Biarlah, nti kalau dia sudah kerja, gantian dia yang bayar.

_____*****_____

Drrt drrt drrt

Ponsel di dadaku bergetar. Aku segera mengambilnya. Ada telepon masuk dari nomor yang tidak aku ketahui.

“Hallo,” Sapaku.

“Siang, dengan mbak Lovy Daniah Putri?” tanya suara di seberang sana.

“Iya, betul,” Jawabku senang. Ini pasti dari telepon dari salah satu perusahaan yang kulamar.

“Kami, dari perusahaan makanan ringan. Mengundang mbak Lovy untuk datang wawancara besok jam sembilan pagi, dikantor. Bertemu dengan Ibu Susan.”

“Oh, iya mbak bisa,” Jawabku. Wah senang banget aku, dapat panggilan kerja. Yess! Aku mengepalkan tanganku. Semoga besok diterima. Semangat!

____*****____

Alhamdulillah, aku diterima kerja. Hari ini adalah hari pertama aku kerja. Aku diterima di perusahaan makanan ringan. Pabriknya besar. Produknya banyak, salah satunya kacang atom bermerk dua Panda.

Seperti kemaren, aku menjadi sekretaris direktur. Kali ini direkturku perempuan paruh baya yang cantik. Ibu Susan namanya.

Lega sekali hatiku. Biar kerja di pabrik kacang atom gapapa. Dari pada kerja di perusahaan property bonafide tapi disuruh momong? Ogah!

“Lovy, tolong ke ruangan saya.” Bu Susan, memanggilku.Gegas aku memasuki ruangannya.

Bu Susan, memberiku beberapa tugas untuk ku kerjakan. Bu Susan juga memberiku kesempatan untuk bertanya hal yang ingin aku tanyakan.

Aku sedang serius berbincang dengan Bu Susan, ketika terdengar langkah seseorang memasuki ruangan direktur ini.

“Ma, sibuk nggak?” suara laki-laki.

Seperti hafal suara itu, aku menoleh, seketika mataku mendelik.

Pak Alex?!

Uuh, kok dia ada di sini?

Alex datang kesini, sambil menggendong Azka! Alex sudah rapi, seperti mau berangkat kerja. Aku menunduk, menyembunyikan wajahku. Dadaku berdebar tak karuan. Ku dengar Alex tadi memanggil bu Susan dengan sebutan Mama?

Mati aku!

“Ada apa, Lex?” Bu Susan berdiri dan mengambil Azka dari gendongan Alex.

“Mama sibuk nggak? Mau nitip Azka bentar.”

Aku masih menunduk. Kok tiba-tiba perasaanku nggak enak ya?

“Pembantumu ke mana?”

“Nggak datang dia.”

“Ya sudah gapapa. Mama Sekarang sudah punya assistant kok. Lovy, nanti tolong bantu saya momong cucu saya ini ya?” Bu Susan melihatku.

“I_iya, Bu.” Aku meringis.

Kepalaku mendongak, ku lihat Alex berdiri disampingku. Dia tersenyum padaku, kedua alisnya dia angkat, seperti mengejekku.

Ah, sial, kenapa ketemu dia lagi?!

Momong lagi deh, huhuuhu …

*

Flash back Alex*

"Apa nih?"

Alex tertawa sendiri, ketika di suruh mengecek email milik Mamanya. Netranya membaca deretan tulisan di depan layar laptop-nya.

Alex melihat email lamaran pekerjaan milik Lovy di sana. Perusahaan makanan ringan milik Mamanya memang sedang mencari sekretaris direktur. Tadi Mamanya menyuruh Alex untuk menyeleksi lamaran yang masuk.

Eh, Alex malah ketemu lamaran Lovy. "Dunia ini begitu sempit." pikir Alex.

“Welcome back Lovy! Hahaha.” Alex ngakak.

Flash back off

Bersambung

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Sekretaris Pribadi Bos Duda    Get Married

    #SekPri_Sekretaris Pribadi 27Like dulu sebelum baca 🙏Get married “Sudah siap, Vy?” “Sudah, Ayo berangkat.”Hari ini aku akan pulang kampung. Alex sendiri yang mengantarku. Tadinya aku minta naik travel saja, tapi Alex bilang akan mengantarku naik mobil. Ya sudah aku nurut.Biasanya Alex keluar kota pakai supir, tapi khusus Sekarang, dia sendiri yang akan mengantarku pulang. Alex dan aku berangkat ke kampungku di sebuah kota di Jawa tengah berangkat pagi hari. Sebenarnya enak malam sih, lebih cepat. Tapi Alex bilang matanya minus, takut nggak bisa jelas lihatnya kalau malam, bahaya.Sekarang perjalanan darat ke kampungku bisa lebih cepat karena lewat tol terus. Yang biasanya sekitar sembilan jam, Sekarang bisa menjadi sekitar enam jam saja.Menjelang sore, Aku dan Alex sudah sampai di rumahku. Ibu dan Bapaku kaget melihatku datang bersama Boss-ku.“Mas Alex?!” Ibuku sampai terbeliak kaget. “Kenapa nggak bilang kalau di antar Mas Alex, Vy. Tau gitu kan tadi ibu sembelih ayam.”

  • Sekretaris Pribadi Bos Duda    Restu Mama

    #SekPri_Sekretaris Pribadi 26Like dulu sebelum baca 🙏Bab 26Restu Mama PoV Alex on*Sore yang cerah, secerah hatiku yang ingin bertemu mama. Ya! Hari ini rencanaku adalah meminta restu Mama untuk menikahi Lovy. Meski aku sudah melihat Mama sepertinya sayang sama Lovy tapi, aku perlu minta restunya. Aku mengemudikan mobil menuju rumah Mamaku. Sudah cukup lama aku tidak ke sana.Aku terlalu sibuk. Urusanku banyak kemaren. Dari mulai kasus penculikan Azka, penggerebegan Bara dan Airin, dan Lovy yang tertabrak mobil.Semua menguras tenaga dan emosiku. Terutama saat Lovy sempat koma, benar-benar rasanya emosiku sedang di aduk-aduk.Berbagai bayangan buruk menari di pikiranku setiap saat. Keadaan Lovy kemaren mengingatkanku saat hari-hari terakhir aku menemani Andien. Pikiranku buruk ... Aku tidak sanggup kalau harus kehilangan perempuan yang aku kasihi sekali lagi. Aku takut kehilangan untuk kedua kalinya. Tapi untungnya Lovy gadis kuat, dia berhasil melewati masa kritisnya. Aku ber

  • Sekretaris Pribadi Bos Duda    Will you marry me?

    #SekPri_Sekretaris Pribadi 25Bab 25Will you marry me?Kenapa dia bertanya padaku begitu, bukankah dia Alex? Kutatap lelaki di depanku ini. Dari raut wajahnya sepertinya Alex sangat khawatir dengan keadaanku. Lihat lah, wajahnya begitu tegang menunggu jawabanku. “Kenapa bertanya begitu?” Sengaja aku tak segera menjawabnya. Wajah Alex semakin tegang. Bibir seksinya sedikit terbuka. “L_Lovy, ini aku Alex …”Aku mencoba tersenyum dan mengangguk. “Terus ngapain tanya?” “Hah?! Lovy kamu mengingatku?” Alex tampak senang, bibirnya tertarik ke atas membentuk tawa lebar. Kedua tangan Alex mengusap wajahnya.“Duh Vy, aku hampir jantungan tadi.”“Kenapa?”“Kupikir kamu nggak kenal aku lagi.” Alex mengambil kursi dan duduk di sampingku. Sebenarnya ada sebagian memori di kepalaku yang aku harus mengingatnya dulu sebelum menjawab pertanyaan orang. Tapi itu bukan masalah.“Ibu, kapan datang ke sini?” aku menoleh pada Ibuku yang sedang memberesi pakaiannya.“Mas Alex nyuruh orang buat jemput

  • Sekretaris Pribadi Bos Duda    Rencana Melamar

    #SekPri_Sekretaris Pribadi 24Like dulu sebelum baca 🙏Bab 24Rencana melamarPoV AlexTak berkedip mataku menatap tubuh terbaring lemah di ruangan ICU ini. “Lovy, bangun lah …”Ku genggam jemari Lovy. Sudah tiga hari dia masih kritis dan belum sadar juga. Operasi untuk cedera di kepalanya sudah di lakukan. Dokter bilang, kalau Lovy bisa melewati masa kritisnya dia bisa selamat.“Kenapa kamu tidak diam di mobil dan menuruti perkataanku, Lovy …” ku cium tangan Lovy. Andai saja saat itu Lovy memberi tahu aku bila dia melihat Airin, pasti semua ini tak kan terjadi. Lovy tertabrak sebuah kendaraan roda empat yang melaju kencang malam itu. Airin dan Azka berhasil dia selamatkan. Tapi Lovy terpental dan kepalanya terbentur aspal. Sialnya, mobil yang menabraknya berhasil melarikan diri. Ku pandangi lagi wajah ayu Lovy yang seperti tertidur pulas ini. Aku menghela nafas. Aku berutang nyawa Azka padanya.“Aku harus pergi Vy, nanti aku ke sini lagi.” Aku mengecup kening Lovy. Entahlah a

  • Sekretaris Pribadi Bos Duda    Menjebak Penculik Azka

    #SekPri_Sekretaris Pribadi 22Like dulu sebelum baca 🙏Bab 22Siapa penculik Baby Azka?PoV 3 on*Alex bergegas memasuki rumahnya. Di ruang tengah dia mendapati Mbak Retno sedang duduk di kursi dan menangis tersedu. Tak jauh darinya ada Mamanya, yang sedang berdiri dengan melipat kedua tangan di dadanya. Bik Yati juga ada di sini.“Mama, apa yang terjadi, di mana Azka?” Tanyaku tak sabar.“Tanya Retno tu!” Mama menunjuk Mbak Retno dengan dagunya. Alex mendekati Mbak Retno yang menunduk. Dia seperti ketakutan.“Mbak, mana Azka?” “Maafkan saya Pak Alex, A_Azka di bawa orang huhuuhu.” Mbak Retno menangis kencang.“Bagaimana kejadiannya Mbak?” Alex sedikit membentak, pikiranya benar-benar kalut saat ini. “Dua orang pengendara motor menyerang saya Pak, kemudian salah satunya mengambil baby Azka.”“Kenapa mbak Retno nggak berusaha minta tolong?” Mbak Retno menundukkan kepalanya, dia menangis karena merasa bersalah. Alex membuang nafas. “Kita lapor polisi saja, Lex.” Bu Susan, berjal

  • Sekretaris Pribadi Bos Duda    Siapa Penculik Baby Azka?

    #SekPri_Sekretaris Pribadi 22Like dulu sebelum baca 🙏Bab 22Siapa penculik Baby Azka?PoV 3 on*Alex bergegas memasuki rumahnya. Di ruang tengah dia mendapati Mbak Retno sedang duduk di kursi dan menangis tersedu. Tak jauh darinya ada Mamanya, yang sedang berdiri dengan melipat kedua tangan di dadanya. Bik Yati juga ada di sini.“Mama, apa yang terjadi, di mana Azka?” Tanyaku tak sabar.“Tanya Retno tu!” Mama menunjuk Mbak Retno dengan dagunya. Alex mendekati Mbak Retno yang menunduk. Dia seperti ketakutan.“Mbak, mana Azka?” “Maafkan saya Pak Alex, A_Azka di bawa orang huhuuhu.” Mbak Retno menangis kencang.“Bagaimana kejadiannya Mbak?” Alex sedikit membentak, pikiranya benar-benar kalut saat ini. “Dua orang pengendara motor menyerang saya Pak, kemudian salah satunya mengambil baby Azka.”“Kenapa mbak Retno nggak berusaha minta tolong?” Mbak Retno menundukkan kepalanya, dia menangis karena merasa bersalah. Alex membuang nafas. “Kita lapor polisi saja, Lex.” Bu Susan, berjal

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status