Beranda / Romansa / Sentuhan Candu Tuan Benji / 36. Kejutan yang Gagal

Share

36. Kejutan yang Gagal

Penulis: LilyLembah03_
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-26 21:15:52

"Sepi sekali kalau kita hanya pergi berdua."

Benji menoleh pada Abia yang bergelendot manja di lengan kekarnya yang tengah sibuk menyetir. Sambil mendengkus jengah, pria sipit itu mencubit pipi istrinya gemas.

"Biasanya juga kita pergi berdua," sanggah Benji cepat.

"Tidak. Rasanya beda ...," sahut Abia tetap mempertahankan pendapatnya.

"Beda karena Lily tidak ikut?" tebak Benji yang sebenarnya sudah tahu istrinya akan bilang apa.

"Kalau aku jawab iya ... kau marah, ya?" Lily malah melempar tanya sambil menggosok-gosok rambut pendeknya di lengan berbalut kaos putih suaminya.

"Hmm ... tidak juga." Benji menjawab sambil menghentikan mobil saat sampai di lampu merah. Pria sipit itu bahkan menoleh penuh pada istrinya.

"Hanya saja ... sekarang aku merasa kita menikah bertiga," sambung pria itu yang sontak meledakkan tawa Abia.

"Iyaa ya, kita lupa memasukkan Lily dalam kartu keluarga." Abia menimpali sambil terkikik geli.

"Kau kira aku sedang bercanda?" tanya Benji tidak habis pikir dengan r
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   134. Makan Tengah Malam

    "Lily ... kau sedang apa?"Gadis dengan piyama merah cerah itu terlonjak sesaat kehadiran berikut pertanyaan dari sang tuan terlontar. Begitu menoleh ke ambang pintu dapur, Lily mendapati Benjamin Kaisar yang berdiri di sana dengan setelan kaos hitam oblong juga celana training abu."Aku mau minum susu, Tuan. Tapi tidak enak ...." Lily mengadu jujur sambil menunjuk susu khusus ibu hamil rasa strawberry yang sejak kemarin sudah dibeli Akane untuk Abia.Entah kenapa, Lily ingin sekali meminumnya. Namun, begitu malam ini merasakan minuman sehat itu malah membuatnya mual dan kehilangan nafsu makan, Lily jadi kesal sendiri."Lalu kenapa diminum?" tanya Benji tidak habis pikir sambil berjalan mendekat dan memandangi segelas cairan berwarna merah muda yang masih tampak banyak."Aku lihat Tante Akane menyeduhkannya untuk Bibi Abia. Kelihatannya enak jadi aku juga mau ...," jawab gadis itu sambil mencebik cemberut."Lalu ... tidak enak?" tebak Benji yang dibalas Lily dengan anggukan."Sangat t

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   133. Siapa yang Hamil?

    "Kaisar! Dasar anak nakal! Bisa-bisanya kau tidak beritahu Ibu!"Pagi ini, rumah Benji kembali dihebohkan oleh Akane yang menemukan testpack yang pernah digunakan Lily di laci kamar dekat ranjang. Benjamin Kaisar bahkan tidak ingat pernah menyimpan benda itu di sana."Istrimu hamil lagi, kan? Atau kau juga tidak tahu?!" Dan kesalahpahaman itu, pada akhirnya melahirkan kesalahpahaman lain. Berbeda dengan Benji dan Lily yang kini duduk kaku di meja makan, Abia segera menghampiri sang mertua sambil tersenyum lebar."Maaf, Bunda. Aku berencana memberitahu Kaisar dan Bunda hari ini, tapi ternyata sudah ketahuan duluan ...." Perempuan itu bahkan mulai berbohong.Benjamin Kaisar menatap istrinya terkejut. Tidak menyangka Abia akan meladeni dan membuat kebohongan lain yang bisa saja memperumit keadaan."Ya ampun, Nak .... Syukurlah kau hamil lagi. Secepat ini? Bunda senang sekali mendengarnya ...," ucap Akane sambil memeluk menantunya kelewat bahagia.Kini, wanita itu bahkan mulai sibuk mene

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   132. Aku Mau di Bibir

    Sampai pukul dua malam, Benjamin Kaisar tidak bisa tidur.Pria itu bahkan tidak lagi kembali ke kamar setelah pertengkaran cukup hebatnya dengan Abia. Istrinya benar-benar membuat Benji kecewa. Sang istri rupanya mengharapkan Lily keguguran, makanya membiarkan gadis itu diperlakukan buruk oleh Akane sesuka hati.Benji benar-benar ingin menegur ibunya, tapi bingung harus menjelaskan pada wanita itu bagaimana. Tidak mungkin ia mengaku bahwa Lily sedang hamil muda, makanya tidak boleh mengerjakan hal sesederhana membereskan rumah.Tapi, jika ia tidak mengaku pada Akane ... Benji takut ibunya akan semakin membahayakan kandungan Lily.Ketidakberdayaan pria itu membuatnya hanya bisa marah-marah pada Lily. Karena jika gadis itu tidak menolak Akane, maka Lily hanya akan terus membahayakan kandungannya sendiri. Meski seharusnya, Benji lah yang harus menjaga ibu hamil itu.Benjamin Kaisar bahkan sudah berjanji pada Geovano untuk merawat Lily dengan baik sampai gadis itu melahirkan.Tapi apa yan

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   131. Tidak Butuh Anak

    "LILY!"Lily terlonjak kaget begitu mendengar bentakan dari belakang tubuhnya. Begitu menoleh ke arah belakang, wajah Benji lah yang ia temui tengah mengeras marah. Meski tidak merasa pernah berbuat salah, gadis itu tetap saja takut melihatnya."Ada apa, Tuan?" tanya Lily begitu pria itu kini berdiri di hadapannya yang masih duduk di bangku besi taman belakang sambil memangku kucing oren milik Bu Anin."Apa kau gila?! Kenapa kau mengangkat-angkat barang berat? Apa kau lupa pesan dokter?!" bentak Benji sambil berkacak pinggang di hadapan Lily yang mendongak menatapnya."Tuan tahu dari mana?" tanya Lily sedikit terkejut."Kau benar-benar tidak menghargaiku, Lily! Kau tidak sedikit pun berpikir dan khawatir pada anak dalam kandunganmu!" maki pria sipit itu lagi yang bingung harus Lily tanggapi bagaimana.Karena ucapan pedas itu terasa menamparnya. Ucapan Benjamin Kaisar sepertinya benar. Gadis itu bersikap seolah tidak menyayangi satu nyawa baru yang kembali tumbuh di rahimnya."Jawab! A

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   130. Harus Bicara

    "Selain nakal, kau juga cukup tidak tahu malu, ya?" Lily yang pagi ini tengah sibuk mencuci piring bekas sarapan, hanya melanjutkan kegiatannya tanpa terlihat terganggu. Bukan karena gadis itu mengabaikan ucapan ibu dari majikannya, tapi Lily terlalu lelah untuk menyanggah.Akane tidak akan mengerti posisinya."Maaf, tapi aku ingin tinggal di sini, Tante ...." Gadis itu bahkan berucap lirih tanpa berani menatap Akane."Untuk apa? Menghancurkan rumah tangga bibimu?" tanya Akane to the point.Lily tidak lagi menyahut dan kembali melanjutkan kegiatan mencuci piringnya. Akane yang merasa diabaikan, pada akhirnya mendecih sinis."Karena kau tadi tidak membantu kami memasak, bereskanlah kamar untukku. Aku mau kamar di lantai atas. Jadi keluarkan semua barangmu dari sana sebelum sore!" perintah wanita itu tegas."Baik, Bibi." Lily mengiyakan tanpa protes. Padahal, gadis itu masih belum pulih dari sakitnya untuk siap memforsir tenaga.Sedangkan Abia yang sedari tadi mendengarkan percakapan

  • Sentuhan Candu Tuan Benji   129. Jaga Dirimu

    "Kukira Ibu sudah kembali ke Jepang."Benji berkomentar begitu pagi ini Akane datang lagi ke rumah. Rupanya, wanita itu masih ada di Indonesia bersama suami dan anak bungsunya. Sejujurnya, Benjamin Kaisar senang karena ibunya kini berdiam lama di sini. Tapi masalahnya, dia tidak menyukai Lily.Pria itu tidak mau Akane menyakiti Lily lagi seperti beberapa waktu lalu. Apalagi jika sang ibu tahu gadis itu kembali tinggal di sini. Benji harus melindunginya. Apalagi, Lily masih sakit."Aku akan tinggal di sini sampai seminggu ke depan. Malu rasanya tinggal terlalu lama di rumah mertua," jawab Akane sambil membantu Abia menyiapkan sarapan pagi ini di dapur.Benji yang sedari tadi duduk di meja dapur sambil membantu istrinya memotong sayur, kini terdiam. Berarti, dia harus menjelaskan pada Akane tentang keberadaan Lily sebelum wanita itu mengamuk langsung padanya."Oka-san ...." (Ibu ....) Kali ini, Benji memanggil serius."Nani?" (Apa?) sahut Akane setelah mencuci tangan dan ikut duduk di h

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status