Share

Kemarahan Raden

Sekar membuka pintu kamar dengan perlahan, dan merasa lega saat mendapati ruangan itu kosong. Wanita itu hendak menuju bilik tempat berganti pakaian, saat tiba-tiba saja sebuah tangan merengkuhnya dari belakang.

"Dari mana saja, Diajeng?"

Sekar menoleh dan mendapati Wijaya sedang menatapnya dengan tajam. Wanita itu membuang pandangan untuk menutupi rasa gugup. Dia mengulum senyum terpaksa dan mengusap pipi suaminya agar lelaki itu tak marah.

"Aku mandi di danau," jawabnya meyakinkan.

Wijaya menatap istrinya dengan kecewa. Mereka sudah kenal sejak lama dan baru kali inilah dia mendapati Sekar berbohong. Lelaki itu bukannya tidak tahu jika selirnya itu menyelinap ke istal untuk bertemu seseorang.

"Apa kau senang mandi di danau?" pancingnya.

"Tentu saja. Airnya begitu segar sehingga aku betah berlama-lama di sana," jawab Sekar lagi.

Wijaya tersenyum pahit dan meraih tubuh mungil itu agar semakin merapat kepadanya. Hal itu membuat dada Se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status