Home / Romansa / Sentuh Aku Seperti Kau Milikku / Bab 163 Cinta yang tidak cukup

Share

Bab 163 Cinta yang tidak cukup

Author: Strrose
last update Last Updated: 2025-10-26 11:00:44

Leah kaget.

Dibandingkan takut, dia justru membeku, tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Kata-kata Alesco barusan terngiang di kepalanya, pelan tapi jelas.

“Ini salahku...” Gumam Leah pelan

Alesco menatapnya sekilas, mata abu gelapnya berkilat samar dalam redup cahaya sore. “Tidak, Sunshine,” ujarnya tenang, namun nada suaranya dingin seperti baja. “Kau hanya memeluk sisi yang salah dari diriku terlalu erat.”

Leah ingin bertanya lebih jauh, tapi langkah Alesco sudah lebih dulu memecah keheningan. Ia berjalan menuju pagar kawat itu, menempelkan sidik jarinya di sebuah panel kecil di sisi pintu besi. Bunyi klik pelan terdengar, lalu pintu terbuka.

Tanpa menoleh, ia menatap Leah dengan lirih, “Masuklah. Aku tidak ingin kau mengetahuinya dari mulut orang lain.”

Leah ragu, tapi mengikuti langkahnya. Hawa lembap semakin kuat, udara beraroma logam menampar hidungnya begitu mereka masuk ke area itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Diana Susanti
yaaa biasanya bisnis seperti iti akan membawa korban
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuh Aku Seperti Kau Milikku   Bab 164 Penerimaan

    “Aku mencintaimu. Selalu mencintaimu. Tapi cintaku... cintaku tidak cukup untuk memaafkan pembunuhan. Tidak cukup untuk membuat aku berpura-pura tidak melihat apa yang kau lakukan di ruangan ini.” Ungkap Leah jujur.Alesco terdiam.Tidak ada satu pun otot di wajahnya yang bergerak.Udara di ruangan itu terasa berat, seolah dinding baja ikut menahan napas bersama mereka.Kata-kata Leah menggantung di antara suara detak jam di dinding bawah tanah itu, memantul di antara senjata dan bayangan mereka sendiri.“Jadi itu artinya…” suara Alesco akhirnya pecah, pelan tapi tajam seperti pisau yang menembus tenang. “Kau menyesal menikah denganku?”Leah menggeleng cepat. “Tidak. Aku tidak pernah menyesal mencintaimu” katanya jujur, suaranya serak tapi pasti. “Yang aku sesali adalah... aku terlalu ingin menyelamatkanmu dari dirimu sendiri, padahal aku tidak tahu seberapa dalam luka yang kau mil

  • Sentuh Aku Seperti Kau Milikku   Bab 163 Cinta yang tidak cukup

    Leah kaget.Dibandingkan takut, dia justru membeku, tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Kata-kata Alesco barusan terngiang di kepalanya, pelan tapi jelas.“Ini salahku...” Gumam Leah pelanAlesco menatapnya sekilas, mata abu gelapnya berkilat samar dalam redup cahaya sore. “Tidak, Sunshine,” ujarnya tenang, namun nada suaranya dingin seperti baja. “Kau hanya memeluk sisi yang salah dari diriku terlalu erat.”Leah ingin bertanya lebih jauh, tapi langkah Alesco sudah lebih dulu memecah keheningan. Ia berjalan menuju pagar kawat itu, menempelkan sidik jarinya di sebuah panel kecil di sisi pintu besi. Bunyi klik pelan terdengar, lalu pintu terbuka.Tanpa menoleh, ia menatap Leah dengan lirih, “Masuklah. Aku tidak ingin kau mengetahuinya dari mulut orang lain.”Leah ragu, tapi mengikuti langkahnya. Hawa lembap semakin kuat, udara beraroma logam menampar hidungnya begitu mereka masuk ke area itu.

  • Sentuh Aku Seperti Kau Milikku   Bab 162 His Secret

    Seperti tak membiarkan akhir pekan mereka berlalu dengan tenang, kediaman keluarga kecil Alesco kini kembali didatangi oleh tamu. Bukan satu, melainkan dua.Mobil hitam elegan berhenti di depan teras, dan tak lama, dari sana turun sepasang wajah yang dulu begitu akrab di mata Leah: Vincent dan Alisa.Leah yang baru saja duduk di ruang tamu bersama secangkir teh, sontak membeku di tempat. Sedetik matanya tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, seolah waktu tiga bulan terakhir yang hening dan tanpa kabar itu kini menamparnya tanpa aba-aba.Alisa turun lebih dulu, langkahnya anggun, gaun putih krem yang ia kenakan memantulkan cahaya matahari pagi. Rambut panjangnya bergelombang lembut, ditata dengan rapi, sementara tangannya menggandeng Vincent dengan mantap.Pemandangan itu terlalu serasi, terlalu tiba-tiba.Sungguh sesuatu yang tak pernah Leah bayangkan akan ia lihat hari ini.Belum sempat Leah berdiri, Alesco yang baru saja muncul dari ara

  • Sentuh Aku Seperti Kau Milikku   Bab 161 Ketidaksukaan Alesco

    “Kenapa dia ada di sini?” Tanya Alesco dengan napas berat“Untuk Valeriah” jawab Leah pelan, menatap suaminya dengan lembut, mencoba meredakan ketegangan di wajahnya. “Valeriah butuh pendampingan psikolog”Alesco menghela napas panjang, tapi nada napasnya lebih menyerupai upaya menahan diri daripada sekadar lelah. “Pukul delapan pagi di hari weekend, Sunshine?” ucapnya datar, dingin, tapi jelas terdengar sindiran di balik suaranya. “Sepertinya niat baik itu datang terlalu pagi.”Leah menelan ludah kecil, merasa suasana di ruang tamu semakin berat. Ia bisa merasakan amarah Alesco yang masih menggantung, seperti bara yang belum padam meski sudah disiram air. Ia berusaha tersenyum, meski ekspresinya kaku.“Mungkin Thea memang terbiasa bekerja pagi, sebelumnya juga dia datang cepat” katanya pelan, mencoba menormalkan keadaan.Althea langsung menimpali dengan senyum yang terlalu man

  • Sentuh Aku Seperti Kau Milikku   Bab 160 Godaan Althea

    Pagi itu, udara di rumah keluarga Arden terasa lebih hangat dari biasanya. Matahari menembus tirai tipis ruang tamu, menebarkan cahaya lembut di antara aroma kopi dan wangi roti panggang dari dapur. Leah baru saja menata bunga di meja ketika suara bel pintu terdengar.Ia menoleh cepat, tersenyum kecil.“Oh Althea, silahkan masuk” Ucap Leah mempersilahkanAlthea berdiri di ambang pintu dengan tampilan yang sama seperti pertama kali datang. Blazer krem terbuka di bagian dada, menampakkan garis tipis gaun hitam di dalamnya. Bibirnya berlapis lipstik merah yang berani, kontras dengan kulitnya yang pucat halus. Rambutnya disisir rapi, sedikit bergelombang di ujung, memberikan kesan elegan sekaligus menggoda.“Selamat pagi, Leah,” sapanya lembut, dengan senyum yang sudah terlatih. “Kau kelihatan segar sekali hari ini.”Leah terkekeh pelan, menyingkir memberi jalan. “Kau selalu tahu cara memuji orang, Thea. Masuklah, aku baru saja membuat teh. Ria masih di kamarnya, dia bangun agak siang har

  • Sentuh Aku Seperti Kau Milikku   Bab 159 His daughter

    Gadis kecil itu mengenakan hoodie abu-abu dan celana tidur, rambutnya tergerai acak. Mata abunya terlihat kontras di bawah cahaya lampu gudang yang pucat. Ia menggenggam payung lipat yang tampak belum sempat dipakai, dan di wajahnya tidak ada ketakutan. Hanya rasa ingin tahu yang tenang dan sedikit keheranan.“Papa?” suaranya lembut tapi membuat dada Alesco menegang. “Papa ngapain di sini?”Alesco membeku sesaat. Ia tidak pernah berniat memperlihatkan sisi ini pada putrinya. Tangannya masih memegang senjata yang belum ia letakkan. Dengan cepat ia menurunkannya, menyandarkannya di meja kerja, lalu menatap Valeriah datar.“Kenapa kau bangun sepagi ini?” suaranya rendah, nyaris serak.Valeriah mengangkat bahu. “Aku dengar suara dari jendela. Kupikir ada orang. Tapi ternyata Papa.” Ia menatap sekitar, mata mudanya menangkap peti-peti besar yang belum tertutup rapat. “Ini semua... apa?” tanyanya lagi,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status