공유

Bab 18. Curiga

작가: Mini Yuet
last update 최신 업데이트: 2025-07-03 23:27:08

Mei Yan dan Austin menyiapkan makanan untuk makan siang sementara Hung Mao menyiapkan meja yang sudah di berikan taplak dari plastik sehingga mudah untuk membuang sampah.

Chen Fu terlihat sangat segar setelah berganti baju dan membersihkan seluruh badannya dari lumpur. Dia datang didorong oleh Felix. Hung Mao yang mengetahui menantunya datang dengan wajah yang segar terlihat sangat tampan dengan alis mata yang tebal dan hidung yang mancung walau matanya sipit tetapi dia seperti terlihat sangat gagah.Punya karisma sendiri.

Pria tua yang sudah mengetahui cerita dari Mei Yan pura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi terhadap menantunya.

"Aku sangat penasaran dengan yang dilakukan oleh Tuan Muda Chen Fu yang menguasai Dinasti Group apalagi sampai berani masuk ke dalam kampung padahal dia terkenal kaya raya.

Pasti banyak gadis yang akan mencoba masuk ke dunia Tuan Muda ini tapi karena kecelakaan putrikulah yang menjadi istri sah dari Tuan Muda Chen Fu. Ada apa ya?" tanya Hung
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 29. Nyonya Muda Berulah

    Mei Yan menoleh dengan wajah pucat. Pria berkacamata sudah memegang pundaknya. Pria itu juga mendekap mulut Mei Yan agar tidak bersuara. "Nyonya Muda, ngapain pagi-pagi begini di lantai satu?" tanya pria yang tidak lain adalah Felix, ajudan Chen Fu. "Felix, kamu di sini?" tanya Mei Yan dengan mata melotot, menepiskan tangan Felix dari mulutnya."Kerjaanku adalah menjaga Tuan Muda Chen Fu dan istrinya. Aku melihat ada gerakan keluar dari kamar bos. Lalu aku segera bersiap," jawab Felix. "Jadi setiap gerakanku dalam pengawasanmu? Sungguh tidak enak," gerutu Mei Yan mundur dari tempat sembahyangan. "Benar. Kecuali di dalam kamar Tuan Muda. Itu wilayah pribadi Tuan Muda." Felix berdiri tepat di belakang Mei Yan. Sebagai pria normal dia mencium aroma wangi rambut istri tuannya. "Keparat! Cantik sekali gadis ini. Kalau tidak menjadi istri Tuan Muda pasti aku sudah naksir," batin Felix. "Kenapa Nyonya di sini?" tanya Felix lagi. "Aku lapar. Di mana dapurnya?" tanya Mei Yan. "Hei Ny

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 28. Kamu Memang Tampan

    Malam itu, Mei Yan bisa tidur dengan lelap karena rasa kantuk yang sangat berat atau kamar Chen Fu memang sangat nyaman di musim panas. Ruangan yang ber-ac dengan aroma bunga persik yang menyeruak seperti aromaterapi untuk memulihkan tenaganya. Mei Yan merasakan sensasi ketika mandi di bath up dan menggunakan sabun dan shampo milik Chen Fu. Aroma yang bisa menggugah jiwa laki-laki yang menciumnya. Apalagi rambut Mei Yan yang panjang tergerai. Tanpa olesan make up wanita itu terlihat sangat cantik mempesona alami. Tubuhnya yang kecil dengan kulit putih seperti menyihir pria yang memandangnya. Chen Fu hanya bisa menahan rasanya. Walaupun dia bisa berbuat apa saja dengan Mei Yan tapi dia sudah berjanji agar tidak mengganggu wanita pujaan hatinya itu sampai Mei Yan mencintai dirinya. Mereka tidur bersebelahan layaknya bukan suami istri. Mei Yan langsung terlelap memeluk guling kayak anak kecil. Chen Fu memandangi gadis itu. Membelai rambutnya dan menyentuh perut Mei Yan. "Apakah calon

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 27. Tidak Terduga

    Mei Yan tidak menyangka kalau akan mempunyai suami seperhatian Chen Fu. Dia pikir suaminya itu dulu adalah anak seorang konglomerat yang bersifat dingin dan akan menghina dirinya sebagai seorang gadis desa. Apalagi ketika pertama kali dia datang Chen Fu tidak memandangnya. Mei Yan hanya istri kontrak yang menerima bayaran seratus ribu dollar untuk membayar utang-utang menggadaikan tanah dan restoran milik papanya Mei Yan waktu itu tidak berpikir sampai harus menjadi istri beneran. Yang ada hanya uang seratus dolar itu. Dia berniat kabur. Ternyata Chen Fu adalah suami yang protektif. Dia tidak ingin berpisah dengan wanita itu. Sejak bertemu dengan Mei Yan dari pernikahan menggantikan Wong Yee. Chen Fu sadar ada sesuatu yang lain di mata Mei Yan tapi entah apa. Mungkin cinta untuk pandangan pertama bagi gadis cengengesan kayak Mei Yan."Cepatlah mandi, Suamiku!" ucap Mei Yan melepaskan tangan Chen Fu yang memegangi dagunya. Dia kemudian beranjak dari ranjang itu mengambilkan kaos dan c

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 26. Menantu Tak Diinginkan

    "Hai Chen Yung, kita buat sembahyangan untuk menyambut kedatangan kakakmu," ucap Nyonya Chen kepada anaknya. Chen Fu sudah tau permainan mereka. Hingga dia mendengus kasar. "Tidak usah Mami, aku pulang dari bulan madu dengan istriku," ucap Chen Fu tegas. "Wow, bulan madu? Ke mana? Apa kalian ke Eropa? Kenapa kalian bulan madu tidak bilang-bilang? Apa kamu tega bulan madu dengan gadis desa ini?" tanya Nyonya Chen melotot pada Mei Yan. Gadis itu hanya diam sambil memainkan rambutnya. Dia masih syok baru terhindar dari tembakan maut sekarang harus menghadapi mulut ibunya Chen Fu. Tapi dia bukan gadis lugu seperti yang dimaksud Nyonya Chen. "Emang kenapa? Dia istriku. Pokoknya jangan ada yang mengganggu istriku ini. Dia sudah mengandung calon penerus Dinasty Group," ujar Chen Fu. "Apa... apa yang kamu bilang? Dia sudah mengandung? Kamu sudah bulan madu ya?" Nyonya Chen seolah tidak percaya. "Tolong terima dia sebagaimana tamu kehormatan di keluarga ini. Kalau ada yang berani menyen

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 25. Pulang Ke Villa

    "Bagaimana Felix apakah aman?" tanya Austin berbicara dengan Felix melalui earphone. Felix berada di sebelah kiri mobil sementara Austin berada di sebelah kanan mobil . Chen Fu sudah sudah beberapa kali menjadi incaran para penjahat atau saingan bisnisnya. Karena dia adalah salah satu CEO muda yang punya gebrakan lain seolah menjadi ancaman bagi pebisnis lainnya di negara itu."Aman," sahut Felix. "Felix, apa kita bisa pulang?" tanya Austin lagi. "Segera tinggalkan tempat ini!" ucap Felix lagi. "Kamu masuk duluan ke dalam mobil, aku segera menyusul. Sambil jaga-jaga kalau ada tembakan yang lain," ucap Austin sambil mengamati keadaan. Felix kemudian masuk ke dalam mobil. Dia memakai sabun pengaman. Bersiap melaju dengan mobil Chen Fu. Di dalam Mei Yan masih memeluk Chen Fu. Selama hidupnya dia belum pernah mendengar suara tembakan peluru karena hidupnya di desa. Mei Yan tidak pernah punya musuh. Dia hanya sekolah di desa setelah itu dia tidak melanjutkan kuliah. Hanya sekolah mas

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 24. Berpisah Dengan Mei Yan

    Sore itu Chen Fu mau pulang ke rumah. Dia menyuruh Felix untuk mempersiapkan mobil yang diparkir jauh sekali ketika mau masuk ke desa kediaman Mei Yan. Sementara itu Mei Yan masih tidak bahagia ketika harus meninggalkan Papanya sendirian. Hung Mao terus membujuk Mei Yan agar ikut dengan suaminya. Apapun alasannya Mei Yan sudah menjadi istri dari Chen Fu. Orang tua itu menyadari kalau putrinya belum bisa pisah dengan papanya. Chen Fu tidak bisa pulang tanpa Mei Yan.Tidak ingin istrinya tinggal sendirian apalagi setelah hubungan pertama mereka mungkin saat ini Mei Yan sedang mengandung anaknya. Teringat dengan papanya yang sudah meninggal. Dia juga sangat sayang kepada papanya itu. Ketika dia masih berumur 20 tahun papanya sudah meninggal di rumah sakit sehingga dia meneruskan perusahaan milik Dinasti Group sampai umur 30 tahun. "Papa, Mei Yan pamit dulu ya," ujar Mei Yan memeluk orang tua yang sudah berkacamata itu. "Nanti aku akan menyuruh bibi untuk datang menjenguk Papa," tamba

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status