Home / Romansa / Sentuhan Candu Tuan Benji / 142. Ayo Kita Pulang

Share

142. Ayo Kita Pulang

Author: LilyLembah03_
last update Last Updated: 2025-12-06 06:45:05

Setelah puas melihat kepala botak Pak Samsul, Kiello membawa Lily pulang ke rumah Geovano. Gadis itu tidak jadi menginap karena tidak enak pada istri sang supir pribadi. Namun, sebagai gantinya, Kiello memotret wajah pria tua yang cukup akrab dengan Lily itu agar bisa ia pandangi saat perlu.

Seperti pagi ini.

Lily sudah menangis di kamarnya sambil memperbesar foto Pak Samsul di bagian kepalanya. Membuat Benji yang berniat menjemputnya ke rumah sang ayah, kini mengernyit heran.

"Apa yang kau tangisi sepagi ini, Lily?" Karena penasaran, Benji pun berjalan mendekat ke arah Lily yang masih duduk bersandar di kepala ranjang.

Lily mendongak hanya demi melihat wajah terkejut sang tuan.

"Itu kepala Pak Samsul?" tanya pria sipit itu terdengar takjub.

Lily mengangguk. "Kiello memotretnya untukku. Tadi malam aku main ke rumah dia," jawab gadis itu yang sebenarnya sudah diketahui oleh Benji.

"Lalu kenapa kau menangis? Bukankah ngidammu akhirnya terpenuhi setelah berbulan-bulan kau menangis mau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
LilyLembah03_
nanti kalau capek juga kabur sendiri dia, kak. hahaha
goodnovel comment avatar
LilyLembah03_
usir benji dari kampung ini!!! wkwkwkw
goodnovel comment avatar
LilyLembah03_
betullll, semoga yaa
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   185. Menunggumu Pulang

    "Kenapa hanya memandangiku? Ayo makan!""Bukankah hari pertama jadi presenter cukup menguras tenaga dan membuatmu lapar?"Lily hanya diam sambil terus menyorot tajam pria sipit yang kini menyendokkan nasi yang masih mengepul hangat ke atas piringnya. Benji tidak tampak terganggu dengan raut penuh cela perempuan itu yang kini bersedekap dada kelewat angkuh."Bukankah dulu kau suka makan di sini? Aku juga pesankan ayam kampung sambal taliwang kesukaanmu." Benji terus mengoceh sambil meletakkan potongan mentimun serta selada di piring Lily."Kenapa kau membantuku naik jabatan? Kau pikir aku akan menyerahkan anakku padamu?" tanya Lily penuh curiga yang sejenak menghentikan pergerakan Benji."Ayo makan dulu .... Nanti kita bahas yang lain setelah perutmu kenyang," sahut Benji yang tetap tidak berhasil membuat Lily menyentuh makanannya.Melihat perempuan itu yang jadi begitu keras kepala, Benji pun menghela panjang. "Aku hanya memintamu makan, Lily. Apa itu susah sekali?" tanya pria sipit i

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   184. Bukan Gadis Lemah

    "Terima kasih banyak makanannya, Mas Kiello!" Kiello melambai pada Lily dan beberapa rekan kerjanya yang kini tengah menikmati makanan sebagai perayaan untuk sang sahabat. Begitu pria itu pergi, tidak butuh waktu lama, seorang jurnalis senior yang paling disegani datang. Dia Natsuki Eleanor. Jurnalis senior yang selama ini memegang program yang akan Lily gantikan. Melihat wajah badmood perempuan cantik meski sedikit jutek itu, Lily pun tidak berani menyapa lebih dulu."Kak Nana ... ayo makan donat! Tadi pacar Lily datang bawa ini banyak sekali." Syukurnya, salah satu jurnalis lain menyapa lebih dulu."Tahu. Aku tadi bertemu Kiello di parkiran," jelas jurnalis senior itu santai."Loh ... Kak Nana mengenal Mas Kiello?!" tanya Genta--salah satu rekan Natsuki yang selama ini menjadi tim editorial.Natsuki hanya mengangguk singkat tanpa berniat menjelaskan. Perempuan itu kemudian berjalan mendekat ke arah Lily yang hanya berdiri canggung tanpa berani menatapnya.Jujur saja, Lily merasa t

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   183. Nona Presenter

    Lily baru tiba di Indonesia saat mendapat kabar pengajuannya sebagai news anchor atau presenter diterima. Padahal, sudah nyaris setahun pengajuannya tidak mendapat kabar, meski beberapa jurnalis senior lain tidak jarang merekomendasikan nama Lily meski sebagai presenter cadangan. Namun hari ini, pimpinan redaksi meneleponnya langsung guna membawa kabar baik itu.Seolah ingin menunjukkan pada Lily bahwa impian itu memang menjadi kenyataan hari ini.Dia akan menjadi penyiar berita sesungguhnya. Dia akan tampil di televisi tidak hanya sebentar, tetapi sebagai pembawa acara di studio dan duduk manis sambil membaca prompter.Lily tidak perlu terlalu sering berkeliling untuk mencari berita dan meninggalkan Daisy. Perjuangannya mulai dari reporter yang hanya muncul sekilas dan dulu lebih sering meliput arus lalu lintas terbayar sudah. Setelah lebih dari dua tahun Lily mengidam-idamkan posisi itu."Bunda hari ini benar mau mengantarku ke sekolah, kan?" Daisy yang pagi ini terkejut karena bun

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   182. Aku Membebaskanmu

    "Kenapa lama sekali ke supermarket? Daisy mencarimu dari tadi."Sapaan Kiello tidaks sedikit pun ditanggapi Lily. Perempuan itu kini meletakkan barang belanjaan pada si arsitek tampan kemudian melepaskan mantel hangat nan tebal yang melingkupi tubuh sebelum keluar. "Isy sudah tidur?" Kali ini, perempuan itu bahkan balik bertanya yang diangguki Kiello pelan."Kalau begitu aku kembali ke kamar sebelah dulu. Kau istirahatlah. Barang-barangmu sudah kubereskan, jadi besok bisa kembali ke Indonesia tepat waktu." Menyadari Lily yang tampak linglung mungkin karena kelelahan bekerja, Kiello pun pamit untuk kembali ke kamar hotelnya yang ada di sebelah. Namun, baru saja hendak melewati jurnalis cantik itu, Lily tiba-tiba menahan lengannya. Kiello pun menoleh dengan kernyitan bingung."Kenapa? Ada yang lupa kau beli?" tanya Kiello cepat."Aku mau bicara, Kiello ...."Mendengar nada berbeda dalam ucapan sahabatnya, Kiello pun berbalik dan menghentikan langkah. Si arsitek tampan bahkan menggiri

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   181. Tidak Membutuhkanmu

    "DAISY!"Lily berlari menghampiri putrinya yang malam ini tengah makan taiyaki sambil dipangku ayah kandungnya. Benji yang menyadari kehadiran perempuan di seberang jalan sana, sontak tersenyum puas.Perempuan itu benar-benar datang sendiri padanya.Setelah menyeberang jalan dengan terburu-buru, Lily segera merebut putrinya dan menarik Daisy ke dalam gendongan. Hal yang sontak membuat gadis kecil itu terkejut hingga taiyaki dalam genggaman rapuh nan mungilnya jatuh ke paving trotoar.Daisy pun menangis kencang karena makanan kesukaannya tidak bisa diselamatkan. Namun, Lily tampak tidak cukup iba untuk peduli. Justru, netranya menyorot sang putri kelewat murka seolah gadis kecil itu sudah melakukan kesalahan besar. "Kenapa nakal? Hah?! Kenapa melanggar perintah Bunda?! Bukankah Bunda sudah bilang tidak boleh mau diajak pergi oleh orang asing?!" Lily mengomel pedas yang tentu saja membuat Daisy menangis semakin keras.Bundanya memang jarang marah dan membentaknya sekeras hari ini. Jadi

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   180. Batin yang Terikat

    "Siapa sangka dia akan jadi penyiar berita?"Sore ini, Benji keluar untuk berjalan-jalan saat menemukan beberapa kru media asal Indonesia yang meliput di dekat hotel. Begitu melihat siapa sang pembawa acara dengan kemeja hitam serta rambut sebahu rapi yang kini fokus menghadap kamera, Benji pun memilih berdiri memperhatikan sejak setengah jam lalu.Meski penampilan perempuan itu tampak berbeda dan tingginya sepertinya bertambah beberapa senti, Benji masih mengingat jelas siapa dia. Perempuan yang beberapa tahun lalu selalu membuat Benjamin Kaisar gila oleh lekuk tubuh serta panasnya sesi senggama.Lily Lazuardi."Sejak kapan dia jadi jurnalis? Aku tidak pernah melihatnya di TV. Apa karena aku jarang menonton TV?" gumam Benji lagi sambil tetap memandangi perempuan yang kini tampak menjelaskan persiapan vestifal pembukaan musim dingin malam nanti.Gadis pendek dan cengeng yang dulu Benji kenal sudah bisa bepergian ke luar negeri untuk bekerja seorang diri. Dia bahkan sudah mampu merawat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status