Share

39. Bersenang-senang

“Sepertinya aku gila karenamu, Weni Anggara.”

Weni terdiam, kini tatapannya yang memerah berganti dengan tatapan kesal. Ia sangat kesal dengan ucapan Hajoon yang berulang kali membuat jantungnya dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Andai ia bisa berlari saat ini juga, mungkin ia akan segera berlari ke rumah sakit untuk memeriksakan jantung serta otaknya. Pikirannya saat ini seakan tak waras, ia yang merasa lebih gila sekarang karena seorang pria bernama Hajoon.

“Ada apa?” Hajoon menyelidiki ekspresi wajah Weni yang berubah seakan kini ia tengah marah. “Apa aku membuatmu marah?” tanya Hajoon tanpa merasa bersalah.

“Kamu sedang bertanya padaku?” ketus Weni tak mau kalah.

“Tentu aku sedang bertanya padamu.” Hajoon mengikuti permainan Weni. “Nada bicaraku kan sedang bertanya, buka sebuah pernyataan.”

Weni kembali merasa kesal dengan perkataan Hajoon yang selalu bisa membuatnya terdiam dan tentu kalah telak. “Memang beda bicara dengan seorang pengusaha sepertimu,” sindir Weni mencoba mengal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status