Home / Romansa / Sentuh Aku, Pak! / 03. Carla dan Traumanya

Share

03. Carla dan Traumanya

last update Last Updated: 2021-08-10 12:40:12

Carla panik, ia melangkahkan kakinya mondar-mandir di depan pintu kamar yang tertutup rapat. Beberapa menit lalu ia baru saja mengambil keputusan mengizinkan Savian menginap tidak lebih dari dua malam. Tapi karena keputusan yang tidak ia pikirkan matang-matang itu, sekarang ia jadi tidak tenang. Jantungnya berdetak abnormal, keningnya pun mulai dibanjiri keringat dingin.

Bagaimana tidak cemas, sedari tadi Carla khawatir kalau Savian akan bertindak seperti yang kakak tirinya lakukan.

"Nanti malam pintunya jangan di kunci ya, dek."

Carla menutup kedua telinganya, bisikan itu datang lagi. Tubuh Carla mulai bergetar, dengan tenaga yang masih tersisa Carla memindah kursi dan barang-barang berat lainnya ke depan pintu kamarnya supaya tidak bisa di buka dari luar. Setelah mengunci pintu, Carla langsung naik keatas ranjang, ia menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"Jangan nangis, nanti mama dan papa dengar."

Mendengar bisikan itu membuat Carla menutup kedua mulutnya menggunakan telapak tangannya, ia menahan isaknya agar tidak keluar, sementara air matanya terus bercucuran membasahi wajah manisnya.

Carla tau bisikan itu hanya halusinasinya saja, tapi saat ini ia tidak bisa berpikir jernih. Bayangan masa lalu menghantui kepalanya dan hal itu membuat ia jadi ketakutan hingga bergetar.

Gadis itu memiliki masa lalu pahit yang tidak bisa hilang dari ingatannya. Menjadi korban pelecehan seksual kakak tirinya sendiri selama tiga tahun membuat Carla tumbuh bersama trauma yang melekat dalam dirinya. Ia jadi selalu waspada setiap berdekatan dengan lawan jenis, rasa ketakutan itu akan muncul jika ada sesuatu yang mengingatkan ia pada sosok bejat yang meredupkan masa remajanya.

Dan hanya flat ini tempat berlindungnya setelah dua tahun lalu Carla berhasil keluar dari rumah orang tuanya. Memilih untuk kuliah di kota yang berbeda adalah strategi Carla agar dapat keluar dari rumah orangtuanya, dengan begitu ia tidak akan mendapatkan pelecehan lagi dari kakak tirinya sendiri.

DRT

Getaran pada ponselnya membuat Carla tersadar dan segera mengambil ponsel, ia langsung menempelkan ponselnya kedaun telinga setelah menerima panggilan dari kontak bernama Misel.

"Kak, aku dengan suara itu lagi…” bisik Carla dengan suara paniknya.

"Car, tenang, tarik napas..." intruksi Misel cepat, membuat Carla langsung menarik napas mengikuti perintah dari Misel yang sebenarnya Misel adalah dokter yang membantunya sembuh dari rasa trauma.

"Hembuskan perlahan..." Imbuhnya yang Carla ikuti.

"Kak, kayaknya aku gak bisa izinin Savian nginap di sini. Aku takut." Carla memeluk dirinya sendiri. Di saat seperti ini biasanya ada Misel yang memeluk dan menenangkannya, tapi sekarang ia harus melewati masa menakutkan ini sendirian.

"Carla, ingat kata-kata aku, gak semua pria itu sama kayak kakak tiri kamu. Stop mendoktrin pikiran kamu sendiri kalau semua pria itu sama!"

"Aku takut, Kak..." Carla menangis lagi. Ia memeluk tubuhnya semakin erat, mencoba melindungi dirinya sendiri.

"Jangan nangis, Carla. Ayolah, kamu pasti bisa!" Suara Misel ikut bergetar. Sebenarnya ia juga tidak tega memaksa Carla untuk kuat seperti ini, tapi apa boleh buat, ini kesempatan besar karena untuk pertama kalinya Carla menerima tantangan darinya, jarang sekali gadis itu mau sedekat ini dengan pria selain Alvero, pria satu-satunya yang menjadi teman dekat Carla.

"Contohnya Alvero, dia gak kayak kakak tiri kamu, kan? Dan Alvero cuma salah satu dari ribuan pria baik di dunia ini, Car."

Carla berhenti terisak, ia menghapus jejak air matanya lalu tersenyum setelah mendengar Misel menyebut nama Alvero. Ya, Carla harus yakin kalau tidak semua pria di dunia ini seperti kakak tirinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Sri Kusno
eh kasian banget carla, astagaa kuat yaa carla Semoga km bisa
goodnovel comment avatar
Harfendi Kartawijaya
fgjkhduhuod
goodnovel comment avatar
Antoe
asik apa bentar muncul disuruh komentar
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 25. Dari Awal Lagi

    Kahfi memandang wajah Keina dari samping. Istrinya itu tengah sibuk memainkan ponsel setelah beberapa jam lalu melakukan pengakuan atas kebohongnnya. Kini wajah Keina sudah tidak sepanik dan secemas tadi. Dia bahkan beberapa kali tertawa pelan saat menonton video lucu di ponsel.Awalnya Kahfi kecewa dan tidak habis pikir dengan apa yang istrinya itu lakukan setelah mendengar semuanya dari Keina. Tapi sekarang, dia malah merasa bahwa kebohongan itulah yang membawanya sampai ke sini. Mungkin memang seperti itu cara Tuhan membuat Keina menjadi miliknya. Jika saja saat itu Keina tidak berbohong dan terus menjalin hubungannya yang tak direstui itu, mungkin sampai saat ini Keina masih bersama Dirga. Iya, kan?Kahfi mengenal Keina sejak lama. Dia bahkan pernah menjadi tutor private gadis itu. Jadi Kahfi tahu betul bagaimana tingkahnya. Tapi menurutnya, Keina seperti itu karena dia terlahir dari keluarga yang kurang lengkap dan membuat Keina mencari perhatian dengan cara yang berbeda.Hati da

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 24. Jadi Ayah Kandung Saja

    Keina menghembuskan napas gusar. Tungkainya melangkah mundar-mandir di depan ranjang. Sejak siang dia sudah sampai dengan selamat di kediaman suaminya. Namun sampai hari menjelang sore, keduanya tidak banyak berbicara. Kahfi yang segera masuk ke ruang kerja sebab pria itu ada virtual meeting sejak siang tadi. Pekerjaannya juga pasti menumpuk karena ditinggal mudik dadakan selama dua hari.Tubuh Keina tersentak manakala pintu kamarnya terbuka, menampilkan Kahfi yang datang sambil tersenyum lembut ketika bersitatap dengan bola mata istrinya.Pelan tapi pasti, Kahfi berjalan mendekati Keina. "Kamu kenapa, Na? Sejak sampai di rumah kayaknya gelisah. Ada apa?" tanya Kahfi begitu berdiri di hadapan Keina yang nampak cemas wajahnya sejak tadi. Seperti ada yang gadis itu pikirkan. Keina menunduk, kembali dia menghembuskan napas berat. Gurat kecemasannya memang tidak dapat dia samarkan. Hatinya risau, bingung harus memulai obrolan dari mana untuk mengatakan yang sejujurnya dengan Kahfi.Kein

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 23. Kebohongan Yang Terbongkar

    "Jadi kamu enggak hamil, Na?"Keina menggeleng dengan kepala menunduk dalam. Dia ketahuan. Kebohongannya terbongkar disaat yang tidak tepat. Kondisi mamanya yang sedang tidak baik-baik saja, ditambah mertuanya mengetahui rahasia besar yang sudah dia tutup-tutupin sejak lama.Gara-gara bocor, Keina harus mengangkui dengan berat hati bahwa kenyataan dirinya tidak sedang berbadan dua. Wanita hamil mana yang mengalami menstruasi."Kenapa harus berbohong, Na?" Savian bertanya. Dia tidak berekspresi apapun. Tidak juga menyudutkan menantunya atas kebohongan yang dia lakukan. Savian malah merasa lega karena ada kemungkinan Keina masih terjaga pergaulannya. Keina mengangkat wajah, saat ini dia sedang di salah satu kafe bersama Carla dan Savian. Mertuanya itu sengaja membawanya keluar dari rumah sakit untuk membicarakan masalah ini dengan serius."Karena saat itu aku cuma perlu restu Mama untuk menikah sama Dirga, Pah, Ma. Dulu kami saling mencintai dan mencari cara supaya bisa dinikahkan sece

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 22. Kepulangan Mendadak

    Keina melenguh, dia terbangun dari tidur dan memegangi perutnya yang terasa nyeri. Gadis itu mendudukan diri, di tatapnya wajah sang suami yang tertidur pulas di sisi kanan. Teduh dan nampak tenang untuk dipandang. Sayang, kondisi sedang tidak memungkinkan untuk menikmati pemandangan itu. Sambil meringis kecil, Keina berjalan menuju toilet.Gadis itu menghembuskan napas panjang setelah mengecek tamu bulanannya yang dia kira akan datang, tapi untungnya tidak. Namun, Keina ingat-ingat dia memang agak terlambat bulan ini. Itu sudah biasa, siklus datang bulannya memang tidak teratur.Sebelum keluar dari toilet, Keina menyempatkan waktu untuk berwudhu. Ini sudah jam 3 pagi dan biasanya Kahfi akan bangun untuk sholat tahajud. Entah ada angin apa, rasanya Keina ingin ikut tahajud tanpa harus dipaksa-paksa lagi. Mungkin karena sudah terbiasa."Kak..," Dengan pelan Keina mengusap pundak Kahfi, tidak bersentuhan secara langsung sebab Keina menjaga wudhunya.Tidak perlu banyak usaha untuk membua

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 21. Cemburu Tanda Cinta

    "Mbak, tadi mampir kemana dulu sama Pak Kahfi? Tumben lama, padahal Bu Rita udah sampe sebelum dzuhur."Likha yang sedang berjalan menuju ruangannya sehabis dari toilet spontan menghentikan langkah tatkala melewati kubikel Rara yang mendadak bertanya."Tebak dong gue habis darimana?" Wanita itu jadi mengurungkan niatnya lalu berbelok dan berdiri di depan kubikel staff purchasing itu.Rara menaikkan alisnya. "Enggak mungkin ngedate. Soalnya Pak Kahfi udah nikah." balasnya mengejek.Decakan sebal langsung Likha keluarkan, "Sekalipun Pak Kahfi belum nikah juga gak mungkin gue ngedate sama dia." Ya, Likha sih tahu diri saja. Walaupun banyak atasan yang tertarik padanya dan banyak juga yang mengakui kalau paras Likha diatas rata-rata. Tapi, untuk mendapatkan Kahfi kecantikan saja tidak cukup. Likha juga yakin kalau istrinya Kahfi memiliki kelebihan yang tidak dimiliki semua orang. Atau mungkin Keina dari anak yang latar belakangnya tidak biasa. "Iya juga sih," balas Rara dengan polosnya.

  • Sentuh Aku, Pak!   [S2] - 20. Ayam Garam Himalaya

    "Sayang, ini Likha, Sekretarisku." Keina menyambut kedatangan suaminya dengan senyum canggung. Pasalnya, untuk pertama kali setelah mereka menikah, Kahfi memperkenalkan dirinya dengan teman kantor pria itu. Padahal saat mereka menikah tidak ada satupun teman kerja Kahfi yang datang, bahkan Keina sempat mengira kalau Kahfi menyembuyikan status barunya sebagai seorang pria yang telah beristri. Well, Keina tahu tabiat pria, meski tidak bisa disamaratakan, namun kebanyakan pria yang sudah menikah kerap terlibat skandal perselingkuhan dengan rekan kantornya sendiri."Halo, Keina..." Gadis itu menyodorkan tangannya seraya tersenyum kikuk.Yang segera Likha sambut dengan ramah, sesaat mereka berjabat tangan. "Likha," balasnya lalu melepaskan jabatan tangan mereka."Mari masuk--- Kak," Keina menggeser tubuhnya dari depan pintu, memberi akses untuk Kahfi dan Likha masuk ke dalam. Dia menggaruk kepalanya yang tak gatal, bingung harus memanggil Likha apa. Jelas umurnya lebih muda dari wanita i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status