Share

Curiga

Sekar berjalan dengan cepat menuju istal karena merasa rindu dengan ayahnya. Semenjak menjadi selir, wanita itu jarang bertemu dengan keluarga. Selain belajar, melayani Wijaya adalah tugasnya sehari-hari. 

Sekar mulai bosan. Apalagi tak kunjung ada janin yang tumbuh dari rahimnya, sekalipun mereka sudah berusaha sekuat tenaga. Sehingga rasa rindu kepada ayah dan ibunya kerap muncul di malamnya saat terjaga. 

Sayangnya, dia tak diizinkan pulang karena Wijaya terlalu mengekang. Lelaki itu terlalu mencintai selirnya sehingga menjadi posesif. Rasa cemburu Wijayaa begitu kuat, bahkan kepada orang tua Sekar sekalipun. Namun, wanita itu tak bisa melawan dan hanya mampu menuruti keinginan suaminya. 

"Pelan-pelan saja, Ndoro," ucap salah satu dayang yang mengikutinya dari belakang.

Sekar menoleh lalu, meraih jemari dayang itu dan kembali berjalan dengan cepat. Waktunya tak banyak sehingga mereka memang harus terburu-buru.

"Raden ndak tau

Queeny

Mohon maaf slow update ya.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status