Share

Rencana Clara

        Siang ini Clara sangat emosi, gara-gara semalam Richard berhasil dirayu Anea. Teman-temannya mengatakan jika sekarang ia memiliki pesaing.

 Mengapa selalu gadis itu yang menjadi pesaingnya, Sangat menyebalkan! Pertama Jan dan kedua Richard. Sepertinya Clara memiliki dendam tersendiri dengan Anea. Malam itu ia mencoba menggoda Jan, tetapi Jan mengatakan sedang menunggu Anea.

Clara tak menyerah ia mencoba merayu lagi dengan mengatakan Anea bukanlah wanita yang istimewa, justru dirinya yang seorang primadona disini. Jan tetap tidak bergeming, sejak itu Clara menganggap Anea adalah pesaingnya.

Ia berusaha menjatuhkan Anea dengan mengadu kepada mamy Han kalau Anea menyukai Jan dan melalaikan tugas dengan lelaki selain Jan, tetapi setelah mendapat teguran dari Mamy Han justru Anea dapat menggoda Richard. Ia semakin membenci dan tak boleh membiarkan Anea berkesempatan menjadi primadona disini dan melengserkan predikatnya.

Clara memikirkan cara untuk menyingkirkan pesaingnya. Namun otaknya seakan buntu, tak menemukan jalan keluar. Apakah ia harus menyewa preman dan menghabisinya sekalian? Oh tidak.. tidak... hal itu terlalu berbahaya. Ia bisa saja berurusan dengan polisi, atau karena Anea adalah Anak buah Mamy Han, nantinya malah para body guard  Mamy Han yang bergerak. Ini akan sangat merugikannya apalagi jika membuat Mamy Han marah. Hal ini sangat membuatnya pusing setengah mati.

Clara begitu terobsesi dengan predikat cantik dan primadona. Ia bahkan menggelontorkan dana yang tak sedikit untuk memoles wajahnya  agar terlihat sangat cantik. Ia tak segan menjalani beberapa treatment kecantikan seperti suntik putih agar kulitnya putih mulus, tanam benang, botox, dan lainnya agar terlihat sempurna. Hingga yang paling ekstrim baginya ia rela melakukan operasi plastik demi kecantikannya semata.

Sepertinya semua itu berhasil sehingga ia bisa mendapat gelar primadona dan menjadi anak buah kesayangan Mamy Han. Setidaknya sebelum Anea merusak semuanya. Lihatlah wajahnya saja tak sesempurna wajah Clara. Kulitnya juga tak semulus milik dirinya, bahkan berwarna coklat meskipun itu membuatnya sedikit terlihat manis. Tapi bukankah lebih menggoda kulit putih, mulus, dan halus. Apa yang istimewa darinya sehingga berhasil menjadi perhatian Mamy Han.

Clara menyalakan sebatang rokok, menghisap pelan dan menikmati sensasinya. Ia melihat wajah dan tubuh sexy nya di depan cermin. Tak ada cela sedikitpun darinya, namun mengapa dirinya bisa tersaingi gadis culun itu. memikirkan Anea membuatnya makin geram!

*** 

“Halo om” Clara memeluk manja lelaki berumur yang sudah ada di depannya.

“Hai gadis cantik.. ada yang kangen ini.”

“Ih om, bisa aja.”

Om Pram, seorang lelaki berumur 55 tahun. Namun jiwa asmaranya masih tetap menggelora. Atau mungkin sekedar mengalami puber kedua, Entahlah. Meskipun telah memiliki istri bahkan anak-anaknya sudah dewasa namun ia lebih suka berkelana, mengembarakan cintanya kepada daun muda.

Mungkin sebenarnya uang lah yang mendominasi hingga ia berbuat seperti ini. Lelaki pengusaha itu berjaya dalam hal financial dan berhasil menjadikan Clara sebagai salah satu selingkuhan langganannya. Kemarin ia menghubungi Clara untuk bertemu, dan Clara menyetujuinya.

“Bagaimana sayang, nanti malam kita akan bersenang-senang seperti biasa kan.”

“Ehmm.. sebenarnya begini om..” ucapannya terputus.

“Apa ada masalah?”

“sepertinya Clara libur dulu om sekarang.”

“Lho kenapa?”

“Clara sedang ada tamu bulanan sekarang, jadi ngga bisa. Hehe maaf ya om.”

“Tapi kenapa kau tidak bilang dari kemarin.” Om Pram terlihat agak kecewa.

“Clara baru tahu sore ini, tapi jangan khawatir om. Clara punya saran yang bagus banget buat om.”

“Saran? Saran apa?”

“Nanti malam dateng aja ke bar, Clara punya temen yang okeee banget. Bilang aja langsung ke mamy Han kalo om mau sama yang namanya Anea. Inget ya om, ANEA. Jangan sama yang lain, dijamin om ga bakalan nyesel deh pokoknya.”

Lelaki di depan Clara menimbang-nimbang sebentar. Sesekali menghisap lintingan tembakau yang berada ditangan.

“Kenapa aku harus dengan gadis itu. Siapa tadi, Anea?”

“Ih om, dia juga ga kalah bagusnya loh sama aku. Primadona baru jangan sampai om ngga cobain. Nanti keburu habis di ambil kucing garong.”

Clara terus saja membujuk Om Pram. Mendengar yang dikatakan Clara, dirinya menjadi tertarik.  Ia membayangkan sekilas seperti apa Anea itu, seulas senyumnya tergambar setelahnya.

“Baiklah, sepertinya aku sedikit tertarik.”

Clara tersenyum penuh arti. Om Pram tidak tahu saja kalau dirinya punya sebuah rencana. Rencana yang akan menghancurkan Anea dan tentu saja bandot tua itu kemungkinan besar akan terseret.

“Inget ya om, Anea. Jangan lupa. Pokoknya dijamin puas.” Clara berbicara sambil menunjukkan dua jempol tangannya.

“Tenang Clara, akan ku coba nanti malam.”

“Semoga menyenangkan om, Clara pulang dulu, mmuaah..”

Ia bangkit dari duduknya dan mendaratkan sebuah ciuman di pipi kanan Om pram. Setelahnya berlalu pergi dengan senang.

“Rencana pertama berjalan mulus” batin nya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status