Share

Selamat Tinggal, Sagara

Cuaca yang mendung mengharuskan Jehan untuk segera pulang. Namun untuk sekarang ia masih tak mau bicara dengan Sagara. Pasti ia akan bertemu dengan Sagara kalau keluar kelas.

Sikapnya masih super dingin walaupun kemarin ia menemani Sagara makan malam. Memikirkan tentang siapa perempuan yang kala itu menghampiri mereka membuat kepala Jehan hampir pecah. Ia terus menangis saat malam hari karena takut akan ditinggal Sagara.

Sementara itu, Sagara yang mengetahui Jehan masih di dalam kelas melangkah keluar dari sekolah dan menelfon seseorang. Tanpa menunggu lama, Sagara mendapati telfonnya sudah tersambung.

Iya kak?

"Dimana?" Tanya Sagara dengan nada dingin. Rahangnya yang kokoh membuat banyak pasang mata melihat dan meliriknya. Memang, sekelas Sagara selalu diperhatikan dari ujung kepala hingga kaki.

Aku udah pulang, kenapa kak?

"Ke taman kota sekarang. Kita ketemu di sana." Pungkas Sagara langsung mematikan telfon itu. Di seberang sana, Sei kebingungan. Namun ia juga amat senangnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status