Share

Kisah di sebalik senja

      Malam itu suasana begitu cerah. Dan itu adalah malam dimana Nana akan dinner bersama Bayu.

       Nana mengenakan dress yang di pilihkan Dela pada waktu itu. Rambutnya dibiarkan terurai. Dengan sedikit polesan Make-Up di wajahnya, menjadikan ia terlihat lebih cantik.

       Dan ketika Bayu datang, mereka pun langsung bergerak menuju ke tempat tujuan. Sebuah restoran yang bertemakan Westernfood.

      Sesampainya di sana dan setelah pesanan mereka datang, tak banyak bicara, mereka menikmati makanan yang ada di hadapan mereka. Sesekali Bayu melirik ke Nana. Ia merasa Nana begitu cantik malam ini.

     "Na, setelah ini kita pergi ke Danau ya,"  ajak Bayu.

     "Em.. gimana ya," ucap Nana sedikit ragu.

     "Please.." rayu Bayu.

     "Yauda deh," kata Nana akhirnya.

    Setelah selesai menyantap semua makanan mereka, Bayu dan Nana menuju ke Danau tempat mereka biasa berkumpul bersama Dela, Mia dan juga Riky.

    Setibanya disana, mereka turun dari mobil dan menuju ke tepi Danau. Suasana begitu damai. Langit seakan bersahabat dengan hadirnya bintang bintang yang sesekali mengkedipkan cahayanya.

     "Na, lo cantik banget malam ni," ucap Bayu tiba-tiba.

     "Emz, makasih Bayu," jawab Nana sedikit tersipu malu.

     "Kenapa lo gak berusaha buat buka hati lo, Na?" tanya Bayu.

     Nana menarik nafasnya. Ia mendongakkan kepalanya ke atas dan melihat ada sebuah bintang berkedip padanya.

     "Aku pernah merasakan luka, dan aku takut itu terulang kembali," jawab Nana pada akhirnya.

      "Tapi gak semua cowok itu jahat Na, lo gak bisa menghukum diri lo dengan kenangan masa lalu. Lo harus bangkit dan yakin kalau lo pasti akan bahagia," kata Bayu.

      Kini tangan Bayu mulai menggapai jari jemari Nana. Ia menggenggamnya dan matanya menatap kedalam mata Nana.

    "Gue janji bakal bahagiain lo Na. Gue bakal jadi yang terbaik buat lo."

    Wajah Bayu semakin mendekat. Jarinya memegang pipi Nana, Dan seketika bibirnya mendekati bibir Nana. Terdengar nafas mereka saling beradu. Dan saat itu Nana benar-benar yakin bahwa dia sedang jatuh cinta.

***

    Universitas Greenland.

   "Nana," panggil seseorang dari belakang. Dia adalah Bayu yang sekarang telah menjadi kekasih Nana.

    Setelah melewati masa liburan kelulusan sekolah di Desa, kini Nana mulai mengawali hari-hari barunya di alam perkuliahan.

     Ia merasa senang karena bisa kuliah di Universitas.yang diimpikan. Dan yang lebih membuatnya senang adalah, semua teman-temannya bisa bersekolah di tempat yang sama.

    "Haï Bayu," ucap Nana sembari melambaikan tangannya.

    "Are you ready? sekarang perjalanan kita lebih berat Na," ucap Bayu.

   "Eh-em." ucap Nana singkat.

   Tiba-tiba dari arah belakang ada dua orang yang menghampiri mereka. Dua orang itu adalah Dela dan Mia.

   "Aduh makin so sweet aja sih yang uda pacaran ni," gurau Dela.

    "Apaan sih kamu Del."

    "Iya jugak gak papa kali Na. Santai ja," ucap Dela dengan senyuman.

    Mia yang sedari tadi melihat Bayu berusaha untuk menyapa.

   "Hai Bayu, lo apa kabar?" ucap Mia.

   "Em.. gue baik kok," jawab Bayu singkat. Sebenarnya dia sedikit risih di tatap seperti itu.  "Yauda deh, gue pamit dulu ya mau ke kelas. Nanti gue anter lo pulang ya Na,"  tambah Bayu. Dia melambaikan tangan pada mereka dan seketika hilang di sebaliknya kerumunan mahasiswa lain.

***

    "Halo," ucap Bayu.

Sore itu Bayu menerima panggilan dari Mia.

    "Halo bayu, ni gue Mia," ucap Mia.

    "Oh hai Mia. Ada apa?"

    "Bay, gue mau minta tolong ni. Lo bisa gak anter gue ke toko sepatu langganan gue? gue mau beli sepatu," ucap Mia.

    "Loh kok gue? kenapa lo gak minta tolong sama Dela atau Nana buat nganterin lo?" tanya Bayu sedikit heran.

    "Dela sibuk. Uda deh lo aja yang nganter please," kata Dela penuh harap.

   "Tapi nanti Nana marah kalau tau,"

 

   "Dia gak bakalan tau. Pokoknya gue janji gak bakalan bilang ke dia. Ya bay,, lo mau kan?" rayu Mia.

   "Yauda deh lo tunggu gue jemput," kata Bayu sedikit berat.

   Bayu mengeluarkan mobilnya dari garasi dan langsung menuju ke rumah Mia.

Tanpa di sadari ada sebuah mobil yang mengikutinya.

    "Makasih ya Bayu, lo uda nganterin gue.  Gue gak tau lagi deh kalau gak ada lo," ucap Mia.

    Mereka telah selesai urusan dari tempat sepatu dimana Mia telah membeli sepasang sepatu.

   "Iya sama-sama. Yauda gue anter lo pulang ya," ucap Bayu.

   "Tapi Bay, gue mau pergi ke Danau sebentar deh. Lo mau kan anterin gue?" pinta Mia.

    "Mau ngapain?" tanya Bayu.

    "Please bentar aja. Gue mau ngilangin beban yang ada dipikiran gue,"

    "Em yauda oke!"

    Sesampainya di Danau, mereka turun dari mobil dan berjalan menuju tepi Danau. Mereka duduk di atas rumput dengan kicauan burung yang terdengar merdu. Matahari mulai meredupkan cahayanya.

   "Bay, gue mau ngomong sesuatu," ucap Mia.

   "Apa?" jawab Bayu.

   "Sebenernya gue suka sama seseorang. Tapi orang itu gak tau kalau gue suka sama dia," kata Mia dengan nada suara sedikit berat.

    "Terus, kenapa gak lo ungkapkan aja perasaan lo ke dia?" tanya Bayu.

    "Tapi dia uda punya pacar," jawab Mia. Kini wajahnya menatap Bayu.

Sedangkan Bayu yang ditatapnya merasa sedikit tidak nyaman.

    "G- gimana ya? gue jadi bingung juga nih. Yauda deh lo ungkapin aja ke dia. Tapi gue gak menjamin dia bakalan pilih lo. Karena dia uda punya pengisi hati. Tapi setidaknya hati lo akan sedikit merasa tenang," ucap Bayu.

    "Jadi lo nyuruh gue buat ngungkapin perasaan gue? oke! kalau gitu gue bakalan ngungkapin perasaan gue," kata Mia. 

     Kini tangannya menggapai jari Bayu. Bayu terkejut dan berusaha melepaskan tangannya. Namun Mia semakin kuat menggenggamnya.

    "Bay asal lo tau, sebenernya gue suka sama lo dari semenjak gue kenal sama lo," kata Mia dengan tatapan tajam menerawang mata Bayu.

     "Gila lo Mia. Lo kan tau gue uda sama Nana," ucap Bayu sembari melepaskan tangan Mia dengan paksa.

     "Gue tau. Tapi gue gak bisa membohongi perasaan gue. Gue sayang sama lo bay."

      Mia tak berhenti menatap wajah Bayu. Kini wajahnya semakin dekat dengan wajah Bayu. Nafasnya terasa hangat pada wajah Bayu. Seketika Mia merangkul Bayu dan jari jemarinya memegang pipi Bayu.

      Sebenarnya dalam hati kecil Bayu ingin menolak. Tapi entah mengapa dia seakan kalah dengan rasa nafsunya. Dan ketika Mia menempelkan bibirnya pada bibir Bayu, ia merasakan sensasi yang berbeda. Berbeda saat dia berciuman dengan Nana.

         Mia memancing Bayu agar membuka mulutnya. Dan saat Bayu membuka mulutnya, Mia dengan leluasa menjelajahinya. Setelah itu Mia mengambil tangan Bayu dan mengarahkannya masuk kedalam baju Mia. Mia membiarkan Bayu untuk menyentuh area area sensitif nya. Dan sekali lagi Bayu merasakan sensasi yang luar biasa.

     Mereka seakan menikmati keindahan senja hari itu. Mereka dibuai perasaan yang menyenangkan, walau pada hakikatnya Bayu sama sekali tak bermaksud untuk mengkhianati Nana.

   'Tessshh' terdengar suara air mata yang menetes.

***

    "Mulai sekarang aku gak mau kenal kamu. Aku harap kamu dan semua teman kamu yang berengsek itu menjauh dari aku," ucap seseorang dengan nada kemarahan. Ternyata itu Nana.

    "Na, maksud lo apa? gue gak ngerti," ucap Dela penuh keheranan. Ternyata Nana tengah marah pada Dela.

    "Kamu tanya aja temen kamu itu. Apa yang uda dia dan Bayu lakukan di belakang aku," ucap Nana. Kemarahannya begitu nyata.

    Tiba-tiba dari arah belakang datang seseorang dan menghampiri mereka. Dia adalah Bayu.

   "Ada apa ini?" tanya Bayu.

    Dengan perasaan yang berkecamuk, Nana berusaha menahan air matanya. Dadanya terasa sesak dan ia tidak mau menatap wajah Bayu.

   "PENGHIANAT" bentak Nana.

Bersambung....

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status