Home / Zaman Kuno / Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu! / Bab 67. Tidak Ada yang Bisa Menghalangi Kaisar.

Share

Bab 67. Tidak Ada yang Bisa Menghalangi Kaisar.

Author: Zhang A Yu
last update Last Updated: 2025-07-31 11:05:29

Wajah Selir Agung memucat seperti kain perak yang dijemur tanpa matahari!

Pipinya merah padam, bukan karena malu dalam makna manisnya, melainkan seperti maling kecil yang tertangkap basah di tengah malam, dan dia tahu tidak ada jalan lari lagi.

Matanya membelalak sesaat, lalu buru-buru merunduk. Ujung matanya berkedip gelisah. Wajah itu memerah bagai udang rebus, sementara jemarinya yang kurus mencengkeram erat selimut sutra, seperti ingin menarik dirinya kembali ke bayang-bayang.

Sementara Kaisar Lin Yi tidak berniat membiarkannya tenggelam dalam keheningan.

Alih-alih menekan dengan amarah, pria itu justru melangkah santai, mengambil gulungan kecil yang dilapisi kertas merah keemasan dari balik lengan jubahnya, dan meletakkannya begitu saja di atas meja rendah di sisi ranjang.

Benda itu kecil, tapi begitu mencolok, memancarkan aroma samar Zhenmu yang khas. Hangat, lembut, namun menyusup halus seperti racun yang menyamar jadi kabut pagi.

“Zhenmu,” ujar Kaisar datar, “harusnya Ibu tahu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 71. Sama-sama Terluka

    Masih di Gerbang Barat, menjelang matahari naik.Langit timur telah berpendar warna tembaga pucat. Jenderal Shang Que berdiri diam seperti patung baja, wajahnya nyaris tak berekspresi saat seorang bawahannya mendekat, untuk setengah berjinjit menyampaikan laporan dengan bisikan.“Pelayan tua dari kediaman Li menemukan seseorang tergeletak di luar gerbang rumah utama, Jenderal. Kelihatannya dia terluka parah. Wajah dan perawakannya cocok dengan ciri-ciri orang yang kita cari.”Hening.Angin menggoyang ujung jubah panjang sang jenderal, tapi tubuhnya tetap tak bergeming, matanya memejam sejenak. Lantas, dia mengangguk samar, tidak berkata sepatah pun.Sang bawahan langsung mundur dengan hormat, berbalik cepat dan lenyap di balik kabut yang mulai mencair.Jenderal Shang Que pun berbalik.Langkahnya berat dan pasti, seperti seorang eksekutor yang tak pernah gagal melaksanakan tugas. Namun, dalam benaknya, kilasan-kilasan ingatan pertempuran semalam kembali muncul. —Gerakan lawan yang terl

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 70. Pencarian.

    Tengah malam, kota kekaisaran.Angin dingin menyusup di antara lorong-lorong sempit kota, menampar lembut wajah para prajurit yang bergegas menyisir tiap gang. Obor dinas berkedip-kedip di tangan mereka, bayangan mereka menari di dinding tembok rumah yang gelap dan sunyi."Periksa atap!""Jangan biarkan dia lolos!"Suara aba-aba bergema. Suasana kota malam itu jauh dari biasa. Jalan-jalan utama telah disegel. Gerbang kota ditutup. Penjagaan diperketat hingga ke pelosok sekalipun. Namun, di balik semua itu, sesosok bayangan bergerak cepat, membaur dalam kegelapan. Li Jiancheng menekan lukanya yang masih mengucurkan darah hangat, wajahnya pucat, tapi sorot matanya tetap menyala.Dia melompat dari satu atap ke atap lain, sesekali terpeleset karena bekas darahnya sendiri yang membasahi telapaknya.Hingga tiba di distrik barat .... Li Jiancheng menarik napas pendek-pendek, terdengar kasar. Dadanya naik turun tak teratur. Luka di sisi perutnya semakin basah, darah mengalir melewati sabukny

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 69. Li Jiancheng Terluka dan Kabur.

    Li Jiancheng memutar pedangnya secara refleks dan menangkis anak panah itu dengan sudut presisi nyaris mustahil.Percikan logam memercik di udara. Anak panah terpental, jatuh dengan bunyi denting di lantai batu. Namun, sorot matanya tidak berubah. Hanya sedikit menyipit. Tidak kaget, seolah dia telah mengantisipasi serangan itu sejak langkah pertama masuk ke halaman Istana Yue.Tepatnya langkah berat menggema dari sisi gelap taman.Tap! Tap!Dari balik bayangan, muncullah sesosok pria tinggi tegap dengan jubah perang kebesaran. Pakaian dinas perangnya memantulkan cahaya obor, dan di dadanya tersemat lencana naga perak.Jenderal Shang Que.Dia berjalan pelan dan mantap, seperti harimau yang tahu dia berdiri di atas wilayahnya sendiri. Setiap langkahnya menebarkan tekanan yang berat, bukan hanya karena statusnya, tetapi karena ketegasan yang menyertainya.Begitu mencapai sisi belakang Kaisar Lin Yi, Shang Que berhenti. Dengan satu hentakan kakinya, dia berdiri memunggungi sang Kaisar, m

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 68. Ada Banyak Pembunuh.

    Obor kecil di dinding bergoyang ringan, nyalanya bergetar seolah merasa sesuatu yang tak kasat mata tengah mendekat.Chun Mei menatap lekat wajah Kaisar Lin Yi, yang baru saja menggenggam jemarinya dengan mantap. Namun, hanya dalam sekejap, udara berubah. Tidak ada angin, tapi nyala obor kembali goyah, lalu...Srek!Tap! Tap! Tap!Langkah-langkah berat dan cepat terdengar dari segala arah. Lantai batu istana Yue yang beku, berlumut dan sepi kini bergema oleh kehadiran lima sosok asing berpakaian gelap, melompat turun dari atap, dari sela pilar, dan dari balik tembok samping.Semuanya mengenakan pakaian kelam menyatu dengan malam, sebagian wajah mereka tertutup kain hitam, menyisakan mata dingin yang menyala tajam.Kaisar Lin Yi refleks mendorong Chun Mei ke belakang tubuhnya.“Setan mana lagi yang mengirim mereka?” bisik Chun Mei nyaris tak terdengar.Kaisar tidak menjawab. Tatapan matanya berubah menjadi dingin seketika. Tangannya tak lagi menggenggam, melainkan terulur ke balik ping

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 67. Tidak Ada yang Bisa Menghalangi Kaisar.

    Wajah Selir Agung memucat seperti kain perak yang dijemur tanpa matahari!Pipinya merah padam, bukan karena malu dalam makna manisnya, melainkan seperti maling kecil yang tertangkap basah di tengah malam, dan dia tahu tidak ada jalan lari lagi.Matanya membelalak sesaat, lalu buru-buru merunduk. Ujung matanya berkedip gelisah. Wajah itu memerah bagai udang rebus, sementara jemarinya yang kurus mencengkeram erat selimut sutra, seperti ingin menarik dirinya kembali ke bayang-bayang.Sementara Kaisar Lin Yi tidak berniat membiarkannya tenggelam dalam keheningan.Alih-alih menekan dengan amarah, pria itu justru melangkah santai, mengambil gulungan kecil yang dilapisi kertas merah keemasan dari balik lengan jubahnya, dan meletakkannya begitu saja di atas meja rendah di sisi ranjang.Benda itu kecil, tapi begitu mencolok, memancarkan aroma samar Zhenmu yang khas. Hangat, lembut, namun menyusup halus seperti racun yang menyamar jadi kabut pagi.“Zhenmu,” ujar Kaisar datar, “harusnya Ibu tahu

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 66. Mengejutkan Malam Selir Agung.

    Untungnya tidak kena tubuh Chun Mei! Cambukan menghantam meja batu di sampingnya. Dan hanya dari satu kali sabetan, bagian sisi batu langsung terbelah.Chun Mei menatap wanita itu tajam. Napasnya tertahan. Tapi tidak takut.“Kalau aku bicara... bisakah kamu menjamin aku akan keluar dari sini hidup-hidup?” tanyanya, perlahan.Wanita itu mendekat. “Tidak.”Dan dengan itu, cambuk kembali terangkat tinggi. Namun, sebelum sabetan kedua melayang, terdengar suara keras dari luar.“BERHENTI!”Pintu terbuka lebar. Kasim Feng, kepercayaan Kaisar muncul dengan wajah pucat, menggenggam gulungan berstempel naga emas.“Perintah dari Yang Mulia Kaisar! Tidak ada satu pun boleh menyentuh Selir Chun Mei sebelum pemeriksaan kebenaran selesai dilakukan!”Wanita pemegang cambuk menoleh dengan kesal, tetapi begitu melihat stempel naga emas di surat itu, dia hanya menggeram pelan, memutar tubuhnya dan mundur beberapa langkah.Kasim Feng berdiri menyamping, mempersilahkan wanita pemegang cambuk itu pergi.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status