pagi ini, Ryn dan Andrian melakukan aktifitas seperti biasanya, kekhawatiran - kekhatiran mereka akan kejadian yang lalu tentang covid - 19 kini telah sirna, mereka mampu melewati semuanya bersama -sama. Hingga mendapatkan pelajaran baru untuk diri Ryn. Yaitu ia harus lebih bisa menghargai suami yang telah menikahinya itu.
Dan akhirnya Ryn pun memulai kehidupan barunya dengan belajar untuk menjadi istri yang baik untuk Andrian, dan belajar mencintainya. meskipun terbilang terlambat, namun Ryn tetap ingin melakukan itu. Karena ia telah berjanji pada dirinya sendiri. Meskipun ada satu hal yang masih belum bisa ia lakukan sampai saat ini, menuntaskan tugas seorang istri seutuhnya, yaitu memberikan hak kepada sang suami.
Ryn terlihat sibuk dengan sejumlah pekerjaan nya yang ada di dapur, ia memasak makanan khusus untuk Andrian. Meskipun Ryn tidak seberapa mengerti apa yang disukai oleh Andrian. Namun makanan yang ia buat adalah makanan yang dibuat dengan rasa cinta, yang pasti akan membuat siapapun yang memakannya merasa bahagia.
Dan Andrian masih sibuk didepan komputer di dalam kamarnya, ia masih mengerjakan tugas kantornya, yang saat ini merepkan sistem WFH.
satu jam lebih Ryn menyelesaikan masakan itu, setelah selesai memasak dan membereskan rumah, Ryn menunggu Andrian untuk keluar dari kamarnya. Untuk mengisi waktu akhirnya Ryn melakukan aktivitas lain yaitu Zumba didalam rumahnya. Yang dipandu oleh personal trainer terkenal yang ada di kanal Yo***be. Ia dan sejumlah peserta, termasuk Diana dan Renata, salah satu teman terbaik Ryn dalam satu kampus di perkuliahannya. Mereka melakukan vidio call melalui aplika Z**m.
' satu.. Dua.. Yaak bagus ' suara instruksi zumba yang terdengar dari dalam handphone genggam milik Ryn menyerebak, sampai terdengar telinga Andrian yang sedang sibuk WFH (work form home) di dalam kamarnya.
" siapa yang lagi zumba pagi pagi gini ya.." Andrian tidak menyadari bahwa yang sedang zumba adalah Ryn istrinya sendiri.
" Astaga, saya sampai lupa. Ternyata saya sudah punya istri yang tinggal disini juga. Karena masih tidur sendiri, saya merasa masih seperti bujangan yang tak punya istri hehe." Andrian merasa geli mengetahui bahwa dirinya lupa dengan statusnya yang baru. Yaitu sudah menikah.
Andrian yang penasaran dengan apa yang dilakukan istrinya, akhirnya ia keluar dari kamarnya dan jalan menuju kolam renang yang ada di belakang rumah. Andrian melihat sosok wanita yang memakai bikini zumba, tubuhnya terlihat sexy. Pahanya yang mulu dan putih terpampang jelas di mata nya membuat Andrian melotot, matanya sulit untuk berkedip.
" akkhhhh... Abang ngapain disitu." Ryn yang barusan menyadari kehadiran suaminya. ia Berteriak membuat seluruh peserta zumba yang ada di live z**m nya terkejut.
" oiii Ryn kenapa lu? " Teriakan Renata salah satu teman terbaik Ryn yang juga mengikuti classroom zumba.
" ehh... Haii.." Suara Andrian tepat dibelakang Ryn berdiri. Ryn yang mendengar Andrian mantap merasa terkejut tiba tiba suaminya menampakkan wajah nya di kamera.
" ihhh.. Abang.. Ngapain si abang." Ryn mendorong tubuh Andrian supaya menjauh.
" saya kan mau ikutan zumba lohh.. Masa ga dibolehin" ucap Andrian
" yaaa... Ga apa apa kalii Ryn kalau paksu (pak suami) mau ikut juga kan biar lebih seru. Yaa kan guyss..?" Tanya instruktur zumba. Ia mendukung Andrian agar ikut gabung ke dalam zumba mereka.
" Tuhh kan yang lain aja mendukung saya supaya ikut. yaudah ayoo kita mulai yaa gerakan awalnya yang mana dulu nih." Andrian akhirnya mengikuti zumba tersebut bersama dengan Ryn dan teman teman nya.
Ryn akhirnya membiarkan suaminya ikut, meskipun sebenarnya ia kesal. Tingkah laku iseng dan jahil, Selalu di tampakkan Andrian. Ia sengaja melakukan beberapa gerakan yang tidak sesuatu dengan instruksi. Dan beberapa kali menyenggol Ryn, menginjak kaki Ryn sampai membuat Ryn hampir terjatuh.
Pertengkaran- pertengkaran kecil menjadi bumbu, menambah kemesraan kemesraan yang mereka lakukan. Membuat semua yang melihatnya jadi terbawa suasana, dan banyak yang ikut baperr..
" Ihhh kalian so sweet sekali sih.. Jadi baper deh ngeliat pengantin baru." Renata terus terusan memujii kemesraan mereka.
" iyaaa dongg.. " kata Andrian.
" ihhh jadi kepengen nikahh dweeehh. " Rengekan Renata membuat instruktur Zumba, Diana dan yang lain tertawa terbahak -bahak.
Zumba pun berjalan lancar, mengulang dari awal hingga selesai. Hebatnya Ryn dan Andrian mampu menyelesaikan 3 sesi meskipun keringat telah deras mengguyur tubuh mereka. Andrian yang meraskan kepanasan Membuat kaus yang ia pakai menjadi basah.
"ucchhh Gerah sekali rasanya, ini karena aku terlalu bersemangat zumba nya kali yaa.? " Andrian merasa kegerahan habis zumba, lalu akhirnya ia membuka kaos yang ia kenakan.
" ihhh... Abangg... jangaan" Ryn yang melihat Andrian membuka bajunya di depan mata Ryn, sampai membuat Ryn merasa risih, Ryn pun langsung menutup matanya dengan kedua tangan.
" abang kepanasan sayang..." Ucap Andrian, dengan nada yang sedikit menggoda.
" tapi kaaannn bang, ga disini juga bukanya.." teriak Ryn memekik di telinga Andrian.
" memangnya kenapa, kan ga ada orang disini. Selain abang dan kamu. "
" yaa aku kaan jadinya malu abang..."
Andrian yang mendengar kata malu akhirnya ia dengan sengaja mendekat kepada Ryn dan berusaha terus mendekat. Hingga Ryn bersandar di pintu kaca yang ada di area kolam renang.
" Untuk apa kamu malu, kan abang ini suamimu saaayaang. " Bisik Andrian pelan, suaranya halus seperti lelaki yang menggoda.
" aww...." Ryn berteriak. Melihat dada Andrian menempel di wajahnya. Badan nya penuh keringat yang mengalir deras, membasahi dadanya yang bidang bak binaragawan membuat Andrian terlihat sexy dimata Ryn.
" sstt... kamu kenapa sihh ko teriakk."
" A.. Abang.. Mau ngapain?". Tanya Ryn, matanya sedari tadi masih tertutup dengan keduaa tangan yang berada di depan mata.
Andrian merasa kesal dengan apa yang dilakukan Ryn. Dia ingin istrinya membiarkan matanya terbuka dan melihat betapa sexy nyaa tubuh Andrian. Akhirnya ia menarik kedua tangan melepaskan tangan nya dan menaruhnya ke atas kepala Ryn. ia melangkahkan kakinya satu kali supaya lebih dekat. Membuat Ryn tidak bisa melakukan apa apa.
"Ryn...." Andrian kembali memanggil Ryn.
"Yakin kamu tidak mau melihat apa - apa dari saya?" Andrian berbisik ditelinga Ryn. Nafasnya berhembus pelan, tedengar ditelinga Ryn Membuat Ryn jadi bergidik hebat.
ia menyerah, perlahan - lahan Ryn membuka matanya. Dan semakin terbuka sampai terbelalak melihat dada yang bidang sedang menempel mengenai hidung nya yang mancung.
"Abangg.. Aku merasa sesak.. hidungku terjepit badan abang."
" Ryn... Sayang.." Andrian memanggil nama Ryn sembari diiringi kata sayang.
Ia memeluk erat Ryn. Tangan nya yang semula menyeka tangan mungil Ryn yang berada diatas kepala. Kini melingkar di badan Ryn. Dan mendekapnya erat - erat.
" hmmm,, bang... " Ryn berusaha menyingkirkan tangan itu dari pinggangnya.
" Ryn.. Please jangan lepaskan pelukan ini. Abang mencintai kamu. Izinkan abang terus memeluk mu seperti inI." Tangan Ryn masih terus berusaha meleraikaan tangan Andrian yang masih melingkar, namun mendengar Andrian terus meminta, membuat Ryn menjadi iba, akhinrnya ia membiarkan Andrian terus memeluknya sampai puas.
" Tolong... Jangan lepaskan abang. Abang mencintaimu. " kata kata Andrian menyebar ditelinga Ryn. Halus dengan nafas yang berhembus pelan. Hingga Ryn bisa merasan hangatnya nafas Andrian yang berderu cepat.
Dadanya yang hangat, dan penuh dengan tetesan keringat. menempel di kulit Ryn yang sedikit terbuka karena pakaian bikini nya.
" brukk..." suara tubuh Andrian terdengar keras. Ia terjatuh setelah sekian menit memeluk tubuh Ryn.
" Abaaannggg...." Ryn teriak sangat keras mendengar Andrian yang jatuh. Ia tergeletak dibawah kaki Ryn.
" abang...Bang.. Bangun bang... Bangun .."Ryn mengguncang - guncang tubuh Andrian. Namun apa yang ia lakukan tidak berhasil membuat suaminya sadar.
Akhirnya Ryn memiliki inisiatif untuk mengangkat tubuh Andrian yang besar sendirian. Tubuh pria yang terbilang lebih Besar dari ukuran tubuh wanita. Ryn merasa keberatan untuk mengangkat nya.
Jatuh bangun, Ryn tetap terus berusaha untuk mengangkatnya. Sampai Andrian bisa berdiri dengan tegap dan tangan yang digantungkan ke leher Ryn. Ia menuntun Andrian yang masih tidak sadarkan diri ke sofa yang ada di area kolam. dan me rebah kan tubuh Andrian yang sangat berat. Lalu pergi kedalam, mengambil minyak aromaterapi. Supaya Andrian cepat sadar.
" abang..."
" bangun bang..."
Ryn masih berusaha keras untuk membangunkan Andrian. Namun belum ada tanda -tanda juga dari Andrian. Ia masih tidak sadarkan diri.
Jengkel dengan suaminya yang tidak juga bangun. Akhirnya Ryn menjahili Andirian. Dengan menjepit kan tangan ya ke dalam ketiak Ryn yang sudah basah dan berbau tidak sedap, karena sekitar dua jam lebih ia menghabiskan waktu dengan zumba, Ryn merasa bau badan nya yang tidak enak akan membuat Andrian sadar.
" abang bangunn bang... Rasakan aromaterapi ini bang.. Enak kan?? Hihihi" tangan Ryn masih terus berada di atas hidung Andrian. Berharap aroma ketiak nya bisa tercium dan membuat Andrian sadar..
" uhukk.. Uhuk..." Andrian pun mulai sadar. Tidak di duga, ternyata aroma yang tercipta dari aroma ketiak Ryn lebih ampuh dibandingkan aromaterapi pada aslinya.
" saya mencium aroma aroma tidak sedap.." Kata Andrian, setengah sadar Andrian mengatakan nya kepada Ryn.
Mendengar perkataan Andrian seketika Ryn tertawa terbahak bahak. Suaminya merasa kebingungan. Mengapakah istrinya tertawa.
" Apakah ada yang anehh Ryn?.. Aku kenapa ko bisa ada disini.? ."
" Abang tadi pingsan. Dan abang tau ga? bau tidak sedap itu datangnya dari mana?.".
Andrian hanya menggelengkan kepalanya, memberitahu Ryn.
" dari sini.! " Ryn menunjukkan telapak tangannya kepada Andrian. Di telapak tangan nyaa masih menempel aroma ketiak yang tidak sedap..
Melihat Andrian yang masih kebingungan. Ryn pun menunjukkan secara langsung. Sambil mempraktekkan nya di depan Andrian.
" jadi gini bang.. Naahh tangan ku, aku jepit di ketiak dan ku elus perlahan lahan, setelah terasa aroma ketiak menempel di telapak tangan ini, aku langsung membekap hidung abang dengan tangan yang telah beraroma hihi"
" wweekkkk... uhuukk uhukk Pantas saja baunya sangat tidak sedap.. Ryn kau jahil sekali." setelah sadar bahwa dirinya sedang dikerjai oleh Ryn. Akhirnya Andrian pun mengejar Ryn yang berusaha untuk kabur.
Mereka berlarian kesana kemari mengitari kolam renang itu. Andrian terus berusaha mengejar Ryn seperti mengejar seekor tikus.
" ketangkaapp.. Kamu sudah tidak bisaa kemana mana lagi Ryn. Karena kamu sudah menjahili saya. Kamu akan saya beri pelajaran." Ucap andrian, bibirnya bergerak maju, mendekat ke arah bibir merah merona milik Ryn.
" ihhh curaangg.. Ga.. Aku ga mau.." Ryn berteriak ditelinga Andrian sampai membuat Andrian melepaskan pelukannya.
Setelah berhasil lepas dari cengkraman. Ryn pun kembali berlari dan dikerjar oleh Andrian. Namun sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Ryn terpeleset, karena Kakinya menginjak pinggiran kolam renang yang licin dan membuat Ryn seketika langsung tercebur di dalam kolam.
" toloongg... Abang.. Tolong.." Ryn berteriak minta tolong. Ia gelagapan di dalam air kolam yang sebenarnya tidak terlalu dalam.
" byurrr..." tanpa pikir panjang Andrian pun langsung turun kedalam kolam untuk berusaha menolong Ryn.
" Ryn.. Kamu tidak apa apa?" Tanya Andrian suaranya getar. Ia sangat panik dengan keadaan Ryn.
" baakkkk... hahah Aku ga apa apa weekkk .. Orang aaku sedang mengerjai abang.."
" shttt...! Ini tidak lucu Ryn.. Kamu membuat saya panik saja..! " Andrian mengatakan dengan nada yang pelan, namun raut wajah nya tidak bisa dibohongi. Andrian merasa kecewa karena telah dikerjai oleh Ryn.
Andrian berjalan meninggalkan Ryn dan menuju ke tepian kolam. Namun tidak disangka langkahnya terhenti setelah Ryn memeluk nya dari belakang. Membuat Andrian sangat terkejut. Suhu tubuh Ryn seketika berubah. Suhu dingin yang tercipta dari air yang ada di kolam tidak ia rasakan lagi. Yang terasa hanya kehangatan. suhu hangat terasa ketika tubuh mereka menyatu. Ryn mendekap Andrian dan menyandarkan kepala nya di punggung andrian.
Andrian seketika terdiam sedang menikmati pelukan dari seorang istri yang ia damba- dambakan. Matanya terpejam sembari menarik napas perlahan lalu mengempaskannya. 'ohhh... Ryn saaayaaangg.. sunggu ini adalah momen yang abang tunggu - tunggu sejak lama. Apakah ini nyata, kau benar -benar lakukan semua ini kepada saya Ryn.' ucap Andrian dalam hati.
" maafkan aku bang... Aku tidak bermaksud untuk membuat abang panik." Ryn mengungkap permintaan maafnya kepada lelaki yang sedang berada dalam satu kolam dengan nya.
Andrian langsung membalikkan badannya, dan tangannya meraih tubuh Ryn. Mereka pun kembali berpelukkan. Suasana hangat dan romantis masih tercipta. Ryn tidak menyadari bahwa kini ia sedang berada di dalam dekapan seorang pria yang tak lain adalah saudara sepupunya yang kini telah menjadi suaminya. Mereka berpelukan sangat lama di dalam kolam.
Andrian merasa bahagia, karena Ryn kini sudah tidak lagi menolak dirinya. Andrian merasakan pelukan hangat dari orang yang ia cinta. Tangannya yang semula melingkari pinggang Ryn kini beranjak ke pipi Ryn. Menyentuh dagu dan menyapu bibir Ryn ke kanan dan ke kiri, Andrian mendongakkah wajah Ryn denngan tangannya dan menatap penuh cinta. Tatapan nya mampu menyihir Ryn. Membuat Ryn diam tanpa kata, sampai ia tidak dapat melakukan perlawanan sama sekali. Karena badannya pun seperti ikut tersihir oleh tatap Andrian. Andrian pun merasa bangga dan leluasa. Ia langsung melakukan sesuatu kepada wanita yang telah ia taklukan. Wajah Andrian mendekat ia mengecup bibir sang wanita pujaan hatinya.
" aaaakkhhhh..." jeritan itu memekik di telinga Andrian. Membuat nya kehilangan kesempatan untuk mencumbu bibir Ryn.
" kamu kenapa Ryn???" tanya Andrian.
" lepaskan aku.. Abang mau berbuat me**m yaa kepadaku??."
Andrian pun melepaskan dekapannya. Dan Ryn langsung berjalan menuju tepi kolam. Melihat wanita itu berjalan meninggalkan nya. membuat Andrian kecewa ia hanya bisa diam. dan menghela nafas panjang seperti orang yang putus asa.
' padahal hampir saja aku hendak menciumnya. sedikit lagi, coba saja kamu tahan sebentar saja Ryn, aku ingin mengembalikan ingatan mu yang hilang Ryn, tolong lahh sebentar saja.. lakukan itu dengan ku ' Andrian bergerutu. Matanya masih terus memandangi Ryn yang melangkah masuk ke dalam rumah.
" akhhhh.... Gagal lagi gagal lagi... " Andrian berteriak, tangannya memukul air dan membuat air itu mencuat keatas. Andrian merasakan kekecewaan yang teramat besar, setelah penolakan yang telah Ryn lakukan berkali - kali.
Ryn membalikkan badannya. Dan melihat sebentar kearah Andrian. yang sedang berkeluh menahan kekecewaan yang kendalam. " maafkan aku baang.. Aku sungguh belum siap melakukan ini dengan mu." kata kata Ryn dalam hati.
Ryn pun berjalan menuju kamarnya dan menutup pintu dengan kencang, suaranya terdengar ditelinga Andrian yang sedang berjalan menyusul langkah Ryn, setelah penyesalan hadir di dalam hatinya, Ryn duduk bersandar di balik pintu kamar. Tangisnya pecah, suaran nya terus terusan berucap " maaf... maafkan aku bang."
Tidak disangka ternyata Andrian pun mendengar kata kata maaf yang teruccap dari mulut Ryn, Andrian ikut duduk bersandar di depan pintu kamar, yang berlawanan dengan posisi Ryn. Mereka saling membelakangi dan terhalang pintu kamar.
" maaf bang, maaf kan aku.. Aku benar - benar belum siap melakukan itu denganmu. Aku sadar aku bukanlah istri yang baik untukmu bang.. maafkan aku.. dengan kebodohanku ini."
" hmmm... hmm.. kamu pasti membenciku bang, aku telah membuatmu kecewa berkali - kali, maafkan aku bang.. hmm..hmm..."
Andrian terus mendengarkan permintaan maaf Ryn, ia pun ikut sedih mendengar rintihan Ryn, mesekipun sebenarnya ia sangat kecewa.
" maafkan aku juga Ryn,,, aku terlalu memaksakan kamu untuk bisa melakukan hal itu denganku." Ucap Andrian pelan.
" Abaangg..." Ryn terkejut mendengar Andrian ternyata sedari tadi mendengar perkataan Ryn.
Seketika ia langsung berdiri dan membuka pintu yang tertutup. "brukkk" suara tubuh Andrian yang terjatuh membuat Ryn kembali terkejut. Andrian tidak mengetahui kalau Ryn akan membuka pintunya, alhasil tubuh yang tadinya bersandar di badan pintu malah terjatuh.
" ya ampun abang, maaf.. aku tidak tahu kalau abang sedang bersandar di pintu ini." Ryn mengangkat tubuh Andrian sembari meminta maaf atas kecerobohan nya Andrian jadi terjatuh.
" hehe gak apa Ryn, aku tidak apa apa. Salahku juga karna aku malah duduk bersandar di depan pintu."Andrian berusaha berdiri setelah dibantu oleh istrinya.
"Jadi sedari tadi abang ada didepan pintu ini? Bersandar? Berarti kita tadi saling membelakangi dong. Hanya saja terhalang oleh pembatas pintu ini" Ryn berada di hadapan Andrian, berusaha mencairkan suasana. Ia menunjuk ke arah daun pintu.
" maafkan saya yaa, karenaa saya terlalu memaksamu untuk bisa melakukan yang tidak bisa kamu lakukan. " ucap Andrian.
Ryn memeluk Andrian kembali dan mengecup dadanya sambil mengungkapkann perasaanya. " aku yang sseharusnya minta maaf ke abang. Karena aku belum bisa menjadi istri sepenuhnya untuk abang. Maafkan aku bang hmm.. Hmmm"
" ga apa sayang.. Jangan terlalu dipikirkan. Abang yang salah sebagai lelaki biasa, abang tidak bisa menahan diri abang. Sudah mau belajar mencintai abang. Itu sudah sangat cukup untuk abang. Tapi abang malah memaksakan lebih. Maafkan dan luppakan kejadian tadi yaa.." Andrian menghibur Ryn sembari mengelus kepalanya.
"Cuppp.." Ryn kembali mengecup dada Andrian. Membuat Andrian bergidik tubuhnya yang kokoh langsung lemas seketika.
" jangan lakukan lagi sayang.. " Andrian menjauhkan wajah Ryn dari tubuhnya. Ia tidak ingin kembali tergoda oleh Ryn. Dan membuat dirinya tidak dapat menahan diri untuk tidak mencium istrinya itu.
" abang.. Apakah hanya dengan kecupan ini abang merasa terangsang??. "
" saangatt sayangg... Hmmm.." Andrian menarik nafas panjang.
" maafkan aku bang.. Baiklah aku akan berhenti melakukan nya."
" yasudah tidak apa. Sudahlah ganti pakaianmu. Saya takut kamu sakit karena terlalu lama memakai baju yang basah. " perintah Andrian. Ryn pun melangkah menuju kamar mandi. Dan Andrian pergi meninggalkan kamar Ryn menuju kamar nya.
Sesampainya di kamar, Andrian merasa tidak mampu lagi menahan gairah seksual nya yang telah berkali kali menerpanya. Gairahnya semakin kuat sampai pada akhirnya dia melakukan aktifit s*x dengan mendapatkan rangsangan dari dirinya sendiri. Karena Ryn yang masih belum bisa diajak untuk melakukan itu. Akhirnya ia terpaksa melakukan nya sendiri. Dengan menyentuh dan memijit mr. P nya dengan tanganya sendiri.
" akkghhhh.... Hmmm.. Akhhh" Andrian mendesah sangat kencang.
Ia terangsang hebat oleh permainan yang ia lakukan sendiri.
" cklk" suara pintu terbuka.
Ternyata itu dari Ryn yang berusaha membuka pintu kamar Andrian. Mata Ryn terbelalak melihat apa yang dilakukan oleh Andrian.
Andrian tidak menyadari kehadiran Ryn. Suara pintu yang terbuka ternyata tidak terdengar oleh nya, karena ia masih fokus dengan pekerjaannya.
" abang.. " Ryn berbisik pelan. Ia melihat semua yang dilakukan oleh suaminya.
"Akhhh..." suara erangan pun terdengar jelas di telinga Ryn.
Secara tidak sadar Ryn pun mendekat kan diri ke Andrian yang sedang rebahan diatas kasurnya. Tangan nya tidak berhenti terus memijit rudal yang terlihat mengacung.
" abang... " Ryn memanggil Andrian. Untuk kali ini Andrian dapat mendengar suara Ryn dan ia terkejut melihat Ryn yaang sudah berada tepat di depan benda yang sedang mengacung kokoh keatas.
" Ryn.. Hmm.. Kamu dari tadi ada disini? " tanya Andrian. Suara mendesah ia memberhentikan permainannya. Namun tangannya masih menempel di b***ng yang sudah mengeras.
" su.. sudah dari tadi bang"
" hmmm... Da.. Hmm.. Dari tadi?? Berarti dari tadi kamu melihat abang yang sedang."
" iyaa, iya abang.. Aku dari tadi ngeliatin apa yang abang lakukan. Enakk bang??. " Ryn sengaja menanyakan rasa nya sambil berusaha duduk di pinggiran kasur. Disamping Andrian yang sedang rebahan.
'" hmm abang mauuu.. Aku bantuin.. ?"
" mak.. Maksudmu..? " tanya Andrian. Dia terkejut dengan kata kata Ryn.
" Aku ingin membantu abang untuk menyelsaikan gairah abang yang muncul gara gara aku. Aku harus bertanggung jawab dengan apa yang telah aku lakukan ke abang. " Ryn mengatakan semua itu dengan nada yang sedikit menggoda. Tanganya dengan lembut mengelus paha yang terlihat terbuka di hadapannya..
Andrian hanya diam. Ia sedang menetralisir rasa nikmat yang ia hasilkan dari permainannya sendiri. Setelah ia dapat berhasil meredamkan emosinalnya. Ia beranjak turun dari kasur. Dan berdiri di hadapan Ryn.
Aandrian menununjukkan batang yang panjang ke hadapan Ryn. Dan meraih kedua tangannya. Lalu ia tempelkan ke arah mr. P
" sini sayang. Abang ajarkan kamu gimana cara memainkannya. Ryn pun menggenggam milik Andrian yang besar, panjang, dan keras. Tangan Ryn menjadi basah akibat terkena cairan yang Andrian telah hasilkan dari permainannya itu.
Andrian menuntun tangan Ryn untuk memainkan miliknya. Kenikmatan pun tercipta dan rasa nikmatnya jauh lebih besar dibandingkan dia memainkan miliknya denagn tangannya sendiri.
" akhhhgggrrr..." erangan demi erangan sedikit demi sedikit mulai terdengar. Bau anyir menyeruat diseluruh ruangan. Sudah berapa kali Andrian mengeluarkan cairan dan memuncrat di wajah Ryn.
Ryn berusaha untuk menyenangkan hati Andrian. Setelah penolakan nya membuat Andrian kecewa. " apakah abang puas dengan apaa yang aku lakukan ?" tanya Ryn.
" yaa sayang.. Kau pandai sekali. Permainan jemari mu indah sekali. Kamu memuaskanku dengan jari lincahmu. Terimakasi sayang.. Kamu sungguh memuaskannku. Aku merasa bahagia, meskipun aku belum merasakan tubuhmu yang lain tapi permainan mu sungguh memuaskan sayanggg.." Andrian mengecup kening Ryn daan mengucapkan terimakasih kepada Ryn.
Ryn berhasil membuat Andrian puas dengan service an yang ia berikan. Meskipun Ryn tidak memberikan keseluruhan yang ia miliki kepada Andrian. Namun caranya memuaskan Andrian sudah membuat ia merasa bahagia.
Tanpa terasa mereka melakukan permainan itu hingga petang Ryn yang sudah membeesihkaan tubuh sebelum melakukan nya, kini ia kembali berangkat kekamar mandi untuk membersihkan sisa sisa cairan yang menempel di waajah dan juga tangannya.
" abang.. Aku pinjam kamar mandi nya ya?" tanya Ryn.
" tidakkk.. Jangan sayang."
" kenapa?? Kok tidak boleh. Kan aku pinjam hanya sebentar."
"Hmm... Hnm abang kan mau mandi juga sayangg.. Kamu pergi ke kamar mandi mu sendiri aja yaa sayangg.." ucap Andrian.
" yaudah dehhh.. Byee bye abangg..."
" Byee sayang "
***
Malam ini Ryn menyiapkan makanan untuk dinner berdua dengan Andrian. Dinner romantis di pinggir kolam.
" abang.. Ikut aku yuk.." ajak Ryn.
" kemana sayang?"
" ikut aja bang.. Aku mau kasih seeuatu buat abang."
Ryn menarik tangan Andrian hingga ke tempat dinner yang sudah ia siapkan.
Bacharuddin Jusuf Habibie.Kutipan yang disebut oleh Andrian membuat Jovian yakin, bahwa cintanya kepada Ryn itu memang benar tulus. Bukan karena paksaan atau karena perjodohan semata.Andrian terjatuh dan tidak sadarkan diri.Dan sesaat sudah menempel dengan benar di tangan Andrian, hingga menembus sampai ke dasar. “Wah.. seram sekali wanita nya!” Ucap salah satu wanita berbaju biru.Tetapi tidak dengan ku yang berusaha untuk kabur. Dulu memang aku sempat berpacaran dengannya, namun tidak berlangsung lama kami pun putus, karena ulahku yang dengan berani melakukan hal yang kurang baik kepadanya. Tanya Andrian, dia merasa khawatir terjatuh karena berjalan sambil ditutup mata. Ia belajar banyak dari media sosial yo****be yang ia tonton.Sebagai seorang ayah ia tidak ingin sesuatu terjadi kepada anak gadisnya itu.“Yah seram ya. Ini pasti akibat perjodohan, sehingga membuat wanita itu Marah dan sekarang berubah menjadi sosok yang menyeramkan” Tandas wanita disebelahnya. Oleh sebab itu
Untung saja aku berhasil menangkap. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn.Joko Riyadi, adalah sopir pribadi yang telah bekeja selama Lena duduk termenung, melamunkan semua kejadian-kejadian yang pernah terjadi di dalam hidupnya. dadanya terasa sesak tiap kali dia mengingatnya. 30 tahun dengan keluarganya Lena. dia dikenal sebagai lelaki paruh baya yang baik, penyayang, pekerja keras, loyal dan juga setiaTubuh mungil milik gadis itu, "kok, Andrian tersenyum bahagia melihat kejutan yang Ryn berikan untuknya." makasih sayang." Andrian mencium kening Ryn yang berada di dalam dekapannya. sepi kak? teman kaka dimana?" tanya gadis manis itu.Pelayan kembali bertanya kepada Andrian. Ayah Wisnu dan Ibu Ratih ikut merasa bahagia karena melihat Ryn kini telah berbahagia hidup e dengan suaminya. Setelah selesai An
Zumba pun berjalan lancar, mengulang dari awal hingga selesai. Hebatnya Ryn dan Andrian mampu menyelesaikan 3 sesi meskipun keringat telah deras mengguyur tubuh mereka. Andrian yang meraskan kepanasan Membuat kaus yang ia pakai menjadi basah.Semua telah siap, rupanya aku sudah seperti chef Renata, chef hebat dan berkelas yang siap tempur di dalam set kitchen. Ibu pun mulai mendikte step by step cara mencampur kan semua bahan-bahan tadi.Sang photografer pun naik ke atas panggung. “Mba fotonya yang mesra ya, biar terlihat bagus di kameranya. Sayang kan momennya lagi bagus, kalau hasil fotonya jelek kan ga enak saya nya.” Tangan photografer tersebut mengarahkan gerakan mereka. “Begini loh mba!” sang photografer mengambil tangan kanan Ryn dan meletakan nya di atas pundak Andrian, lalu meminta Ryn untuk menempelkan wajahnya tepat ke dasar Andrian. "Sreett... Bruk.."Andrian memotong steak daging yang ada di atas piringnya. dan menyuapi Ryn dengan mesra, mereka terlihat romantis bak s
‘Ahh.. Papah kenapa tidak mengangkat telepon dari ku. Apakah Papah baik-baik saja disana.?’ Gumam Jessi dalam hatinya. Disaat Jessi sibuk menghubungi papahnya, tiba-tiba suara telepon yang ada di rumah pun berdering.'Kriingg.. krinngg...'Bibik Minah dengan sigap berlari ke bawah untuk mengangkat telelpon yang berbunyi. "Halo dengan keluarga Bastian, saya Bibi Minah. Ada yang bisa dibantu.?""Halo bi Minah, ini saya Rendra. Tolong jangan beri tahu dulu soal ini ke Jessi ya bi. ""Ada apa memangnya tuan??." Bibi Minah penasaran dengan apa yang ingin Rendra katakan kepadanya.Pria yang menghubunginya sempat terdiam sejenak, mengambil napas dalam, untuk kemudian iya melanjutkan pembicaraan yang akan ia sampaikan "Bik, tuan Bastian Abraham telah dinyatakan tewas, akibat menjadi salah satu korban yang ada di kecelakaan pesawat.""Apa??. Itu pasti tidak benar kan tuan, itu tidak mungkin..!" Bik Minah teriak histeris mendengar kabar yang ia dapatkan dari Rendra." Ada apa Ryn?.." perlahan
lima belas menit perjalanan menuju Bandara tidak lagi terasa, mereka kini sudah sampai di Bandara. Jessica melihat sudah banyak sekali keluarga dan kerabat yang memenuhi Bandara. Diantaranya banyak sekali yang menangis, dan tak sedikit diantara mereka yang menangis histeris hingga pingsan."Papih dimana ya Bik?" tanya Jessica kepada bik Minah yang masih ikut mencari informasi dari orang-orang sekitar."Entahlah non, bibik tadi sudah banyak bertanya kepada petugas yang ada disana. Namun mereka belum bisa memberikan informasi non." ucap bik Minah"Sama non, bapak juga. Tadi bapak sudah tanyakan dengan pihak kepolisian. Mereka sedang memperdalam informasinya dulu. Baru setelah itu ia akan umumkan vSelang satu menit berlalu. Tiba tiba saja ibu mengigau dan berkata " semua ini salah kamu Ryn.. Semua ini karena kamu.." ' karena aku??' Ryn bertanya dalam hatinya." bu.. Ibu.. Sadar bu.." ia menggoyangkan badan ibu Ratih dan terus membangunkannya.selanjutnya..***Di dalam mobil, Pak Nurdi
Hanya hal yang menyakitkan sama halnya dengan menelan pil pahit, dan dia berpikir bawa dia akan merasakan kepahitan selama-lamanya. "Ahhhhh..." tiba tiba teriakan Ryn memekik dan mengejutkan para tamu undangan yang hadir.Ryn ingin berkata jujur dan menceritakan semua nya kepada Andrian, Yang suka mengumbar masalah ke sosial media, hingga pada akhirnya masalahnya tidak ditemukan solusi malah pertengkaran berjilid-jilid yang terjadi. Atas apa yang telah ia alami setelah seharian berada diluar.dia takut pernikahan nya nanti akan berantakan karena dia tidak memiliki perasaan sama sekali kepada suami nya. Mata Ryn terus menatap mereka. Entah apa yang ada dipikirannya. Namun raut wajah nya menggambarkan kebingungan. Wajah gadis itu tidak dapat terlihat oleh Ryn. Karena ia membelakangi nya.Mereka pun berbincang, namun Suaranya tidak dapat terdengar karena kalah dengan suara kendaraan yang melintas. Tak lama dari itu mereka pun masuk ke dalam rumah sakit.Tidak ada kebahagiaan sedikit pun