Home / Romansa / Sentuhan Hangat Tuan Muda / Bab 17. Semakin Jelas

Share

Bab 17. Semakin Jelas

Author: Mini Yuet
last update Last Updated: 2025-07-02 23:39:16

Mei Yan masih kepikiran dengan Chen Fu yang bisa berlari. Hingga ketika sampai dapur dia meletakkan sayuran begitu saja kemudian berlari menemui Papanya. Padahal Austin ada di belakangnya. Dia tidak peduli. Pria tampan itu hanya menunggu di luar.

"Ada apa dengan Nona Mei Yan," batin Austin.

"Papa... Papa...!" teriak Mei Yan mencari Papanya di dalam rumah.

Hung Mao yang sedang merapikan rumah terkejut melihat wajah anaknya sedikit panik.

"Ada apa Mei? Di mana suamimu? Apa kamu tinggal di kebun?" tanya Hung Mao.

"Ada, itu sama ajudannya. Papa sini deh. Tadi masak Tuan Chen Fu bisa berlari. Waktu itu aku goda dengan menakuti pakai ular. Kok dia lari ketakutan. Apakah dia bisa berjalan atau pura-pura lumpuh. Kira-kira menurut Papa bagaimana?" bisik Mei Yan.

Hung Mao mengerutkan kening dan membetulkan kaca matanya.

"Benarkah? Nanti aku lihat apakah dia benar-benar lumpuh atau pura-pura saja," jawab Hung Mao.

"Apa Papa punya rencana?" tanya Mei Yan lagi.

"Aku ada rencan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 29. Nyonya Muda Berulah

    Mei Yan menoleh dengan wajah pucat. Pria berkacamata sudah memegang pundaknya. Pria itu juga mendekap mulut Mei Yan agar tidak bersuara. "Nyonya Muda, ngapain pagi-pagi begini di lantai satu?" tanya pria yang tidak lain adalah Felix, ajudan Chen Fu. "Felix, kamu di sini?" tanya Mei Yan dengan mata melotot, menepiskan tangan Felix dari mulutnya."Kerjaanku adalah menjaga Tuan Muda Chen Fu dan istrinya. Aku melihat ada gerakan keluar dari kamar bos. Lalu aku segera bersiap," jawab Felix. "Jadi setiap gerakanku dalam pengawasanmu? Sungguh tidak enak," gerutu Mei Yan mundur dari tempat sembahyangan. "Benar. Kecuali di dalam kamar Tuan Muda. Itu wilayah pribadi Tuan Muda." Felix berdiri tepat di belakang Mei Yan. Sebagai pria normal dia mencium aroma wangi rambut istri tuannya. "Keparat! Cantik sekali gadis ini. Kalau tidak menjadi istri Tuan Muda pasti aku sudah naksir," batin Felix. "Kenapa Nyonya di sini?" tanya Felix lagi. "Aku lapar. Di mana dapurnya?" tanya Mei Yan. "Hei Ny

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 28. Kamu Memang Tampan

    Malam itu, Mei Yan bisa tidur dengan lelap karena rasa kantuk yang sangat berat atau kamar Chen Fu memang sangat nyaman di musim panas. Ruangan yang ber-ac dengan aroma bunga persik yang menyeruak seperti aromaterapi untuk memulihkan tenaganya. Mei Yan merasakan sensasi ketika mandi di bath up dan menggunakan sabun dan shampo milik Chen Fu. Aroma yang bisa menggugah jiwa laki-laki yang menciumnya. Apalagi rambut Mei Yan yang panjang tergerai. Tanpa olesan make up wanita itu terlihat sangat cantik mempesona alami. Tubuhnya yang kecil dengan kulit putih seperti menyihir pria yang memandangnya. Chen Fu hanya bisa menahan rasanya. Walaupun dia bisa berbuat apa saja dengan Mei Yan tapi dia sudah berjanji agar tidak mengganggu wanita pujaan hatinya itu sampai Mei Yan mencintai dirinya. Mereka tidur bersebelahan layaknya bukan suami istri. Mei Yan langsung terlelap memeluk guling kayak anak kecil. Chen Fu memandangi gadis itu. Membelai rambutnya dan menyentuh perut Mei Yan. "Apakah calon

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 27. Tidak Terduga

    Mei Yan tidak menyangka kalau akan mempunyai suami seperhatian Chen Fu. Dia pikir suaminya itu dulu adalah anak seorang konglomerat yang bersifat dingin dan akan menghina dirinya sebagai seorang gadis desa. Apalagi ketika pertama kali dia datang Chen Fu tidak memandangnya. Mei Yan hanya istri kontrak yang menerima bayaran seratus ribu dollar untuk membayar utang-utang menggadaikan tanah dan restoran milik papanya Mei Yan waktu itu tidak berpikir sampai harus menjadi istri beneran. Yang ada hanya uang seratus dolar itu. Dia berniat kabur. Ternyata Chen Fu adalah suami yang protektif. Dia tidak ingin berpisah dengan wanita itu. Sejak bertemu dengan Mei Yan dari pernikahan menggantikan Wong Yee. Chen Fu sadar ada sesuatu yang lain di mata Mei Yan tapi entah apa. Mungkin cinta untuk pandangan pertama bagi gadis cengengesan kayak Mei Yan."Cepatlah mandi, Suamiku!" ucap Mei Yan melepaskan tangan Chen Fu yang memegangi dagunya. Dia kemudian beranjak dari ranjang itu mengambilkan kaos dan c

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 26. Menantu Tak Diinginkan

    "Hai Chen Yung, kita buat sembahyangan untuk menyambut kedatangan kakakmu," ucap Nyonya Chen kepada anaknya. Chen Fu sudah tau permainan mereka. Hingga dia mendengus kasar. "Tidak usah Mami, aku pulang dari bulan madu dengan istriku," ucap Chen Fu tegas. "Wow, bulan madu? Ke mana? Apa kalian ke Eropa? Kenapa kalian bulan madu tidak bilang-bilang? Apa kamu tega bulan madu dengan gadis desa ini?" tanya Nyonya Chen melotot pada Mei Yan. Gadis itu hanya diam sambil memainkan rambutnya. Dia masih syok baru terhindar dari tembakan maut sekarang harus menghadapi mulut ibunya Chen Fu. Tapi dia bukan gadis lugu seperti yang dimaksud Nyonya Chen. "Emang kenapa? Dia istriku. Pokoknya jangan ada yang mengganggu istriku ini. Dia sudah mengandung calon penerus Dinasty Group," ujar Chen Fu. "Apa... apa yang kamu bilang? Dia sudah mengandung? Kamu sudah bulan madu ya?" Nyonya Chen seolah tidak percaya. "Tolong terima dia sebagaimana tamu kehormatan di keluarga ini. Kalau ada yang berani menyen

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 25. Pulang Ke Villa

    "Bagaimana Felix apakah aman?" tanya Austin berbicara dengan Felix melalui earphone. Felix berada di sebelah kiri mobil sementara Austin berada di sebelah kanan mobil . Chen Fu sudah sudah beberapa kali menjadi incaran para penjahat atau saingan bisnisnya. Karena dia adalah salah satu CEO muda yang punya gebrakan lain seolah menjadi ancaman bagi pebisnis lainnya di negara itu."Aman," sahut Felix. "Felix, apa kita bisa pulang?" tanya Austin lagi. "Segera tinggalkan tempat ini!" ucap Felix lagi. "Kamu masuk duluan ke dalam mobil, aku segera menyusul. Sambil jaga-jaga kalau ada tembakan yang lain," ucap Austin sambil mengamati keadaan. Felix kemudian masuk ke dalam mobil. Dia memakai sabun pengaman. Bersiap melaju dengan mobil Chen Fu. Di dalam Mei Yan masih memeluk Chen Fu. Selama hidupnya dia belum pernah mendengar suara tembakan peluru karena hidupnya di desa. Mei Yan tidak pernah punya musuh. Dia hanya sekolah di desa setelah itu dia tidak melanjutkan kuliah. Hanya sekolah mas

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 24. Berpisah Dengan Mei Yan

    Sore itu Chen Fu mau pulang ke rumah. Dia menyuruh Felix untuk mempersiapkan mobil yang diparkir jauh sekali ketika mau masuk ke desa kediaman Mei Yan. Sementara itu Mei Yan masih tidak bahagia ketika harus meninggalkan Papanya sendirian. Hung Mao terus membujuk Mei Yan agar ikut dengan suaminya. Apapun alasannya Mei Yan sudah menjadi istri dari Chen Fu. Orang tua itu menyadari kalau putrinya belum bisa pisah dengan papanya. Chen Fu tidak bisa pulang tanpa Mei Yan.Tidak ingin istrinya tinggal sendirian apalagi setelah hubungan pertama mereka mungkin saat ini Mei Yan sedang mengandung anaknya. Teringat dengan papanya yang sudah meninggal. Dia juga sangat sayang kepada papanya itu. Ketika dia masih berumur 20 tahun papanya sudah meninggal di rumah sakit sehingga dia meneruskan perusahaan milik Dinasti Group sampai umur 30 tahun. "Papa, Mei Yan pamit dulu ya," ujar Mei Yan memeluk orang tua yang sudah berkacamata itu. "Nanti aku akan menyuruh bibi untuk datang menjenguk Papa," tamba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status