Home / Romansa / Semakin Red Flag Semakin Cinta / Bertemu Perempuan Itu

Share

Bertemu Perempuan Itu

last update Last Updated: 2025-06-30 18:37:41

“Papa, di depan ada Om Ale, katanya mau ketemu Papa.” Brienna yang masuk ke kamar Rain memberitahu. Saat itu Rain baru saja selesai membantu Lady mandi. Tiga hari pasca melahirkan sebenarnya Lady sudah bisa mandi sendiri, akan tetapi Rain masih merasa waswas.

“Dia sama siapa, Brie?” Rain balas bertanya setelah mengambil baju ganti untuk Lady.

“Sama Giandra dan Tante Alana, Pa.”

“Om Ale mau ketemu Papa?”

“Katanya iya.”

“Coba deh kamu bilang bentar lagi Papa ke sana. Papa lagi urus Mama dulu.”

“Baik, Pa.” Brienna menjawab patuh lantas berlari keluar dari kamar.

“Tumben ya, Rain, mereka datangnya bareng,” kata Lady berkomentar.

“Iya, aku juga nggak tahu kenapa bisa bareng. Aku keluar bentar ya, Lad, kamu bisa kan pake baju sendiri?”

“Ya bisa dong,” jawab Lady sambil tertawa. Rain memperlakukannya seakan Lady sedang mengidap penyakit berat. Padahal Lady merasa biasa-biasa saja dan bisa melakukan semuanya sendiri.

Keluar dari kamar, Rain langsung menuju ruang depan. Di sana Kanayya serta A
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Terkurung

    Brienna tertegun mendengar perkataan Giandra. Saat itu juga dirinya tahu bahwa Giandra sedang membohonginya. Tapi Brienna tidak tahu apa tujuan lelaki itu membohonginya. Tentu saja Brienna kaget. Akan tetapi ia berpura-pura tidak tahu dan menyunggingkan senyumnya.Akhirnya mereka pun tiba di rumah Rain. Sebelum turun Brienna menawarkan pada Giandra untuk mampir.“Mampir dulu yuk, Gi?””Kapan-kapan aja ya, Brie, kebetulan aku ada janji sama Papa.” Giandra menolak halus tawaran tersebut. Ia meninggalkan senyum manis sebelum pergi dari sana.Brie kemudian masuk ke dalam rumah melalui pintu samping. Di ruang tamu Rain sedang berbicara dengan Bobby. Saat ini sehari-hari rutinitas Rain adalah menjadi pelatih para pembalap muda. Ia juga mendirikan sekolah balap bagi para pemula. Di samping itu, Rain juga memiliki showroom mobil yang menjual mobil sport.Brie baru beberapa menit rebahan di kasur ketika Rain masuk ke kamarnya.”Lagi tidur, Brie?” tanya laki-laki itu pada anaknya.“Nggak, Pa,

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Jealous

    Giandra mengembalikan ponsel ke dalam saku jeansnya setelah menerima telepon dari Max. Ia kemudian memandang lurus pada Celine yang duduk tepat di hadapannya.“Lin, kayaknya aku harus pergi sekarang. Yang nelfon barusan si Max, temenku. Tahu kan? Yang itu lho, vokalisnya bandku, yang suaranya bagus banget.”“Aku nggak tahu.” Celine menjawab penuturan panjang Giandra dengan sebaris kalimat singkat.”Ya udah, kapan-kapan aku kenalin. Aku cabut dulu ya. Makasih atas obat dan sarapan paginya. Enak banget.””Bentar.” Celine langsung berdiri dari duduk dan berlalu dengan cepat sebelum Giandra sempat bertanya apa-pa.Celine masuk ke kamarnya, mengambil obat dari tempat penyimpanan. Siapa tahu Giandra masih butuh.Tak lama kemudian Celine kembali muncul di ruang tamu.“Giandra, ini.” Celine berikan obat di tangannya pada laki-laki itu.”Apa ini, Lin?””Ini obat maag yang tadi,” jawab Celine.“Sebanyak ini?” Giandra memandang horor pada botol obat yang diberikan Celine untuknya.“Nanti kalau m

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Modus

    “Pa, dulu gimana sih cara Papa deketin Mama?”Ale menatap serius pada Giandra ketika mendapat pertanyaan tersebut. “Kenapa memangnya?””Nggak ada, Pa, aku cuma nanya,” jawab Giandra.Ale mencebik. “Nggak mungkin nggak ada apa-apanya kalau kamu sampai nanya kayak tadi,” ujar Ale tak percaya.“Iya, Pa, beneran deh. Aku kan cuma nanya siapa tahu Papa punya pengalaman.”“Nggak, Papa nggak punya. Kan dulu Papa nggak pernah pacaran sama yang lain. Pacar Papa kan cuma Mama.””Aku salut sama Papa,” ucap Giandra penuh kekaguman. Andai saja bisa Giandra juga ingin seperti Ale yang hidupnya hanya diisi oleh satu orang wanita.”Salut gimana?” tanya Ale senyum-senyum.“Aku salut karena pacar Papa hanya satu dan akhirnya menjadi istri. Andai aja bisa aku juga ingin seperti Papa. Pacaran satu kali dan nikahnya juga satu kali sama orang yang sama.”Ale mengemas senyum dan memandang anaknya dengan muka serius. “Gian, sekarang coba kamu dengerin Papa baik-baik.””Ya, Pa.”“Menurut Papa nggak apa-apa ka

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Challenge Untuk Menaklukkan Celine

    Lady masih menasihati Brienna agar mau mendengarkannya yang semuanya demi kesehatan gadis itu juga.“Tadi siang kamu ngilang dari rumah itu ke mana?” tatap Lady dengan pandangan menyelidik.”Ke rumah Giandra, Ma, nganterin kopernya,” jawab Brienna berterus terang.Lady geleng-geleng kepala. “Kenapa harus kamu yang nganter? Dia kan bisa jemput sendiri, atau dianterin Qey,” heran Lady tidak habis pikir atas kelakuan Brienna.“Tadi aku kebetulan mau ketemu Giandra, Ma, ada yang mau diomongin, jadi sekalian aja bawain kopernya,” jawab Brienna beralasan sembari menutup laptopnya. “Aku tidur dulu ya, Ma,” ucapnya kemudian.Lady menganggukkan kepalanya. Sebelum keluar dari sana matanya mengedar ke sekeliling, memastikan keadaan baik-baik saja.Setelah keluar dari kamar Brienna Lady tidak langsung kembali ke kamarnya melainkan memeriksa kamar anak-anaknya yang lain. Qey, Karen dan Aksa. Karena kamar Qey dikunci dari dalam, Lady pun melewatkannya. Perempuan itu masuk ke kamar Karen dan Aksa ya

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Penyakit Mematikan Yang Diderita Brienna

    Giandra tersenyum kecut. Ia tahu jika saat ini Alana sedang menghiburnya. Tapi tetap saja rasanya sedih lantaran waktu satu tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk menjalin sebuah hubungan. Terlebih dengan Swabitha yang menurutnya selama ini adalah tipe perempuan ideal dan sangat memahami dirinya. Nyatanya penilaian Giandra meleset.Tidak ingin berlarut-larut, Giandra segera memindahkan topik obrolan pada hal lain. Dan satu-satunya yang masih hangat dan melintas di pikirannya adalah Celine yang tadi mereka temui di rumah sakit. Ia tidak menemukan hal lain untuk dibahas saat ini.”Ma, Celine tadi anak Tante Ririn ya?” tanyanya retoris. Semata-mata demi mengalihkan perbincangan dari mantannya.“Iya, bukannya tadi udah kenalan?” jawab Alana.“Hm, udah, Ma. Terus tadi Tante Ririn sakit apa, Ma?”Muka Alana berubah sedih saat Giandra menanyakannya. Kemudian ia pun menjawab. “Kanker serviks.”Giandra tertegun sesaat sebelum kemudian berkata, “Kasihan ya, Ma.”Awanya Giandra pikir kalau tem

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Let It Be

    Terlahir dari pasangan Ale dan Alana, Giandra tumbuh menjadi anak laki-laki yang gagah, cerdas dan menawan. Meski kedua orang tuanya bekerja sebagai pengusaha dan arsitek, akan tetapi Giandra memilih jalannya sendiri. Di usianya yang baru dua puluh dua tahun Giandra menghabiskan sebagian besar waktu bersama bandnya yang bernama Let It Be. Band tersebut terdiri dari empat personil yang beberapa orang di antaranya bukan lagi orang asing dalam kehidupan Giandra. Salah satunya adalah Max atau Maxwell, teman kecil Giandra. Giandra adalah gitaris pada band tersebut, sedangkan Max merupakan vokalis di sana. Dua posisi lain diisi oleh Qeyzia sebagai drummer yang juga merupakan satu-satunya perempuan di sana. Qeyzia atau Qey merupakan keluarga Giandra sendiri. Sedangkan satu personil lagi adalah Raja yang memainkan bass.Let It Be berawal dari pemenang kontes pencarian bakat di Indonesia yaitu Rising Star, sehingga akhirnya menjadi salah satu grup band terpopuler. Keempat personil Let It Be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status