Share

162. Tujuan Awal

Penulis: LilyLembah03_
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-14 20:08:39

"Mau mampir ke toko es krim dekat kantorku dulu?"

Benji menawarkan begitu siang ini dia mengantar Lily untuk pulang sekaligus mengambil mobilnya yang ia tinggalkan di rumah gadis itu. Setelah berbicara dengan kakek tua kenalannya, Lily jadi murung dan pendiam.

Benji jelas sadar alasannya adalah pertanyaan pasal suami sekaligus ayah dari anak dalam kandungannya. Namun, karena bingung harus menenangkan Lily bagaimana, pria sipit itu pura-pura tidak peka.

"Kita langsung pulang saja, Tuan. Aku mau tidur." Sesuai dugaan, Lily pun menolak cepat.

Kini, gadis itu bersandar sambil bersedekap dada menghadap samping. Seolah enggan menatap Benji. Pria itu pun menyadari salah satu perubahan yang terjadi pada perempuan berbadan dua itu akhir-akhir ini.

Lily sangat mudah marah pada Benjamin Kaisar. Sang tuan benar-benar tidak boleh salah perlakuan atau ucapan sedikit saja. Karena setelahnya, dia akan mendiamkan Benji sambil menekuk wajah sebal seharian penuh.

Seperti saat ini. Apalagi, sejak pagi ta
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
LilyLembah03_
gapapa, lily sama aku aja. hehehe
goodnovel comment avatar
Mimin Rosmini
ya memang kamu harus ragu..karena Lily sudah mencintai anak dlm kandungannya.. segeralah kamu menentukan segalanya Benji..lebih baik anak itu dgn Lily dan Kel Tn Geo..kamu ga nikahin gpp.tapi suatu hari kamu akan menyesal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   184. Bukan Gadis Lemah

    "Terima kasih banyak makanannya, Mas Kiello!" Kiello melambai pada Lily dan beberapa rekan kerjanya yang kini tengah menikmati makanan sebagai perayaan untuk sang sahabat. Begitu pria itu pergi, tidak butuh waktu lama, seorang jurnalis senior yang paling disegani datang. Dia Natsuki Eleanor. Jurnalis senior yang selama ini memegang program yang akan Lily gantikan. Melihat wajah badmood perempuan cantik meski sedikit jutek itu, Lily pun tidak berani menyapa lebih dulu."Kak Nana ... ayo makan donat! Tadi pacar Lily datang bawa ini banyak sekali." Syukurnya, salah satu jurnalis lain menyapa lebih dulu."Tahu. Aku tadi bertemu Kiello di parkiran," jelas jurnalis senior itu santai."Loh ... Kak Nana mengenal Mas Kiello?!" tanya Genta--salah satu rekan Natsuki yang selama ini menjadi tim editorial.Natsuki hanya mengangguk singkat tanpa berniat menjelaskan. Perempuan itu kemudian berjalan mendekat ke arah Lily yang hanya berdiri canggung tanpa berani menatapnya.Jujur saja, Lily merasa t

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   183. Nona Presenter

    Lily baru tiba di Indonesia saat mendapat kabar pengajuannya sebagai news anchor atau presenter diterima. Padahal, sudah nyaris setahun pengajuannya tidak mendapat kabar, meski beberapa jurnalis senior lain tidak jarang merekomendasikan nama Lily meski sebagai presenter cadangan. Namun hari ini, pimpinan redaksi meneleponnya langsung guna membawa kabar baik itu.Seolah ingin menunjukkan pada Lily bahwa impian itu memang menjadi kenyataan hari ini.Dia akan menjadi penyiar berita sesungguhnya. Dia akan tampil di televisi tidak hanya sebentar, tetapi sebagai pembawa acara di studio dan duduk manis sambil membaca prompter.Lily tidak perlu terlalu sering berkeliling untuk mencari berita dan meninggalkan Daisy. Perjuangannya mulai dari reporter yang hanya muncul sekilas dan dulu lebih sering meliput arus lalu lintas terbayar sudah. Setelah lebih dari dua tahun Lily mengidam-idamkan posisi itu."Bunda hari ini benar mau mengantarku ke sekolah, kan?" Daisy yang pagi ini terkejut karena bun

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   182. Aku Membebaskanmu

    "Kenapa lama sekali ke supermarket? Daisy mencarimu dari tadi."Sapaan Kiello tidaks sedikit pun ditanggapi Lily. Perempuan itu kini meletakkan barang belanjaan pada si arsitek tampan kemudian melepaskan mantel hangat nan tebal yang melingkupi tubuh sebelum keluar. "Isy sudah tidur?" Kali ini, perempuan itu bahkan balik bertanya yang diangguki Kiello pelan."Kalau begitu aku kembali ke kamar sebelah dulu. Kau istirahatlah. Barang-barangmu sudah kubereskan, jadi besok bisa kembali ke Indonesia tepat waktu." Menyadari Lily yang tampak linglung mungkin karena kelelahan bekerja, Kiello pun pamit untuk kembali ke kamar hotelnya yang ada di sebelah. Namun, baru saja hendak melewati jurnalis cantik itu, Lily tiba-tiba menahan lengannya. Kiello pun menoleh dengan kernyitan bingung."Kenapa? Ada yang lupa kau beli?" tanya Kiello cepat."Aku mau bicara, Kiello ...."Mendengar nada berbeda dalam ucapan sahabatnya, Kiello pun berbalik dan menghentikan langkah. Si arsitek tampan bahkan menggiri

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   181. Tidak Membutuhkanmu

    "DAISY!"Lily berlari menghampiri putrinya yang malam ini tengah makan taiyaki sambil dipangku ayah kandungnya. Benji yang menyadari kehadiran perempuan di seberang jalan sana, sontak tersenyum puas.Perempuan itu benar-benar datang sendiri padanya.Setelah menyeberang jalan dengan terburu-buru, Lily segera merebut putrinya dan menarik Daisy ke dalam gendongan. Hal yang sontak membuat gadis kecil itu terkejut hingga taiyaki dalam genggaman rapuh nan mungilnya jatuh ke paving trotoar.Daisy pun menangis kencang karena makanan kesukaannya tidak bisa diselamatkan. Namun, Lily tampak tidak cukup iba untuk peduli. Justru, netranya menyorot sang putri kelewat murka seolah gadis kecil itu sudah melakukan kesalahan besar. "Kenapa nakal? Hah?! Kenapa melanggar perintah Bunda?! Bukankah Bunda sudah bilang tidak boleh mau diajak pergi oleh orang asing?!" Lily mengomel pedas yang tentu saja membuat Daisy menangis semakin keras.Bundanya memang jarang marah dan membentaknya sekeras hari ini. Jadi

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   180. Batin yang Terikat

    "Siapa sangka dia akan jadi penyiar berita?"Sore ini, Benji keluar untuk berjalan-jalan saat menemukan beberapa kru media asal Indonesia yang meliput di dekat hotel. Begitu melihat siapa sang pembawa acara dengan kemeja hitam serta rambut sebahu rapi yang kini fokus menghadap kamera, Benji pun memilih berdiri memperhatikan sejak setengah jam lalu.Meski penampilan perempuan itu tampak berbeda dan tingginya sepertinya bertambah beberapa senti, Benji masih mengingat jelas siapa dia. Perempuan yang beberapa tahun lalu selalu membuat Benjamin Kaisar gila oleh lekuk tubuh serta panasnya sesi senggama.Lily Lazuardi."Sejak kapan dia jadi jurnalis? Aku tidak pernah melihatnya di TV. Apa karena aku jarang menonton TV?" gumam Benji lagi sambil tetap memandangi perempuan yang kini tampak menjelaskan persiapan vestifal pembukaan musim dingin malam nanti.Gadis pendek dan cengeng yang dulu Benji kenal sudah bisa bepergian ke luar negeri untuk bekerja seorang diri. Dia bahkan sudah mampu merawat

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   179. Kau Masih Mencintainya?

    "Daisy sudah tidur?"Kiello bertanya pada perempuan yang kini duduk di dekat kaki ranjang hotel sambil mengelusi kepala putrinya. Begitu menyadari kehadiran dan panggilan Kiello, perempuan itu pun tersentak kaget."Kau melamun ...." Kiello berkomentar sambil menghela panjang dan segera duduk di sisi ranjang, tepat di dekat Lily yang kini duduk di lantai."Maaf ...." Ibu beranak satu itu pun berkata lirih sambil menunduk dalam, seolah tidak mau wajah cantiknya dilihat oleh Kiello."Kau memikirkan apa, Lily?" tanya Kiello lembut yang sebenarnya sudah tahu jelas apa yang berputar di kepala perempuan itu saat ini."Tidak. Aku hanya lelah." Dan arsitek tampan itu jelas tahu si jurnalis cantik di hadapannya tengah berbohong.Karena Lily tidak pernah mau mengeluh lelah tentang pekerjaannya. Perempuan itu bahkan pernah bolak-balik ke negara lain dalam satu hari yang sama. Namun, Kiello tidak pernah mendengar Lily mengeluh bahkan hanya sekali.Tapi kini ... dia mengatakan lelah untuk membuat a

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status