Beranda / Rumah Tangga / Sentuhan Panas Bos Suamiku / Jadilah Wanita Simpananku

Share

Jadilah Wanita Simpananku

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-22 08:21:14

"Kau bilang apa, Rania? Pinjam uang untuk operasi ibumu? Uang yang dulu saja belum kau ganti, sekarang mau pinjam lagi?" 

Rania langsung mencari Elvan malam itu setelah seharian berada di rumah sakit menemani ibunya yang sekarat. Ibunya hanya bisa membuka dan menutup matanya tanpa bisa bicara karena ia harus memakai bantuan oksigen. 

Tatapannya sayu dan kata dokter, ibunya tidak bisa bertahan lama tanpa operasi jantung. Rania tidak punya pilihan selain meminjam uang lagi pada suaminya. 

"Elvan, ibuku adalah mertuamu juga. Aku juga bukan minta, aku pinjam. Aku janji akan mengembalikannya nanti." 

"Janji akan mengembalikan? Itu terus yang kau katakan sejak awal, tapi mana buktinya? Kebutuhanku juga banyak, Rania! Ibuku sendiri, cicilan, hutang! Kau pengangguran tahu apa? Aku tidak punya uang lagi!" 

"Elvan, aku mohon! Bukankah kau bilang kemarin kau diberi banyak uang oleh bosmu kan? Tolong pinjami aku!" 

Elvan tertawa mencemooh. "Maksudmu uang dari hasil menjual tubuhmu, hah? Akhirnya kau menerima dirimu dijual dan kau malah minta bagian? Tapi uangnya sudah habis tak bersisa!" 

"Aku benar-benar butuh, Elvan!" Rania sampai berlutut di depan Elvan sambil memegangi kaki suaminya itu. 

"Sudah kubilang tidak ada, Rania! Hutang judiku dan renovasi rumah ibuku itu lebih urgent! Aku tidak punya uang lagi, kecuali kau mau merelakan tubuhmu lagi. Kebetulan tadi bosku meminta nomormu, sepertinya dia puas, tapi aku tidak memberikannya. Bagaimana? Kau mau tidur lagi dengannya?" 

Rania menganga tidak percaya mendengarnya. "Bisa-bisanya kau menyuruhku menjual diri lagi! Aku ini istrimu!" 

"Kalau kau tidak mau, cari pinjaman pada orang lain saja! Aku tidak punya uang, jadi jangan menggangguku! Sana!" Elvan mengentak kakinya dengan kasar sampai Rania tertendang dan jatuh terduduk di lantai. 

Air matanya mengalir deras dan otaknya terus berpikir keras siapa yang bisa meminjaminya uang. Rania tidak punya teman. Ia hanya bisa mengetuk satu persatu rumah tetangganya, minta maaf karena merepotkan, dan meminjam uang, tapi tidak satu pun yang memberinya. 

Ia malah mendapat kemarahan Elvan lagi karena sudah membuat malu mengemis ke para tetangganya. 

Hati Rania patah. Rendy menunggu di rumah sakit dengan harapan Rania akan datang membawa uang, sedangkan ibunya juga menunggu dengan napas yang sewaktu-waktu bisa berhenti. 

Hingga akhirnya satu nama muncul di otak Rania. 

"Bukankah Elvan bilang bosnya meminta nomorku? Dia pasti bisa membantuku. Dia orang kaya kan? Aku harus mencobanya! Aku harus mencobanya!" 

Rania tidak tahu harus mencari Lucas ke mana. Hari sudah malam dan perusahaan sudah tutup. Rania tidak mungkin bertanya pada Elvan, dan akhirnya ia pun pergi ke hotel kemarin. 

Sudah dua kali Rania bertemu Lucas di sana dan ia berharap bisa menemukan bos suaminya itu lagi di sana. 

Rania pun segera turun dari ojek yang ia pakai dan masuk ke lobby hotel, mencari nama Lucas Mahendra di resepsionis yang ternyata adalah pemilik hotel Skyline.

"P-Pak Lucas adalah pemilik hotel ini? Lalu ... apakah aku bisa bertemu dengannya?" 

"Maaf, dengan Bu siapa dan apa Anda sudah membuat janji sebelumnya?" 

"Belum, tapi aku ...." 

"Eh, itu Pak Lucas!" 

Rania langsung menoleh dan ia menahan napasnya sejenak melihat Lucas yang sedang berjabat tangan dengan seorang koleganya itu. Lucas meminta Surya mengantarkan pria itu keluar, sebelum Lucas mengarahkan tatapannya pada Rania yang sudah berdiri sambil menatapnya penuh harap. 

Lucas terkejut, tapi ia sangat penasaran apa yang membuat Rania mendadak mencarinya. Ia pun membawa Rania ke kamar pribadinya di hotel itu, kamar tempat mereka berbagi peluh semalam. Rania yang masuk ke kamar itu merinding sambil mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. 

"Kemarin kau tidur di sini kan? Jadi jangan tegang!" seru Lucas yang langsung duduk di kursi kebesarannya sambil meneguk winenya. 

Rania menelan salivanya. Aura Lucas begitu dingin dan mengintimidasi. Sungguh, Rania masih sulit percaya ia sudah menghabiskan malam bersama pria itu. 

"Aku ... aku ...." 

Lucas memicingkan matanya. "Apa yang begitu sulit dikatakan, Rania? Bahkan kau tidak ragu meninggalkan aku tadi pagi. Itu melukai harga diriku. Aku masih belum membuat perhitungan tentang itu." 

Rania menahan napasnya sejenak. "M-maafkan aku, Pak. Aku ... aku panik tadi pagi. Tapi aku ... aku butuh uang, Pak. Bisakah Anda meminjami aku uang?" kata Rania akhirnya dengan begitu sulit. 

Lucas terdiam sejenak tidak percaya mendengarnya. 

"Uang? Apa bayaran yang kuberikan kemarin belum cukup?" 

Tatapan Rania goyah, ia tidak menerima sepeser pun dari Elvan, tapi ia tidak mau membahasnya. 

"Ibuku sakit dan harus dioperasi. Tolong! Aku benar-benar membutuhkan uang itu, Pak. Aku ... aku janji akan menyicil hutangku sampai lunas." 

Air mata Rania menetes sampai Lucas terpana. Bahkan saat sedang menangis, Rania masih cantik. Tapi wanita itu pasti sangat butuh uang sampai sikapnya yang selalu menolak berubah menjadi memohon seperti ini. 

Menarik. Sangat menarik. 

Lucas pun meletakkan gelas winenya dan melangkah mendekati Rania hingga ia berdiri tepat di hadapan wanita itu. 

"Berapa yang kau butuhkan, aku akan mengirimkan ke rekeningmu sekarang." 

Tatapan Rania langsung berbinar-binar mendengarnya. "Anda benar-benar akan meminjamkan aku uang, Pak? Semudah itu?" 

Lucas mengangguk. "Tentu saja ada syarat untuk pembayarannya." 

"Ah, tentang itu, maaf kalau aku tidak tahu diri, tapi bolehkah aku minta keringanan? Aku mungkin tidak bisa menyicil secara rutin, tapi aku bersumpah akan melakukan apa saja untuk membayar hutangku, Pak. Kalau uangku tidak cukup, aku juga bisa menjadi pelayan, mencuci, memasak, membersihkan rumah. Apa saja, Pak."

Lucas kembali mengangguk. "Aku hanya mau satu, Rania ...." 

"Apa itu, Pak?"

"Jadilah wanita simpananku dan layani aku di ranjang kapan pun aku mau." 

**

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Masih Membutuhkannya

    "Tidak! Jangan sentuh aku, Kak Rio! Aku bukan wanita murahan!" Rania berteriak dalam tidurnya. Ia mimpi buruk, mimpi akan dilecehkan oleh Rio dan mimpi diusir oleh Dita dan Anggun. Semua kejadian itu berlangsung sangat singkat, tapi sangat mengena di hatinya sampai Rania terus menangis dalam tidurnya. Rania sendiri sudah berbaring di ranjang besar di kamar hotel Lucas dengan Lucas yang duduk di sofa sambil melakukan konferensi bisnis dengan rekanan di luar negeri. Di belahan bumi yang lain, saat ini hari sudah pagi. Karena itu, Lucas masih tetap sibuk bekerja sekalipun malam sudah larut. Lucas sendiri tersentak mendengar Rania berteriak dan ia langsung cemas. "Lakukan sesuai yang kita bicarakan! Kita akhiri dulu rapatnya! Aku tutup dulu! Terima kasih!" Lucas segera menutup laptopnya dan duduk di ranjang di samping Rania yang masih sesenggukan. "Rania, kau kenapa? Kau mimpi buruk? Bangunlah, Rania! Itu hanya mimpi!" "Tidak! Aku tidak pernah menggodanya! Dia yang melecehkan ak

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Menghangatkanmu

    Surya menyetir mobilnya untuk Lucas malam itu dan melaju mengikuti ojek yang mengantar Rania pulang. Cukup lama Rania menunggu ojek di depan hotel sampai akhirnya Surya punya waktu mengintainya dan menyusulnya bersama Lucas yang mendadak sangat penasaran. Lucas tahu hubungan seperti ini seharusnya tidak melibatkan rasa apa pun, tapi Rania adalah wanita pertama yang menjadi simpanannya, wanita pertama yang tidur dengannya lebih dari satu kali. Bahkan setelah tidur dengannya beberapa kali, ajaibnya, Lucas masih menginginkannya. Lucas yang tidak tahan pun akhirnya mengikutinya. Namun, alih-alih hanya mengetahui rumahnya, Lucas malah geram melihat bagaimana Rania diusir dari rumahnya sendiri. Rania pun berakhir dengan melangkah sendirian di tengah hujan. Wanita itu basah seperti tikus got dan Lucas tidak bisa tetap diam. "Kau basah, Rania! Masuklah! Pulanglah bersamaku!" seru Lucas yang sudah membuka pintu mobilnya. Rania tersentak melihat Lucas di sana. Tangisannya makin meledak.

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Kau Basah

    "Apa yang sedang kalian lakukan, hah?"Dita dan Anggun pulang berdua malam itu, sementara Elvan masih melanjutkan acaranya. Mereka pun baru saja masuk ke dalam rumah saat pemandangan yang menyambutnya benar-benar langsung membuat mereka naik darah. "Ya Tuhan, apa ini?" pekik Dita juga. Sontak Rio dan Rania menoleh. Rania pun langsung buru-buru bangkit dari atas Rio. "Ibu? Kak Anggun? Ini tidak seperti yang kau pikirkan, Kak!" seru Rania terbata. "Apanya yang tidak seperti yang aku pikir, hah? Berani sekali kau menggoda suamiku!" Plak!Anggun melangkah cepat dan tanpa basa-basi melayangkan tamparannya.Wajah Rania sampai menoleh saking kerasnya tamparan Anggun. Rania pun memegangi pipinya dan baru saja akan menjelaskan, tapi Rio sudah bangkit dari sofa, menyelanya, sambil berlindung di belakang istrinya. "Benar, Sayang! Rania menggodaku! Dia memang murahan! Dia merayuku dan memintaku membuatnya hamil!" tuduh Rio melindungi dirinya. Dita sampai membelalak mendengarnya. "Dasar me

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Ingin Menyumbang Benih

    Rumah Elvan begitu sepi saat Rania pulang malam itu, padahal ia sudah buru-buru pulang sampai tidak sempat ke rumah sakit. Sepertinya semua orang sedang pergi, Rania pun bisa bernapas sedikit lega karena tidak perlu mendengarkan celetukan-celetukan yang menyayat hatinya.Ia pun baru akan membuka pintunya saat tiba-tiba pintu rumah dibuka dari dalam oleh Rio."Akhirnya kau pulang, Rania!""Eh, Kak Rio? Kak Rio ... sendirian?" Rania melongok ke sekeliling rumah yang sepi itu sambil melangkah masuk.Rio pun segera menutup pintunya sambil tersenyum tipis."Seperti yang kau lihat, semua orang sedang pergi.""Apa ... Elvan juga?""Justru dia yang menjadi rajanya malam ini."Rania mengernyit mendengarnya. "Apa maksudnya rajanya?"Rio pun mulai tertawa pelan. "Dia membawa wanita baru untuk dikenalkan pada ibu dan kakaknya, wanita baru yang jauh lebih cantik dan

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Basah Karena Klepon

    Jantung Rania masih memacu begitu kencang berada di pelukan Lucas. Pria itu sudah biasa memeluknya bahkan menyentuhnya dengan sangat intim, tapi entah mengapa, rasanya berbeda. Bahkan tanpa ia sadari, Rania membuka bibirnya, mulai mendambakan ciuman pria itu. Namun, tiba-tiba suara Surya terdengar. "Pak Lucas?" Sontak Lucas dan Rania pun menoleh bersamaan. "Para investor menunggu untuk foto bersama." "Ah, baiklah." Lucas pun segera merogoh kantongnya, mengeluarkan kartu kunci kamarnya lalu berbalik ke arah Rania. "Tunggu aku di kamar!" titah Lucas, sebelum pria itu pergi begitu saja. Rania sampai terdiam sejenak sambil menatap kartu kunci kamar Lucas. Jantungnya berdebar lagi karena merasa spesial sampai diberi kunci kamar. Namun, secepat pikiran itu muncul, secepat itu pula pikiran itu pergi. Ia bukan spesial, ia hanya wanita simpanan. Rania tersenyum getir dengan kenyataan itu dan ia pun kembali ke dapur mengambil beberapa dessert yang tersisa untuk dibawa ke kamar Lucas.

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Berdebar Karenanya

    Lampu kristal restoran hotel itu bergoyang lembut, memantulkan kilau perak dari gelas-gelas anggur yang tersusun rapi. Aroma daging panggang, saus mentega lemon, dan rempah-rempah Eropa memenuhi udara. Para tamu gala dinner terdiri dari sekitar lima puluh orang investor dan calon mitra bisnis. Mereka duduk anggun di meja-meja bundar berlapis linen putih, berbincang dalam campuran bahasa Inggris dan Indonesia.Lucas berdiri di ujung ruangan dengan jas hitamnya yang begitu gagah melekat di tubuhnya. Ekspresinya tenang dan penuh wibawa, seolah badai yang tadi melanda dapur tidak pernah terjadi."Selamat malam semua! Terima kasih atas kehadirannya dan silakan menikmati hidangan yang kami sajikan!"Makanan utama tersaji sempurna yaitu steak wagyu panggang dengan saus jamur truffle, salmon Norwegia dengan kulit garing, dan risotto saffron yang hangat. Denting alat makan terdengar sopan, diselingi gelak tawa kecil dan percakapan bisnis yang serius.L

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status