Share

Bab 209. Chu Qiao Dibodohi

Author: Zhang A Yu
last update Last Updated: 2025-09-26 23:05:15

“Racun lalat hitam tidak punya penawar, tapi punya obat pereda sakitnya saat racun itu bereaksi.”

Suara Chun Mei jatuh dengan jelas, bagai palu godam yang menghantam dada Chu Qiao.

Chun Mei melanjutkan, “Makannya racun ini biasa digunakan Tuan dan bidak. Fungsinya, bidak akan tetap patuh pada tuannya, karena tuannya lah yang akan memberikan obat pereda dari efek racun itu.”

Penggambaran Chun Mei sama persis dengan yang dialami Chu Qiao. Membuatnya membeku menahan amarah.

Bagaimana tidak?

Chu Qiao diberi janji mendapat obat penyembuh racun lalat hitam oleh Li Jiancheng, asal syaratnya adalah dia harus berhasil membunuh jenderal Shang.

Faktanya, racun lalat hitam tak akan pernah bisa diobati!

Chu Qiao merasa telah dibodohi. Wajahnya merah, karena amarah meledak-ledak dalam dada.

Li Jiancheng bukan hanya membodohi wanita itu, tetapi juga mengirimnya langsung ke lubang kuburannya sendiri.

“Kenapa kamu mendadak mempertanyakan ini?” Chun Mei bertanya. “Apa kamu terkena rac
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 209. Chu Qiao Dibodohi

    “Racun lalat hitam tidak punya penawar, tapi punya obat pereda sakitnya saat racun itu bereaksi.” Suara Chun Mei jatuh dengan jelas, bagai palu godam yang menghantam dada Chu Qiao. Chun Mei melanjutkan, “Makannya racun ini biasa digunakan Tuan dan bidak. Fungsinya, bidak akan tetap patuh pada tuannya, karena tuannya lah yang akan memberikan obat pereda dari efek racun itu.” Penggambaran Chun Mei sama persis dengan yang dialami Chu Qiao. Membuatnya membeku menahan amarah. Bagaimana tidak? Chu Qiao diberi janji mendapat obat penyembuh racun lalat hitam oleh Li Jiancheng, asal syaratnya adalah dia harus berhasil membunuh jenderal Shang. Faktanya, racun lalat hitam tak akan pernah bisa diobati! Chu Qiao merasa telah dibodohi. Wajahnya merah, karena amarah meledak-ledak dalam dada. Li Jiancheng bukan hanya membodohi wanita itu, tetapi juga mengirimnya langsung ke lubang kuburannya sendiri. “Kenapa kamu mendadak mempertanyakan ini?” Chun Mei bertanya. “Apa kamu terkena rac

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 208. Sandiwara Chun Mei

    “Ahhh—!” Teriakan Chun Mei melengking, pecah menembus dinding paviliun. Tabib Jiang dan Chu Qiao, yang baru saja melangkah beberapa tindak dari kamar, sontak berhenti. Keduanya saling pandang sepersekian detik, sebelum kaki mereka serentak bergerak kembali, secepat mungkin menuju kamar Chun Mei. “Yang Mulia!” suara Chu Qiao panik, hampir menabrak pintu saat dia mendorongnya terbuka. Tabib Jiang di belakangnya, napasnya tersengal, tubuhnya terasa berat tapi jantungnya berdegup kencang, seperti dipukul palu dari dalam. Dalam pikirannya hanya satu ... Mungkinkah ramuan itu langsung bereaksi? Keringat dingin kian deras mengalir di pelipisnya. Tangannya menggigil saat dia ikut menerobos masuk. Namun, pemandangan di dalam kamar membuat mereka berdua serentak tertegun. Chun Mei bukan tergeletak sekarat seperti dugaan tabib Jiang. Sebaliknya, wanita itu tampak bersembunyi di balik kursi ukiran dekat jendela, tubuhnya sedikit membungkuk, wajahnya menegang penuh kewaspadaan. Di dekat ka

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 207. Tekanan Permaisuri Yuwen

    Tabib Jiang adalah pejabat yang bersih, tetapi pada hari ini ... “Kakek—” Satu-satunya cucu perempuan tabib Jiang ada di tangan permaisuri Yuwen! Tidak untuk mengajaknya bermain atau makan permen, melainkan menjadikannya tawanan supaya tabib Jiang yang bersih itu bersedia mengikuti perintah permaisuri Yuwen. Ide gila itu atas saran nenek permaisuri! Tabib Jiang berlutut, tubuh tuanya gemeteran, bukan hanya karena rasa takut tapi juga karena tangisan menderu. Bagaimana tidak? Pria tua ini sangat menyayangi cucu perempuannya. Malah, cucu perempuan ini lahir dari satu-satunya anak perempuan dia yang sudah meninggal dua tahun lalu. Melihat sekarang kedua tangan cucu perempuannya diikat permaisuri Yuwen, perasaan tabib Jiang bagai tercabik-cabik. Terlebih gadis berusia empat tahun itu menangis sesenggukan, memperlihatkan rasa sakit sekaligus panik. “Apa yang Tabib Jiang tunggu?” Senyum puas permaisuri Yuwen terangkat. “Apa kamu sudah tidak mencintai cucu perempuanmu lagi?” Tab

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 206. Tentang Chu Qiao

    Di paviliun naga emas. Pintu ruang kerja Kaisar tertutup rapat. Sunyi menelan ruangan luas itu. Kaisar berjalan lurus ke arah dinding utama, tempat peta topografi kota kekaisaran terbentang. Jemarinya terulur, berhenti tepat di atas garis merah yang melintang dari utara ke timur. Jenderal Shang mengekor di belakang. Tubuh tegapnya berhenti satu langkah lebih jauh, pandangannya menancap pada peta yang sama. Sejenak tak ada suara. Hanya desiran halus kain jubah, dan napas yang berat tertahan. “Formasi pertahanan kota harus seluruhnya dirubah, bahkan kita juga harus menutup dua jalan rahasia permanen yang lama, menggantinya ke jalan rahasia baru,” tegas Kaisar meski sorot matanya tetap tenang. Jenderal mengangguk. “Selesaikan semuanya kurang dari satu bulan, bisa?” Meski Kaisar bertanya seolah memastikan kesanggupan jenderal, tetapi jawabannya hanya satu. Bisa! Sekali lagi jenderal mengangguk. “Aku akan mengusahakan semuanya sesuai perintah anda, Yang Mulia.” Kaisar

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 205. Liu Ning Sudah Jadi Mayat

    Pintu kamar Zi'er; adik kandung Chu Qiao, perlahan tertutup dari luar, menyisakan bunyi kecil yang nyaris tertelan oleh hiruk pikuk samar dari lantai bawah rumah hiburan. Kepala wanita itu menunduk sebentar, menenangkan dirinya, lanjut kedua kakinya bergerak pelan menapaki lantai kayu lorong panjang. Setiap langkahnya berirama dengan dentum halus papan kayu, memberi kesan seolah dia berjalan di antara waktu yang sangat rapuh. Tatkala sampai di ujung lorong, pandangan Chu Qiao jatuh pada anak tangga yang menurun ke lantai satu. Dia sempat berhenti sejenak, menarik napas panjang, menenangkan riuh gelisah dalam dadanya. Namun, di kamar lain, tepat di balik pintu yang tertutup rapat, seorang wanita lain berdiri tegak. Ci Zi; mata-mata Jenderal Shang, bersandar dengan punggung menempel ke daun pintu, tubuhnya seolah menyatu dengan bayangan pekat ruangan. Tatapannya lurus ke depan, menembus gorden tipis yang menari-nari tertiup angin. Dia telah mendengar meski tidak melihat. **

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 204. Mencurigakan

    Di sisi lain. Pintu belakang restoran lantai bawah baru saja menutup pelan di belakang punggung sang jenderal. Begitu keluar, dia segera menarik tudung jubah hitam milik pamannya; menutup sebagian wajah pria itu. Langkahnya terayun, mengikuti jalan yang sebelumnya dipilih permaisuri Yuwen. Dan begitu hampir sampai persimpangan .... Dia mendapati punggung permaisuri Yuwen! Wanita itu berhenti tepat di depan kediaman di ujung sana. Dan jenderal spontan menghentikan langkah. Dalam satu kilas, tubuhnya merapat ke tembok tinggi di sisi jalan, menyembunyikan sosoknya dalam bayangan. Di sana, permaisuri Yuwen tampak berbicara beberapa saat dengan seseorang di balik gerbang, barulah gerbang terbuka setengah, cukup untuknya bersama pelayannya masuk. Sebelum pintu benar-benar tertutup, wanita itu sempat mengedarkan mata; memastikan tidak ada yang lihat. Kemudian pintu kembali tertutup rapat. Ketika jenderal berbalik, dia sudah tidak menemukan keberadaan permaisuri Yuwen. Namun, dia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status