Share

Tingkah Vita yang Super

Vita ini anak orang kaya. Bapaknya salah satu anggota TNI. Asli Yogyakarta. Ayah sekarang tugas di Kalimantan Barat. Bersama adik dan ibunya ayahnya tinggal di Kalaimantan. Sedangkan Vita di Yogyakarta bersama saudara dari ayahnya. 

Alasan Vita ditinggal di Yogya adalah agar tidak berkali-kali pindah sekolah. Selama kelas dua SMP sudah tiga kali pindah sekolah. Ini yang ketiga kalinya. Ayahnya nggak mau nanti Vita ketinggalan gara-gara sering pindah sekolah. Dan juga ayah memikirkan sikap Vita yang kurang supel terhadap orang. Jadi terlalu susah untuk adaptasi. 

Dia ke APPI atas kemauan orang tua.  Apapun yang Vita minta selalu di kasih. Uang spp sekolah tiga tahun dibayar lunas sudah. Uang asrama tiga tahun dibayar luas sudah. 

Supel sekali… pak Mariono hoho…. Bukan pak Mario Teguh. Karena orang terlalu kaya apa aja yang di inginkan tinggal di kedipin aja. Nanti datang sendiri. Hush… sulap kaleee.sekali kedip bisa terwujud.  

***

 Meskipun Vita menjadi anak pindahan, tak sepi akan teman. Banyak teman-teman yang menghampirinya. Dia selalu memberikan apa yang ada. Makanan misalnya. Bukan prinsip berbagi yang dia terapkan. Tapi lebih ke agar teman-teman mau bergaul dengannya. 

 Tipis yah bedanya. Hampir sama kan? 

 Ngasih orang. Motifnya antara ngasih dengan tulus sama ada maksud yang lain. Kan sama-sama ngasih. 

 Lupakanlah… nggak usah jadi pikiran. Kurus nanti. hehe

 Vita, anak orang kaya juga cantik. siapa yang nggak ngiler sama dia. Banyak deh. Cowok yang naksir dia sampai-sampai nggak bisa dihitung dengan jari. Saking banyaknya. Dan usut-punya usut si Vita juga hobi dengan punya pacar. 

 Percaya nggak percaya neeh. Hobinya pacaran. Hadeh. Dimana akal sehatnya. Mungkin akal sehatnya masih di etalase toko. Atau dipinjem pak lurah. Kalau gitu balikin dong..pak lurah. 

Pacarnya nggak hanya satu. Bisa tiga sampai empat dalam satu sekolah. Bayangpun!

 Aku aja sampai semester lima belum pernah pacaran. Ah, masa sih. Nggak yakin. 

Terus??? Salah pak lurah, salah pak bupati, atau salah pak presiden? Nggak keles.

 Itu masalahku sendiri. Puas. 

 Lanjut.

 Menurut cerita teman-teman seangkatannya, dia dikelas tidak mengikuti pelajaran. Terus ngapain? Pacaran.

 Modusnya pinjam meminjam buku. Padahal isi bukunya surat cinta. 

Nah lho.. kalau gitu salah siapa? 

Pengasuhnya kah? Atau salah suratnya. Halah. ..

Duduknya aja di bangku paling belakang sebelahnya cowok. Nah itu dia cowoknya pas disamping dia. Jadi enak. Nggak usah pakai pos kalau mau ngasih surat. Pernah bukunya ketinggalan di kelas lantas ada yang menemukan terus di kasih ke aku. 

Karena aku berhak tahu tentang mereka semuanya. Samuanya. 

Vita : “ beb. Boleh tanya nggak?”.

Pacar  : “Iya beb boleh aja, apa sih yang nggak buat bebeb ku”.

Vita : “Kamu suka sama aku kenapa?”

Pacar  :“Yah, kamu itu cantik, baik, dan rajin lagi, pokoknya aku cinta mati sama kamu beb”.

Vita : “Aku juga cinta mati sama kamu beb”.

Vita : I love you mmmuuuuaccchhh

Pacar : I love you to mmmuuuuaaacccchhhh

 Heleh..

 Howeeeekkk……

Aku miris melihat isi surat mereka. Bukan karena apa. Sampe segede gini belum ada yang bilang cinta mati sama aku huhu nasib ku mblo hehe

 Rasanya pengen keluar semua yang ada di perut ini. Sampai cacing-cacing juga demo pengen keluar setelah baca surat-suratannya mereka. Terkesan lebay (berlebihan) iya. Sok nggak ada orang lain aja di dunia ini. Seolah-olah dunianya milik mereka berdua. 

Terus yang lain ngontrak? Ogah banget.

 Yang nggak bisa di tolerir itu ada kata “muuuaaaccchhh” nya itu. masak anak kemaren sore berani gitu-gituan. Ok. Mungkin itu sekedar tulisan. Kalau nanti merambat ke kenyataan. Bagaimana jadinya. Ya kelewatan itu namanya. 

 Cantik. memang iya dia cantik kalau perbandingannya aku. Hikss..hiks…  kasihan banget sih. Mahluk tuhan paling merana deh. Soalnya pas pembagian jatah cantik aku kesiangan bangun. 

 “Apa sih, ngawur aja nih”..

 Oh iya. 

 Mungkin dia memanfaatkan kecantikannya untuk menipu laki-laki. Bukan Cuma teman satu sekolahan. Bahkan tukang bangunan yang kerja disekolahnya diembat juga. 

 astaghfirullah. Apa misi anak ini. Aku sama sekali nggak paham. Dan aku kurang bisa memecahkan untuk masalah percintaan anak-anak. karena cinta mereka baru sebatas cita monyet. Iya monyet. Gukan gorila atau gajah. 

 Ya. Sebagai pengasuh aku masih belajar menjadi penengah yang baik bagi mereka. Termasuk masalah percintaan mereka. 

 Atas kasus yang dia perbuat, Vita mendapatkan hukuman orang tua dipanggil dan membersihkan kamar mandi selama satu bulan. Hayoh lo.. orang tua dipanggil biar tahu perbuatan anaknya seperti apa. Untuk orang tua minta kerjasamanya untuk mendidik anaknya mungkin lewat doa agar anaknya bersungguh-sungguh dalam belajar. Agar sesuai dengan harapan orang tua. Untuk pengasuh mungkin agar lebih peka dengan segala macem tingkah polah anak-anak bau kencur yang sok dewasa.

***

 Belum selesai hukuman yang satu, selang beberapa hari, Vita sudah melanggar aturan. Bersama sahabatnya Nia dan Anggi, Vita pergi ke malioboro. Perginya mereka ke malioboro dibarengi dengan tidaknya sholat dhuhur asar dan maghrib. 

 Huhft ini bocah membawa masalah bagi dirinya sendiri. 

Tapi enak kali yaaa… membuat masalah bareng-bareng. Jadi kalaupun dihukum juga bareng-bareng. Kan enak. Malu juga bareng-bareng. Dan aku sangat yakin. Andai saja mereka bertiga melakukan kesalahan sendiri-sendiri sudah pasti tidak berani kecuali si Nia. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status